Berita Kesehatan

Isu Aspartame Pada Produk Terkenal Bualan Lama Kembali Populer

KlikDokter, 17 Mar 2010

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Keresahan masyarakat yang disebabkan oleh merebaknya isu ancaman kandungan bahan berbahaya aspartame

Isu Aspartame Pada Produk Terkenal Bualan Lama Kembali Populer

Klikdokter.com - Keresahan masyarakat yang disebabkan oleh merebaknya isu ancaman kandungan bahan berbahaya aspartame pada beberapa produk terkenal, diredam oleh bantahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan Sekretariat IDI Jakarta.

Pesan berantai yang menyebar melalui media sms dan e-mail serta media komunikasi teks lainnya kurang lebih berbunyi; "Forward dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) saat ini sedang ada wabah pengerasan otak atau sumsum tulang belakang. Jangan minum produk (langsung disebutkan per item mereknya sejumlah 20 produk). Karena mengandung aspartame racun yang menyebabkan diabetes dan kanker yang bisa mematikan".

Pun bantahan BPOM dituangkan pada surat resmi bernomor KH.00.01.1.0800 tentang bantahan atas berita terkait dengan keamanan aspartame per 12 Februari 2010. Bantahan didasari oleh temuan BPOM sendiri pada ke-20 produk tidak mengandung aspartame yang melebihi ambang batasnya.

Kasus isu semacam ini bukanlah kali pertama merebak, pada 2007 lalu masyarakat sempat diresahkan oleh isu ancaman pemanis buatan siklamat yang terdapat pada beberapa minuman kemasan yang beredar. Sementara siklamat sendiri merupakan bahan yang telah ‘direstui’ dan dipantau penggunaannya oleh BPOM.

Masyarakat dihimbau tidak perlu risau, sebab kandungan aspartame pada produk yang diisukan dikategorikan aman. Dimana batas aman konsumsi kadar aspartame di dalam tubuh adalah 50 miligram per berat badan.

Produk-produk yang diisukan berbahaya pada pesan tak bertanggungjawab tersebut sudah memenuhi standar kesehatan dan peraturan yang ada. Diharapkan masyarakat lebih bijak menanggapi isu miring seperti kasus ini. Karena kalaupun ada bahan makanan yang berbahaya, BPOM pasti akan mengambil tindakan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat.[](DA)

Aspartam

Konsultasi Dokter Terkait