Diet dan Nutrisi

Sayur Berserat Tinggi dan Sayur Bergas

KlikDokter, 10 Jul 2010

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sayur Berserat Tinggi dan Sayur Bergas

Sayur Berserat Tinggi dan Sayur Bergas
Meski terkesan remeh, kembung sering membuat penderitanya merasa terganggu. Kondisi tersebut dipicu kelebihan gas yang terjebak dalam saluran pencernaan. Penyebabnya beragam, termasuk konsumsi bahan makanan tertentu.

Menurut Yayuk Esti SGizi, ahli gizi dari RSAL dr Ramelan Surabaya, bahan makanan berserat tinggi dan mengandung banyak gas bisa memicu kembung. Serat adalah makanan 'nikmat' bagi bakteri baik dalam tubuh. Ketika kita makan banyak bahan berserat, bakteri baik dalam tubuh pun mendapat suplai makanan. 'Saat bakteri mengolah makanan, mereka pun menghasilkan gas, sehingga jumlah gas dalam pencernaan naik,' jelasnya.

Dia menuturkan, ada dua jenis serat. Yakni, serat tidak larut dalam air yang disukai bakteri baik. Di antaranya, daun singkong, jagung, dan nangka. Selain itu, serat jenis tersebut ikut memperlancar proses buang air besar dan tak jarang berakibat kembung.

Nah, serat yang larut dalam air adalah dari jenis rumput laut dan hasil olahannya, gandum, sayur labu-labuan, tomat, pepaya, dan buah naga. Serat tersebut ikut berfungsi menekan kolesterol.

Bahan lain yang memicu produksi gas dalam saluran pencernaan adalah nutrisi yang mengandung banyak gas. Misalnya, kubis, sayur nangka muda, kembang kol, daun singkong, serta brokoli. 'Beberapa sayuran berserat tinggi biasanya juga berkadar gas tinggi,' tegas Yayuk.

Gas dalam sayuran tersebut akan terlepas di lambung dan menambah jumlah gas dalam saluran pencernaan.

Namun, tidak setiap orang mengalami kembung setelah mengonsumsi makanan berserat. Reaksinya bersifat individual. Bagi orang yang terbiasa makan banyak serat sehari-hari, ketahanan saluran pencernaannya lebih tinggi. Meski, jumlah serat yang dikonsumsi melebihi kebutuhan per hari, 25-30 gram.

Kebalikannya, toleransi kembung seseorang yang jarang makan serat bisa rendah. Meski jumlah makanan berserat yang dikonsumsi masih di bawah kebutuhan sehari-hari, bisa muncul reaksi kembung. 'Pola makan masakan instan menurunkan toleransi saluran pencernaan terhadap makanan berserat,' katanya.

Yayuk menyatakan, sayuran berserat dan gas memang menimbulkan reaksi kembung. Namun, dia menganjurkan makanan tersebut tidak dihindari. Sebab, serat dibutuhkan tubuh untuk membersihkan saluran pencernaan.

Meski merasa tidak nyaman, hindarkan penggunaan obat yang tidak tepat untuk menghilangkan kembung. Obat mag memang mengandung antikembung. Namun, kandungannya yang lain belum tentu sesuai kondisi lambung. 'Kembung karena makanan biasanya nggak perih atau mual. Sebab, produksi asam lambung normal,' ucapnya.

Sayur

Konsultasi Dokter Terkait