Kehamilan

Hamil Anggur, Kenali Penyebab dan Penanganannya

dr. Grace Valentine Sp.OG, 11 Jul 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Di masyarakat, kita kerap mendengar istilah ‘hamil anggur’. Apa sebenarnya hamil anggur dan apa penyebabnya?

Hamil Anggur, Kenali Penyebab dan Penanganannya

Kehamilan anggur atau mola hidatidosa merupakan kehamilan yang tidak akan berkembang menjadi janin. Hal ini terjadi karena proses pembuahan yang abnormal. Pada kehamilan anggur, plasenta berkembang menjadi massa berkantong berisi cairan menyerupai sarang lebah atau anggur. 

Kehamilan anggur terjadi pada 1 dari 1200 kehamilan. Massa tersebut berkembang dengan cepat dan mengisi uterus. Kehamilan anggur dapat dibagi menjadi dua tipe:

1. Mola komplit

Kondisi ini terjadi bila sel sperma menyatu dengan sel telur yang tidak membawa materi genetika. Ketika sel telur yang telah dibuahi ini bertumbuh, tidak ada embrio yang terbentuk di dalam kantong kehamilan, hanya ada plasenta saja.

2. Mola parsial

Kondisi ini terjadi pada sel telur yang dibuahi oleh dua sperma. Embrio akan memiliki tiga set kromosom (instruksi genetika untuk membentuk janin), di mana pada kondisi normal hanya terdapat dua set kromosom.

Kondisi kehamilan anggur dapat menyebabkan perdarahan pada awal kehamilan, ukuran uterus lebih besar daripada usia kehamilan karena jaringan mola bertumbuh sangat cepat. Pada beberapa kasus, dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan gangguan hormon tiroid. Anda juga akan merasakan mual yang hebat. Hal ini terjadi karena plasenta yang bertumbuh cepat menghasilkan hormon hCG (human chorionic gonadotrophin). Sebagian besar gejala pada kehamilan anggur disebabkan oleh kadar hormon yang tinggi tersebut.

Kehamilan anggur dapat didiagnosis sejak awal kehamilan pada pemeriksaan ultrasonografi yang menunjukkan gambaran seperti anggur atau sarang lebah. Pemeriksaan darah dapat mendeteksi kadar hormon hCG dalam darah yang sangat tinggi.

Kehamilan ini harus dievakuasi dengan tindakan operasi kecil dalam pembiusan. Pada operasi tersebut, sebuah pipa kecil akan dimasukkan ke dalam rahim melalui mulut rahim dan jaringan mola akan dievakuasi dengan alat tersebut. Tindakan ini membutuhkan waktu beberapa menit, kemudian jaringan yang dikeluarkan akan diperiksa ke laboratorium.

Pemantauan berkala pasca tindakan evakuasi kehamilan anggur sangat penting dilakukan, karena pada sebagian kasus jaringan mola tetap ada dan bertumbuh ke dalam dinding uterus dan menyebar. Pada kasus yang sangat jarang, kehamilan anggur berkembang menjadi keganasan. Bila keganasan tersebut terjadi, penanganan yang efektif sudah tersedia dan sebagian besar wanita dapat sembuh.

Anda juga disarankan untuk menunda kehamilan selama satu tahun. Kontrasepsi yang dapat digunakan untuk menunda kehamilan sebaiknya didiskusikan dengan dokter Anda. Peluang mendapatkan kehamilan normal setelah kehamilan anggur sangat baik. Risiko kehamilan anggur berulang pada kehamilan selanjutnya cukup rendah (1 dari 55 kasus).

Konsultasi Dokter Terkait