Gandum untuk Si Kecil?

Klikdokter.com - Setiap makanan yang kita konsumsi, tentu tidak hanya rasanya yang kita perhatikan, tetapi juga fungsinya untuk tubuh kita dan kerugian yang kita dapat bila mengkonsumsi makanan tersebut. Begitu pula dengan si kecil. Asupan makanan yang diterimanya harus diperhatikan dampaknya terhadap kesehatannya. 

Saat ini banyak sekali sereal dan bubur susu yang diperuntukkan bagi si kecil sebagai makanan pendamping ASI-nya terbuat dari tepung gandum.

Gandum memang baik untuk perkembangan si kecil karena banyak mengandung mineral zink. Namun dalam pemberiannya kepada buah hati kita perlu diperhatikan saat yang tepat dalam pemberian makanan-makanan yang mengandung gandum.

Pemberian ASI eksklusif yaitu keadaan dimana si anak hanya mendapatkan ASI tanpa makanan tambahan hingga usia anak 6 bulan sangat dianjurkan.

Namun pada kenyataannya, banyak bayi yang mendapat makanan tambahan sebelum usianya genap 6 bulan. Padahal, pemberian makanan tambahan sebelum waktunya dapat berdampak buruk pada kesehatan si anak.

Contohnya pemberian gandum pada anak. Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, ternyata pemberian makanan yang mengandung gandum saat anak berusia 1-3 bulan dapat mempengaruhi kerentanan anak tersebut terkena penyakit kencing manis. 

Mengapa dapat terjadi hal tersebut? Hal ini dikarenakan gandum mengandung zat bernama gluten, yang ternyata bila dikonsumsi akan diserap oleh usus dan akan merangsang usus untuk memproduksi autoimun yaitu zat antibodi yang akan menyerang tubuhnya sendiri. Zat tersebut dapat menimbulkan kelainan fungsi pada organ penghasil insulin yaitu pankreas, sehingga dapat mencetuskan penyakit kencing manis pada anak.

Jangan sampai niat Anda untuk membuat anak menjadi sehat malah membuat anak menjadi sakit. Oleh karena itu, perhatikan dengan teliti saat pemberian makanan yang tepat untuk buah hati kita.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami.[](AK)

Ditulis oleh:

dr. Adithia Kwee

Anggota Dewan Redaksi Medis

Klikdokter.com