HomeInfo SehatJantungImunisasi Untuk Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah
Jantung

Imunisasi Untuk Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah

Klikdokter, 13 Mei 2010

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kadar antibodi yang rendah di dalam tubuh dapat mengakibatkan rentannya seseorang terhadap

Imunisasi Untuk Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah

Kadar antibodi yang rendah di dalam tubuh dapat mengakibatkan rentannya seseorang terhadap penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), terutama stroke pada pria. Penelitian yang diterbitkan di Academic Journal Atherosclerosis ini,  mengarahkan penelitiannya untuk membuat imunisasi bagi penyakit kardiovaskular.

Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah arteri) adalah inflamasi atau peradangan pada pembuluh darah sehingga dinding pembuluh menjadi menebal dan kurang elastis. Hal tersebut dapat mengakibatkan terjadinya bekuan darah dan penyakit jantung yang lain. Sampai sekarang belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan aterosklerosis, namun sistim kekebalan tubuh dipercayai memiliki peranan yang cukup penting. Para peneliti percaya bahwa kadar kolesterol jahat, LDL (low-density lipoprotein) berperan di dalam perkembangan penyakit ini. Tim peneliti dari Institut Karolinska bekerjasama dengan Universitas Lund, mendapatkan bahwa terdapat antibodi alami yang disebut anti-PC, yang memiliki sasaran melawan molekul lemak LDL, berperan penting di dalam perkembangan penyakit kardiovaskular.

Penelitian tersebut mengemukakan bahwa individu yang memiliki kadar anti-PC rendah memiliki peningkatan risiko untuk penyakit kardiovaskular. Risiko tersebut semakin meningkat pada pria dengan stroke, hampir 4 kali lipat. Faktor risiko anti-PC yang rendah berdiri sendiri  dan tidak tergantung dengan faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok.

“Penelitian kami mendapatkan data bahwa anti-PC dapat difungsikan untuk memperbaiki diagnosis dan terapi. Kami juga sedang mengembangkan anti-PC sebagai vaksin untuk mencegah aterosklerosis dan penyakit kardovaskular,” kata Profesor Johan Frostegard, ketua dari penelitian ini.

Penelitian ini melibatkan 349 orang yang memiliki periode 12 tahun serangan jantung atau stroke dan 693 individu tanpa gejala dari penyakit kardiovaskular.

Konsultasi Dokter Terkait