Pernapasan

Penderita Asma, Hindari Makanan dan Minuman Ini

dr. Arina Heidyana, 25 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penyakit asma bisa kambuh akibat asupan makanan. Apa makanan yang harus dihindari penderita asma? Simak makanan yang memperparah asma di sini.

Penderita Asma, Hindari Makanan dan Minuman Ini

Asma merupakan penyakit di saluran napas akibat peradangan kronis yang membuat penderitanya kesulitan bernapas. Penyakit jangka panjang ini dapat kambuh berulang kali. Kekambuhan itu dapat menghalangi penderitanya untuk melakukan aktivitas dengan normal.

Asma dapat dipicu oleh alergi tertentu, seperti debu, bulu binatang, stres, dan iklim. Tak hanya itu, tahukah Anda bahwa ada sejumlah makanan yang memperparah asma

Berikut beberapa makanan yang harus dihindari penderita asma:

1. Telur

Biduran adalah reaksi kulit yang paling sering terlihat pada orang dengan alergi telur. Alergi telur inilah yang menjadi alasan telur termasuk ke dalam makanan penyebab asma.

Umumnya, alergi telur terjadi pada anak-anak. Namun, tak menutup kemungkinan orang dewasa juga mengalaminya.

Jika Anda alergi terhadap bahan makanan yang satu ini, alih-alih mengurangi, sebaiknya hindari konsumsinya sama sekali.

Artikel Lainnya: Bahaya Dampak Asma yang Tidak Terkontrol

2. Susu

Susu memang baik untuk kesehatan. Namun, bagi beberapa orang, konsumsi susu dapat memicu terjadinya serangan asma, seperti mengi, batuk, atau gejala gangguan pernapasan lainnya.

Jika punya alergi susu, sebaiknya Anda juga menghindari produk olahan susu seperti keju dan yoghurt. Beberapa produk olahan susu tersebut juga termasuk ke dalam makanan yang dapat memperparah asma.

3. Kacang

Siapa sangka, ternyata kacang juga termasuk makanan penyebab asma. Meskipun dapat mencetuskan serangan asma, konsumsi kacang tidak serta-merta memicu asma pada sebagian orang.

Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang alergi terhadap kacang. Biasanya individu yang alergi kacang juga alergi terhadap bulu binatang, debu, dan serbuk sari tumbuhan.

Artikel Lainnya: Asma yang Sering Kambuh Dapat Menyebabkan Gangguan Psikologis

4. Kerang

Makanan penyebab asma kambuh berikutnya adalah kerang. Makanan laut atau seafood ini berpotensi menyebabkan alergi. Perlu diketahui, alergi dapat menjadi salah satu penyebab asma. 

Alergi kerang sering terjadi pada anak-anak. Namun, orang dewasa tentu juga bisa mengalami alergi jenis makanan laut yang satu ini.

Jika Anda alergi kerang, sebaiknya hindari juga kepiting, udang, lobster dan tiram yang dapat memicu timbulnya asma.

5. Makanan Instan

Makanan instan juga termasuk ke dalam jenis makanan yang memperparah asma pada orang hipersensitif. Serangan asma dapat terjadi akibat beberapa kandungan pengawet di dalam makanan instan.

Sup dan buah atau sayuran yang dikeringkan biasanya mengandung pengawet sodium bisulfite, potassium bisulfite, sodium metabisulfite, potassium metabisulfite, dan sodium sulfite.

6. Anggur atau Bir

Tidak hanya makanan yang menjadi pantangan, beberapa jenis minuman pun harus Anda hindari agar tidak terjadi serangan asma.

Anggur dan bir menjadi pantangan karena kebanyakan jenis anggur dan bir mengandung zat sulfit yang mengganggu.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan histamin dalam anggur dapat menyebabkan gejala, seperti mata berair, bersin, dan mengi.

Artikel Lainnya: Asma Sering Kambuh Karena Stres? Atasi dengan Cara Ini

7. Udang

Udang beku atau udang olahan menjadi pantangan makanan bagi penderita asma. Apabila Anda mencurigai bahwa kandungan sulfit adalah penyebab asma, dugaan Anda benar. Sama halnya dengan anggur atau bir, udang beku dan makanan laut lainnya sering kali mengandung sulfit untuk mencegah tumbuhnya bintik hitam yang dapat menurunkan selera makan Anda.

Jika makan di luar, pastikan Anda tidak memakan sesuatu yang dimasak dalam kaldu yang dibuat dengan udang atau kerang.

8. Acar

Anda mungkin menambahkan acar ke dalam sajian nasi goreng. Padahal acar juga termasuk makanan yang memperparah asma.  Acar cenderung mengandung sulfit yang berfungsi sebagai pengawet, seperti halnya makanan fermentasi, sauerkraut.

Oleh karena itu, acar termasuk makanan penyebab asma yang perlu Anda hindari. Hidangan, saus lobak, dan bahkan campuran saus salad memiliki tingkat alergi yang tinggi sehingga Anda perlu waspadai ketika mengonsumsinya.

9. Makanan Berlemak

Hidangan penutup, daging merah, dan makanan berlemak lainnya merupakan makanan yang dapat memperparah asma Anda. Makanan tersebut dapat memperburuk peradangan dan fungsi paru-paru serta memperburuk gejala asma.

Kendati demikian, tidak semua makanan berlemak perlu dihindari, ya. Makanan dengan lemak baik, seperti alpukat, ikan, atau minyak zaitun tetap baik dikonsumsi dan juga sehat untuk penderita asma.

10. Minuman dengan Pemanis Buatan

Minuman dengan pemanis buatan, seperti minuman bersoda juga bisa memicu terjadinya asma pada beberapa orang. 

Bahkan, dalam satu studi yang dipublikasikan British Medical Journal mengatakan orang dewasa dan anak-anak yang sering mengonsumsi minuman bersoda lebih mungkin terkena asma. 

Artikel Lainnya: Waspadai, Asma Bisa Menyebabkan Kematian

Studi ini juga mencatat bahwa anak-anak yang lahir dari orang yang sering minum minuman ringan selama kehamilan lebih mungkin untuk menderita asma.

Cukup banyak deretan makanan dan minuman yang dapat memperparah asma. Meski demikian, pemicu kambuhnya asma pada tiap orang bisa berbeda-beda. 

Oleh karena itu, selalu perhatikan apa yang hendak dikonsumsi, apalagi jika Anda adalah seorang penderita asma. Salah makan bisa memicu kekambuhan, bahkan parahnya lagi, hal ini juga dapat berpotensi menyebabkan kematian.

Cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter. Konsultasikan keluhan asma Anda kepada dokter melalui layanan LiveChat kami.

(OVI/JKT)

Referensi:

Everyday Health. Diakses 2022. 5 Foods That May Trigger Asthma Flares

Medical News Today. Diakses 2022. Asthma and drinks: What may help, and what to avoid

British Medical Journal Open. Diakses 2022. Association between soft drinks consumption and asthma: a systematic review and meta-analysis

pernapasanParuAsmaAlergi

Konsultasi Dokter Terkait