HomeInfo SehatSarafInsomnnia dan Parkinson
Saraf

Insomnnia dan Parkinson

Klikdokter, 15 Jun 2011

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sebuah studi baru menemukan masalah malam mengganggu atau yang lebih dikenal masalah tidur...

Insomnnia dan Parkinson

Jakarta, KlikDokter.com -- Sebuah studi baru menemukan masalah malam mengganggu atau yang lebih dikenal masalah tidur, termasuk peningkatan gerakan kaki yang sering saat tidur dan kurangnya kualitas tidur pada pasien pengidap penyakit Parkinson. Parkinson atau suatu penyakit degeneratif pada sistem saraf, yang sebagian besar telah mengidapnya selama bertahun-tahun tanpa disadari.

Penelitian dari Disorder Society Kongres International tentang penyakit Parkinson’s dan gerakan pada gangguan saraf, menunjukkan bahwa hampir setengah dari pasien pengidap penyakit Parkinson dipengaruhi oleh gangguan perilaku gerakan mata cepat pada saat tidur atau dikenal dengan istilah Rapid Eye Movement (REM), dan sisanya didiagnosis gangguan pernafasan pada saat tidur, seperti sleep apnea.

Dalam studi ini, pengidap penyakin Parkinson akan mengalami penurunan kualitas  tidur,” ujar Dr. Friederike Sixel Doring, MD, dari Kassel, Jerman pada Rabu, 8 Juni 2011 lalu.

Lanjutnya, sebuah studi sebelumnya telah mengemukakan bahwa, pasien dengan penderita Parkinson mengalami peningkatan dalam gerakan kaki yang cepat  saat tidur dan rentang waktu tidur. Namun, peningkatan tersebut relatif kecil, kurang dari 40 persen termasuk kedalam pasien yang belum mendapatkan pengobatan, katanya.

Untuk menentukan gangguan tidur pada pasien Parkinson, peneliti menggunakan pengukuran polysomnographic video yang didukung dan dilaporkan dari pasien atau perawat. Analisis ini melibatkan 457 pasien dengan keluhan tidur, diantaranya memiliki diagnosis gangguan REM.

Kami akan menganalisis seluruh data dengan regresi untuk usia dan jenis kelamin, yang merupakan isu yang sangat penting. Disini juga disebutkan, wanita cenderung tidur lebih baik daripada pria,” ujarnya.

Anthony E. Lang, MD, Direktur Gerakan Disorders Clinic di Toronto Western Hospital, University Health Network, Ontario, Kanada, mengatakan, temuan ini tidak mengejutkan tapi tetap “relevan dan penting.”

Lanjutnya, penelitian ini sangat penting karena menunjukkan frekuensi yang tinggi dari gangguan tidur penderita Parkinson untuk menjalani polysomnography.[](DA/SNP)

Konsultasi Dokter Terkait