HomeIbu Dan anakKesehatan AnakOrangtua, Ini Ciri-Ciri Anak Terlambat Tumbuh Kembang
Kesehatan Anak

Orangtua, Ini Ciri-Ciri Anak Terlambat Tumbuh Kembang

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 01 Agu 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Waspadai kondisi tumbuh kembang yang terlambat pada anak. Orang tua perlu tahu ciri anak terlambat tumbuh kembang berikut.

Orangtua, Ini Ciri-Ciri Anak Terlambat Tumbuh Kembang

Setiap tahun, anak seharusnya mengalami peningkatan berat badan dan tinggi badan. Namun, pada sebagian kondisi, beberapa anak tidak dapat mencapai target pertumbuhan dibandingkan anak seusianya. 

Orangtua perlu mengetahui sejak dini ciri anak terlambat tumbuh kembang. Dengan begitu, penanganan dapat segera dilakukan sehingga keterlambatan perkembangan anak dapat segera diatasi.

Pada dasarnya, tanda perkembangan anak terlambat ataupun gagal tumbuh dapat berbeda-beda. Namun, secara umum beberapa ciri anak terlambat tumbuh kembang di antaranya: 

1. Anak Tampak Kurus 

Khawatir rasanya jika melihat anak tampak kurus. Namun, sebenarnya anak belum tentu mengalami masalah pertumbuhan. Anak tampak kurus bisa jadi merupakan ciri kurang gizi.

Meski begitu, kondisi tersebut harus dikonfirmasi dengan kurva pertumbuhan oleh dokter. Jadi, jika anak tampak kurus, bawalah anak ke dokter untuk pemeriksaan yang lebih akurat. 

Artikel lainnya: Inilah Tinggi Badan Anak Indonesia Sesuai Usianya

2. Anak Tampak Lebih Pendek dari Teman Sebayanya 

Pendek termasuk tanda anak mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kekurangan nutrisi, penyakit kronis, kekurangan hormon pertumbuhan, masalah genetik, hingga penyebab lainnya.

Nah, jika anak tampak lebih pendek dari anak seusianya, maka sebaiknya bawa anak ke dokter untuk dikonfirmasi dengan kurva pertumbuhan. Dengan begitu, orangtua akan mendapat diagnosis kondisi anak yang lebih akurat.

3. Kepala Tampak Kecil ataupun Lebih Besar 

Selain berat badan dan tinggi badan, salah satu parameter pertumbuhan anak lainnya adalah lingkar kepala. Oleh karena itu, ukuran kepala perlu diperhatikan untuk mewaspadai adanya keterlambatan perkembangan anak.

Lingkar kepala kecil (mikrosefali) dan lingkar kepala besar (makrosefali) adalah kondisi abnormal yang harus dicari penyebabnya dan diatasi. Karena, hal ini dapat berdampak pada perkembangan anak nantinya.

4. Anak Belum Bisa Melakukan Hal-Hal Dasar Seusianya 

Perkembangan anak bervariasi antara satu anak dengan anak lain. Akan tetapi, jangan abaikan faktor ini. Ciri anak terlambat tumbuh kembang dapat ditunjukkan lewat faktor kemampuan.

Berbagai kondisi yang mengharuskan untuk segera membawa anak ke dokter antara lain:

  • Anak belum bisa mengangkat kepala (usia 4 bulan)
  • Anak belum bisa duduk (usia 12 bulan)
  • Anak belum bisa menggenggam benda (usia 4 bulan)
  • Anak belum bisa mengambil benda kecil (usia 1 tahun)
  • Anak belum dapat babbling atau mengoceh (usia 12 bulan)
  • Anak belum bicara satu kata pun (usia 12 bulan)

5. Tidak Ada Kontak Mata dan Tidak Tertarik Berinteraksi 

Kondisi perkembangan anak yang terlambat dapat terlihat melalui indra penglihatannya. Anak yang tidak memiliki kontak mata bisa saja memiliki masalah penglihatan yang dapat mengganggu proses perkembangannya.

Selain itu, kurangnya kontak mata juga dapat menjadi tanda autisme, apalagi jika ada gejala lain berupa keengganan anak berinteraksi dengan lingkungannya. Jika ini terjadi, segera bawa anak ke dokter.

6. Anak Tampak Tidak Merespons Suara

Selain indra penglihatan, keterlambatan perkembangan anak bisa dilihat melalui indra pendengarannya. Jika anak tidak merespons suara, segera bawa anak ke dokter karena mungkin ia mengalami masalah pendengaran.

Gangguan pendengaran pada anak harus segera diatasi. Karena, kondisi ini dapat menyebabkan keterlambatan bicara pada anak jika tidak segera ditangani.

Artikel lainnya: Kapan Periode Emas Pertumbuhan dan Perkembangan Anak?

7. Ciri Fisik Berbeda dari Anak Lainnya

Kondisi fisik anak yang berbeda dari anak kebanyakan patut diwaspadai. Pasalnya, hal tersebut bisa saja merupakan ciri pertumbuhan dan perkembangan anak terlambat.

Perbedaan fisik dapat diamati pada bagian tubuh berikut ini:

  • Bentuk wajah
  • Mata
  • Hidung
  • Posisi telinga
  • Lidah besar
  • Leher
  • Dada
  • Tangan
  • Kaki

Selain ciri anak terlambat tumbuh kembang di atas, periksakan juga anak ke dokter apabila tampak lemas. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kemungkinan sindrom tertentu pada anak.

Lebih baik mencegah daripada mengobati, kan? Ini juga yang sebaiknya dilakukan orangtua agar tidak terjadi keterlambatan perkembangan anak. Bagaimana caranya?

Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting dilakukan. Bawalah anak kontrol ke dokter atau dokter spesialis anak walaupun ia tidak sakit. 

Kontrol penting untuk imunisasi, pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala; serta skrining perkembangan. Dengan demikian, masalah tumbuh kembang akan cepat terdeteksi dan teratasi. 

Skrining tumbuh kembang untuk bayi 0-12 bulan dianjurkan tiap bulan. Sementara, anak usia 12-24 bulan dianjurkan tiap 3 bulan. Anak usia 24-72 bulan dianjurkan tiap 6 bulan.

Gagal tumbuh adalah kondisi yang tidak berdiri sendiri, sehingga harus selalu dicari penyebabnya. Asupan gizi yang baik dan seimbang serta pola asuh orangtua turut berpengaruh pada hal ini. Jadi, peran aktif Ayah dan Bunda sangat diharapkan!

Konsultasi dengan dokter anak apabila ada ciri anak terlambat tumbuh kembang. Cermati apakah anak mengalami keterlambatan, baik dari kemampuan berjalan, berbicara, mempelajari hal baru, maupun hal lain. 

Informasi lebih lanjut seputar tumbuh kembang anak bisa didapatkan lengkap melalui aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan si kecil! 

(FR/JKT)

Tumbuh Kembang AnakKesehatan AnakPerkembangan Anak

Konsultasi Dokter Terkait