Bolehkah Waxing Saat Hamil?

Waxing adalah tindakan menghilangkan bulu atau rambut secara semipermanen. Ini banyak dilakukan oleh ibu hamil, karena mereka mengalami pertumbuhan rambut dan bulu halus lebih cepat dari wanita pada umumnya.

Seiring dengan perkembangan usia kehamilan, beberapa wanita memang akan mengalami pertumbuhan rambut dan bulu-bulu halus yang lebih banyak dari biasanya. Kondisi ini disebabkan karena adanya perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan.

Terkait waxing saat hamil, sebenarnya ibu hamil boleh saja melakukannya. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut di antaranya:

1. Kebersihan

Jika Anda melakukan waxing di salon kecantikan, pastikan salon tersebut terjaga kebersihannya. Di samping itu, pastikan juga petugas yang bekerja di sana tersertifikasi untuk melakukan tindakan waxing.

Jangan lupa untuk bertanya mengenai alat yang digunakan, apakah steril atau tidak, dan apakah alat tersebut digunakan berulang atau tidak. Tindakan ini untuk menghindari terjadinya penularan infeksi suatu penyakit.

2. Uji kulit

Sebelum waxing, pastikan Anda sudah melakukan tes uji kulit. Caranya dengan mengoleskan sedikit produk waxing di kulit Anda untuk mengetahui apakah terdapat risiko alergi dan sensasi nyeri atau sebaliknya.

Saat hamil, tubuh wanita memang akan lebih sensitif dan mudah merasakan nyeri. Hal tersebut terjadi karena banyaknya produksi darah dan cairan di dalam tubuh untuk keperluan janin.

3. Hindari tindakan ini

Hindari waxing di area kulit yang sedang mengalami varises, iritasi, kemerahan, dan pembengkakan. Ini karena tindakan tersebut dapat memicu iritasi di daerah yang telah disebutkan.

Sudah jelas, bukan? Waxing selama kehamilan pada dasarnya aman untuk dilakukan. Asalkan Anda memerhatikan 3 hal yang telah disebutkan di atas.

Ingatlah untuk tetap menikmati masa kehamilan dengan kegiatan menyenangkan dan perawatan tubuh yang Anda sukai. Dan jangan sampai lupa untuk selalu perhatikan kesehatan diri dan janin yang ada di dalam kandungan Anda, ya!

(NB/RH)