Kulit

Skleroderma, Ketika Kulit Mengeras seperti Kayu

dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, 12 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pernah mendengar tentang skleroderma? Penyakit ini bisa membuat kulit Anda terasa kencang, bahkan keras. Yuk, kenali gejala dan pengobatannya.

Skleroderma, Ketika Kulit Mengeras seperti Kayu

Siapa enggak ingin punya kulit halus dan lembut? Mungkin hampir semua orang akan menjawab iya. Akan tetapi, bagi sebagian orang, hal itu sepertinya hanya sekadar impian, termasuk bagi penderita skleroderma. Kelainan kulit apakah itu?

Berkenalan dengan Skleroderma

Skleroderma atau nama lainnya sklerosis sistemik adalah penyakit kronis yang menyerang kulit, jaringan ikat, serta organ dalam (seperti saluran pencernaan, paru, dan ginjal). Ini adalah penyakit autoimun, yang artinya sistem kekebalan tubuh menyerang bagian tubuh sendiri.

Keluhan utama penyakit ini adalah kulit yang terasa kencang. Penyakit penebalan kulit ini tidak hanya terbatas pada kulit tangan, tapi sampai seluruh tubuh. Kulit penderita semakin lama semakin keras layaknya balok kayu.

Penyebab skleroderma hingga kini masih belum diketahui. Walau demikian, penyakit kulit ini bukan diturunkan secara genetika dan tidak menular. 

Gejala utamanya adalah kulit yang keras dan terasa kencang. Ini terjadi akibat penumpukan jaringan ikat kolagen pada berbagai organ tubuh.

Penumpukan kolagen tersebut bisa terjadi pada hampir semua organ tubuh penderita. Oleh sebab itu, gejala penyakit kulit ini bervariasi tergantung dari organ yang terkena.

Penderita skleroderma dapat mengeluhkan mual dan muntah akibat adanya gangguan pergerakan usus. Selain itu, penderita juga bisa mengalami sesak napas karena penumpukan jaringan ikat di paru.

Sementara itu, gangguan pembuluh darah pada penderita sklerosis sistemik dapat menyebabkan luka kehitaman pada jari.

Dua Tipe Skleroderma yang Menyerang Kulit

Salah satu kelainan kulit ini bisa menyerang bagian tubuh mana saja. Akan tetapi, jika kondisi itu hanya terjadi pada bagian kulit tertentu disebut skleroderma terlokalisasi, sedangkan skeloderma yang menyerang organ yang lebih dalam disebut skleroderma sistemik.

Berikut penjelasan lebih dalam tentang dua tipe penyakit penebalan kulit ini:

- Skleroderma Terlokalisasi

Skleroderma terlokalisasi biasanya menyerang bagian kulit saja. Terdapat dua bentuk skleroderma terlokalisasi.

- Morphoea

Plak berbentuk oval yang berubah warna, dapat muncul di area tubuh mana saja, biasanya gatal, tidak berambut dan berkilau. Plak umumnya akan membaik setelah beberapa tahun dan pengobatan mungkin tidak diperlukan.

- Linear

Plak menebal terjadi pada garis-garis di sepanjang wajah, kepala, kaki atau lengan. Terkadang penebalan dapat memengaruhi tulang dan otot di area tersebut.

- Skleroderma Sistemik

Tipe kedua ini melibatkan beberapa bagian tubuh. Terdapat dua macam, yaitu skleroderma terbatas (limited scleroderma) dan skleroderma tersebar (diffuse scleroderma).

Limited scleroderma menyerang selain kulit wajah, tangan dan kaki, juga organ dalam seperti paru-paru, usus, dan esofagus secara perlahan. Sindrom ini disebut sebagai CREST sindrom yang memiliki lima gejala umum, yaitu:

  • Kalsinosis: adanya nodul garam kalsium dibawah kuit atau dalam organ tubuh.
  • Fenomena Raynaud: gejala berupa kulit yang berubah warna menjadi merah, putih atau biru akibat kurangnya peredaran darah yang terjadi pada jari tangan atau kaki akibat dingin.
  • Disfungsi esofagus: esofagus tidak berfungsi seperti seharusnya.
  • Sklerodaktili: kesulitan menggerakkan jari tangan dan kaki akibat kulit yang menjadi tipis dan mengilap.
  • Telangiektasis: adanya pembuluh darah kecil yang tampak pada kulit.

Artikel lainnya: Inilah Gejala Klinis Imunitas Kulit yang Terganggu

Diffuse scleroderma menyerang bagian tubuh secara cepat, mulai dari kulit bagian tubuh tengah seperti paha, tangan, dan kaki, serta organ dalam seperti jantung, paru, ginjal dan sistem pencernaan.

Sampai saat ini, belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan sklerosis sistemik. Pengobatan yang tersedia hanya bertujuan untuk mencegah memburuknya penyakit.

Contohnya obat golongan imunosupresan (methotrexate). Penanganan sklerosis sistemik juga tergantung dari organ yang terlibat. Namun, hal ini membutuhkan pemeriksaan menyeluruh dari dokter.

Skleroderma dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Jadi, bila Anda mengalami keluhan di atas, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera. Intip informasi kesehatan lainnya di aplikasi KlikDokter.

 [HNS/AYU]

kulitpenyakit kulitSkleroderma

Konsultasi Dokter Terkait