Berita Kesehatan

If you think wellness is expensive, try illness

Klikdokter, 10 Nov 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

“If you think wellness is expensive, try illness,” demikian jawab sosok yang tak asing di kalangan pembaca suatu majalah gaya hidup di Indonesia kepada Klikdokter ketika ditanya motto hidupnya. Dokter Sophie (Sofi-Red), demikian ia biasa disapa, acapkali

If you think wellness is expensive, try illness

“If you think wellness is expensive, try illness,” demikian jawab sosok yang tak asing di kalangan pembaca suatu majalah gaya hidup di Indonesia kepada Klikdokter ketika ditanya motto hidupnya. Dokter Sophie (Sofi-Red), demikian ia biasa disapa, acapkali menjadi kontributor materi kesehatan untuk beberapa media cetak.

Dokter yang aktif dibanyak  organisasi sosial ini tidak suka kompromi dengan urusan kesehatan yang setengah-setengah. “Kesehatan adalah segalanya bagi saya. Kondisi mental dan fisik yang bebas dari penyakit atau gangguan ini menurut saya adalah sesuatu yang harus diusahakan dan dijaga, bukan sesuatu yang dapat disepelekan atau something we take for granted,” demikian tutur sosok penggemar makanan salad dan masakan Korea ini.

Sosok anggun dari keturunan Korea-Belanda-Jawa ini pun tidak setengah-setengah dalam mencurahkan kecintaannya kepada dunia medis, “Saya termasuk orang yang ingin memilih profesi yang saya cintai atau menekuni pekerjaan which i’m passionate about. Ketika saya berusaha mencari hal yang saya senangi, saya menemukan bahwa kebahagiaan saya adalah dapat menolong orang atau membantu orang, bahkan di hal yang terkecil sekalipun. Pada akhirnya hal yang mendorong saya adalah keinginan untuk berguna bagi orang lain melalui apa yang saya perbuat, bahkan mungkin setelah saya sudah tak ada di dunia ini. Saya ingin berusaha sebaik mungkin to leave my mark in the world and try to make it better. Oleh karena itu saya akhirnya memutuskan untuk menjadi dokter karena merasa bahwa dalam profesi ini saya lebih berpeluang untuk membantu orang atau menyampaikan pesan yang bermanfaat bagi orang banyak,” jelasnya.

Kini dirinya tengah mendalami program studi ilmu kedokteran olahraga di Departemen Kedokteran Olahraga Universitas Indonesia, Jakarta. Tak lain, ini pun kalau bukan digerakkan oleh kecintaannya kepada olahraga dan medis.

“Pertama dan terutama, karena saya suka olahraga. Kedua, karena saya percaya olahraga adalah aspek penting dalam gaya hidup sehat yang seharusnya dianut oleh semua orang. Dengan berolahraga atau menjaga tubuh tetap aktif, banyak kondisi atau penyakit metabolik yang dapat kita cegah, dan kualitas hidup pun dapat meningkat. Saya dulu pun termasuk orang yang menyepelekan manfaat olahraga. Saya tidak pernah gemuk, sehingga saat itu saya tidak merasa perlu berolahraga teratur. Ini (saya belajar kemudian) adalah anggapan yang salah. Meskipun kita tidak gemuk, olahraga teratur tetap perlu. Aapalagi ketika saya masih menempuh pendidikan dokter umum, saya termasuk orang yang setiap bulan pasti sakit, biasanya karena migren ataupun flu ringan. Saat itu, saya setiap bulan harus minum obat dan ada hari-hari dimana saya merasa kualitas hidup saya sangat buruk karena nyeri kepala yang berat. Setelah saya menyempatkan berolahraga teratur (olahraga 3 x seminggu), saya merasakan frekuensi migren saya jauh berkurang dan saya pun jarang sakit hingga saat ini. Oleh sebab itu, saya percaya bahwa gaya hidup sedentary atau tidak aktif seharusnya dihindari oleh semua orang dan banyak orang yang belum sadar akan bahayanya gaya hidup sedentary. Melihat masih banyak orang belum menyadari pentingnya wellness atau gaya hidup yang sehat,termasuk di dalamnya olahraga, membuat saya tergerak untuk mengambil spesialisasi ini,” jelas sosok penghobi olah raga berenang ini.

Pun, mendalami kecintaannya juga membutuhkan dedikasi tinggi dan motivasi yang kuat. Dirinya mengakui, motivasi yang menggerakkan dirinya adalah untuk melakukan kontribusi yang bermanfaat kepada kesehatan masyarakat secara luas. “The possibility of changing people’s lives. Motivasi terutama saya adalah adanya kemungkinan bahwa apa yang saya kerjakan dapat membantu orang banyak dan bahkan dapat mengubah atau menyelamatkan hidup seseorang,” demikian penjelasannya kepada Klikdokter.

Klikdokter: Ada yang hendak ingin Anda sampaikan ke pembaca Klikdokter?

Sophie: “Integrasikanlah aktifitas fisik ke dalam kehidupan sehari-hari Anda untuk mulai menjalankan gaya hidup aktif dan mengurangi jumlah waktu sedentary lifestyle (gaya hidup kurang olahraga-Red). Contoh simpel adalah dengan menggunakan tangga lebih sering daripada eskalator atau lift, atau bersepeda ketika car free day. Stay active and live healthy.”[]

Dr. Sophia Benedicta Hage

dr. Sophia Benedicta Hage
Tanggal lahir:
15 Juli 1984

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL:
Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Universitas Indonesia
2009-sekarang

Pendidikan Dokter Umum Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya,
Menteri Advokasi BEM Universitas Airlangga
2002-2008

SMUN 70 Jakarta Selatan,
Pelaksana Ketua OSIS SMUN 70,
 1999-2002


RIWAYAT PENDIDIKAN INFORMAL:
Kursus Osteoporosis: Prevention and Treatment of Osteoporosis PB PEROSI 2011

One Day Seminar Healthy Aging by Indonesian Society of Menopause 2011
Postgraduate Course on Assessment and Management of Obesity
2010

Penataran Dokter Cabang Olahraga Tinju Profesional BOPI
2010

Advanced Trauma Life Support
2009


RIWAYAT PEKERJAAN:
Kontributor tetap di majalah
Fitness for Men
Januari 2011 - sekarang

Moderator di @america - An American Midwife in Indonesia narasumber Ibu Robin Lim, CNN Hero 2011, Oppie Andaresta

Moderator di @obsat, narasumber Ibu Robin Lim, CNN Hero 2011

Narasumber di beberapa acara, termasuk Social Media Festival 2011, Pesta Blogger 2010, Fimela Festival, Aliftv, FreSh, dll

Salah satu inisiator @selamatkanibu,
menjabat CEO Selamatkan Ibu sejak 2011

Salah satu inisiator @LenteraID,
menjabat Ketua Public Awareness Lentera Indonesia sejak 2011
 

Sophia Benedicta Hage

Konsultasi Dokter Terkait