Saraf

Restless Leg Syndrome, Masalah Kesehatan Apa Itu?

Krisna Octavianus Dwiputra, 30 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Restless leg syndrome biasanya membuat kaki Anda bergerak-gerak menjadi tidak nyaman. Sebenarnya, masalah kesehatan apa itu?

Restless Leg Syndrome, Masalah Kesehatan Apa Itu?

Pernahkah Anda merasa ingin sekali menggerakkan kaki tanpa dorongan yang jelas? Bisa jadi mengalami Restless Leg Syndrome (RLS). Ini adalah sindrom kaki gelisah atau dikenal  juga sebagai penyakit Willis-Ekbom. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang sindrom kaki yang suka gerak-gerak berikut ini. 

Apa itu Restless Leg Syndrome?

Restless Leg Syndrome adalah kondisi neurologis yang membuat seseorang ingin menggerak-gerakkan kakinya tanpa alasan. Kondisi ini bisa terjadi pada usia berapa pun dan umumnya semakin memburuk dengan bertambahnya usia seseorang. 

Selain bisa bikin aktivitas sehari-hari tidak nyaman, kondisi ini dapat mengganggu alias bikin terbangun ketika Anda tidur. 

"Dalam sebagian besar kasus RLS, tidak diketahui penyebab jelasnya. Namun, beberapa ahli penyakit saraf mengatakan bahwa RLS berhubungan dengan dopamin yang bekerja mengontrol pergerakan otot," ujar dr. Bobtriyan Tanamas dari KlikDokter.

Artikel Lainnya: 

Apa Saja Gejala Restless Leg Syndrome?

Gejala utama dari masalah kesehatan ini adalah adanya  dorongan dari dalam tubuh untuk menggerakkan kaki, setelah itu baru bisa lega rasanya. Namun, ada beberapa tanda-tanda Restless Leg Syndrome lain yang harus Anda tahu.

  • Keinginan untuk menggerak-gerakan kaki biasanya dimulai setelah tubuh Anda istirahat. Biasanya RLS mulai timbul saat rebahan, saat duduk di kendaraan seperti pesawat dan mobil, atau saat nonton bioskop. 
  • Setelah kaki digerak-gerakan dengan cara peregangan, menggoyangkan kaki, mondar-mandir, atau berjalan, Anda akan merasa lega. 
  • Kondisi RLS biasanya akan semakin memburuk di waktu malam yang bisa ditandai dengan kaki berkedut malam hari. Pada beberapa kasus, bahkan ada orang yang menyebabkan kakinya bergerak dan menendang-nendang saat tidur.

Artikel Lainnya: 

Sensasi umumnya terjadi di dalam anggota tubuh dan bukan pada kulit, rasanya digambarkan seperti perasaan:

  • Ada denyutan.
  • Rasanya sakit.
  • Kaki gatal.
  • Seperti tersengat listrik.

Faktor Risiko yang Bisa Memicu Restless Leg Syndrome

Sudah disebutkan sebelumnya, RLS dapat berkembang pada usia berapa pun, bahkan bisa terjadi pada masa kanak-kanak. Gangguan ini lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pada pria.

RLS biasanya tidak berhubungan dengan masalah medis serius yang mendasarinya. Namun, kadang-kadang menyertai kondisi lain, seperti berikut ini.

  • Neuropati perifer adalah kerusakan pada saraf di tangan dan kaki Anda ini kadang-kadang disebabkan oleh penyakit kronis seperti diabetes dan alkoholisme.

Artikel Lainnya: 

  • Kekurangan zat besi bisa memicu anemia dan memperburuk Restless Leg Syndrome. Jika Anda pernah mengalami perdarahan di perut atau usus, menstruasinya selalu berat, atau sering donor darah, kemungkinan Anda mengalami kekurangan zat besi.
  • Gagal ginjal dapat menyebabkan seseorang menderita kekurangan zat besi dan berakhir anemia. Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, simpanan zat besi dalam darah Anda bisa berkurang. Perubahan akibat gagal ginjal ini dapat menyebabkan atau memperburuk RLS.
  • Kondisi sumsum tulang belakang yang memiliki lesi atau luka akibat cedera misalnya,  juga meningkatkan risiko pengembangan RLS.
  • Ibu hamil juga sering dilaporkan mengalami gejala RLS pada trimester ke-3 kehamilan. Namun jangan khawatir, kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan.

Artikel Lainnya: 

Bagaimana Cara Mengatasi Restless Leg Syndrome?

Untuk mengatasi Restless Leg Syndrome Anda harus periksa ke dokter. Nantinya dokter akan memberikan obat yang berhubungan dengan dopamin di otak dan membuat otot jadi rileks.  Selain minum obat, Anda juga bisa membuat perubahan gaya hidup sederhana untuk meringankan gejala RLS.

  1. Berendam di air hangat dan memijat kaki Anda bisa melemaskan otot-otot Anda. Coba lakukan hal ini beberapa waktu sebelum memasuki waktu tidur agar RLS tidak kambuh.
  1. Mengoleskan kompres hangat dan dingin secara bergantian dapat mengurangi sensasi ingin menggerak-gerakan kaki Anda.
  1. Penting untuk tidur cukup setiap malamnya. Pasalnya, kecapekan atau kurang tidur dapat memperburuk gejala RLS. Usahakan tidur sebanyak 7 sampai 8 jam setiap malamnya. 

Artikel Lainnya: 

  1. Olahraga ringan seperti jogging atau bersepeda teratur, ternyata dapat meredakan gejala Restless Leg Syndrome, lho. Olahraga tidak dianjurkan berlebihan, maksimal 30 menit saja setiap hari dan tidak boleh yang terlalu berat. 
  2. Hindari kafein dulu selama Anda masih merasakan gejala Restless Leg Syndrome. Karena pada beberapa laporan kasus, kafein yang ada di minuman seperti coklat, kopi, teh, dan minuman ringan dapat memicu RLS datang kembali. 

Baca juga: 

Meskipun RLS tidak mengarah ke kondisi serius lainnya, banyak orang dengan kondisi ini mengeluh karena jadi susah tidur. Bahkan RLS yang sudah parah dapat menyebabkan kualitas hidup jadi menurun dan menyebabkan depresi

Maka dari itu, jika menemukan gejala Restless Leg Syndrome (RLS) seperti yang telah dijabarkan di atas, ada baiknya segera konsultasi ke dokter. Untuk konsultasi dengan cepat dan praktis Anda bisa ajukan pertanyaan lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter

(OVI/AYU)

Restless Leg Syndromegejala Restless Leg Syndromefaktor risiko Restless Leg Syndrome

Konsultasi Dokter Terkait