Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeGaya hidupDiet dan NutrisiTelur Puyuh vs Telur Ayam, Mana yang Kolesterolnya Lebih Tinggi?
Diet dan Nutrisi

Telur Puyuh vs Telur Ayam, Mana yang Kolesterolnya Lebih Tinggi?

dr. Arina Heidyana, 17 Mei 2022

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kandungan kolesterol telur puyuh diyakini lebih tinggi daripada telur ayam. Benarkah demikian? Atau, faktanya justru sebaliknya? Cek selengkapnya lewat ulasan berikut.

Telur Puyuh vs Telur Ayam, Mana yang Kolesterolnya Lebih Tinggi?

Telur adalah salah satu bahan makanan favorit hampir semua orang, karena harganya terjangkau dan mudah didapat. Lebih penting lagi, telur mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Sayangnya, tidak sedikit juga orang yang menjauhi telur. Hal ini berkaitan dengan kandungan kolesterol, terutama di bagian kuningnya. 

Anda pun mungkin sudah tidak asing dengan perdebatan kandungan kolesterol di dalam telur. 

Beberapa orang percaya, kandungan kolesterol telur puyuh lebih tinggi daripada telur ayam. Di sisi lain, ada juga yang percaya sebaliknya.

Lantas, mana yang benar? Yuk, cari tahu fakta tentang perbandingan kolesterol telur puyuh dan telur ayam!

Perbandingan Kolesterol Telur Puyuh dan Telur Ayam

Walaupun ukurannya lebih kecil, ternyata kolesterol telur puyuh lebih besar dibandingkan telur ayam. 

Dalam 100 gram telur puyuh terdapat sebanyak 844 miligram kolesterol. Sementara itu, dalam 100 gram telur ayam hanya terdapat 372 miligram kolesterol. 

Mengapa kandungan kolesterol telur puyuh lebih tinggi, khususnya di bagian kuningnya? 

Nah, ternyata, rasio bagian kuning pada telur puyuh memang lebih besar daripada putihnya. Hal inilah yang membuat kadar kolesterol pada telur puyuh lebih besar dibandingkan telur ayam. 

Kendati demikian, jika dibandingkan per butir, jumlah kolesterol pada telur puyuh jauh lebih kecil, yaitu hanya 75,96 miligram. Sementara itu, 1 butir telur ayam mengandung kolesterol sebanyak 210 miligram. 

Dengan kata lain, mengonsumsi 1 butir telur puyuh masih jauh lebih aman. Masalahnya, banyak orang mengonsumsi telur puyuh dalam jumlah banyak mengingat ukurannya yang kecil. 

Artikel lainnya: Manfaat Putih Telur untuk Tumbuh Kembang Anak

Tetap Batasi Konsumsinya

Meski nutrisi telur sangat bermanfaat bagi kesehatan, Anda sebaiknya tetap membatasi porsi saat mengonsumsinya. Sebab, kandungan kolesterol dalam telur ayam saja sudah mencapai 62% dari anjuran asupan harian.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan 1 telur per hari sebagai bagian dari diet sehat. Hal ini biasanya mengacu pada telur besar, yang kira-kira berukuran 50 gram. 

Dengan kata lain, bila dalam satu hari Anda sudah mengonsumsi telur, jangan lupa untuk membatasi konsumsi makanan lain yang juga tinggi kolesterol. 

Bagaimana dengan telur puyuh? Seperti telah diungkap, 1 butir telur puyuh mengandung 75,96 miligram kolesterol. Di sisi lain, batasan asupan kolesterol harian adalah 300 miligram. Berarti, konsumsi aman telur puyuh hanya sekitar 2 butir per hari.

Faktanya, mengonsumsi 1 butir telur ayam atau 2 butir telur puyuh tidak memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Dengan catatan, Anda adalah orang yang sehat tanpa penyakit jantung atau masalah kesehatan lainnya. 

Selain jumlahnya, perhatikan juga kualitas telur. Bila memungkinkan, pilihlah telur yang diperkaya dengan omega-3. Senyawa tersebut merupakan lemak baik, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

Sudah tahu telur mana yang memiliki kandungan kolesterol lebih tinggi? Apa pun yang menjdi pilihan Anda, tetaplah ingat untuk membatasi porsinya supaya tidak berlebihan.

Bagi penderita kolesterol tinggi, Anda tak perlu menghindari telur sama sekali. Sebab, asupan sehat ini mengandung segudang nutrisi untuk kesehatan tubuh selama dikonsumsi dalam porsi yang tepat.

Punya pertanyaan seputar telur yang lebih sehat? Ingin tahu lebih lanjut mengenai kolesterol? Anda bisa berkonsultasi langsung kepada dokter melalui Live Chat 24 jam atau aplikasi  KlikDokter.

(NB/JKT)

Nutrisimakanantelur

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter