Risiko Minum Kopi Selama Kehamilan

Oleh: dr. Puti Naindra Alevia

KlikDokter.com - Penelitian terbaru menunjukkan adanya peningkatan risiko bayi dengan berat lahir rendah dari ibu hamil yang mengkonsumsi minuman berkafein.

Kafein telah lama dihubungkan dengan berbagai efek samping pada ibu hamil sehingga banyak calon ibu menghindari kopi dan teh selama kehamilan. Namun, terdapat beberapa orang yang kesulitan untuk menghentikan kebiasaan minum kopinya.

Semua yang dimakan dan minum oleh ibu hamil berpotensi untuk sampai ke janin melalui plasenta. Karena itu berbagai organisasi kesehatan memberikan rekomendasi pembatasan konsumsi alkohol dan kafein selama saat hamil. Selain pada kopi dan teh, kafein juga terkandung dalam kola, minuman berenergi, dan coklat.

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) merekomendasikan pembatasan konsumsi kafein hingga 300 miligram per hari yang setara dengan kira-kira 3 cangkir kopi ukuran standar.

The American College of Obstetricians and Gynecologists pada tahun 2010 menyatakan bahwa ibu hamil dapat mengkonsumsi kafein hingga 200 miligram per hari tanpa meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur.

Pada penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal BMC Medicine, peneliti mengumpulkan data dari hampir 60.000 kehamilan selama periode 10 tahun.

Setelah mengeksklusi ibu hamil dengan masalah medis, mereka tidak menemukan hubungan antara konsumsi kafein dari makanan dan minuman – dan risiko kelahiran prematur. Namun, terdapat asosiasi dengan berat lahir rendah. Hubungan ini bahkan tetap didapatkan setelah faktor risiko merokok disingkirkan.

Salah satu peneliti, Dr. Verena Sengpiel dari Sahlgrenska University Hospiral di Swedia mengatakan bahwa temuan ini tidak definitif karena penelitiannya bersifat observasional, dan korelasi tidak berarti hubungan sebab akibat.

Namun, mereka tetap menyarankan agar ibu hamil menghentikan konsumsi kafein, atau setidaknya membatasi jumlah minum kopi di bawah dua cangkir per hari.[](PNA)