Serba-serbi White Tea dan Green Tea

Setiap pagi, Dina selalu minum green tea karena tidak menyukai kopi. Dengan sedikit kafein dari green tea, ia menjadi lebih semangat untuk beraktivitas. Di sebuah majalah, Dina membaca tentang white tea. Ia pun ingin mencari tahu lebih jauh tentang white tea dan mencobanya.

Ternyata white tea dan green tea berasal dari satu tumbuhan, yakni Camellia sinensis. Namun, white tea adalah daun yang lebih muda daripada green tea. Untuk mendapatkan white tea bukanlah hal yang mudah, karena hanya dapat dipetik dalam waktu beberapa hari pada musim semi. White tea juga memerlukan perawatan khusus. Oleh karena itu, white tea agak sulit didapatkan dan lebih mahal dibandingkan green tea.

Pada prosesnya, setelah dipetik daun white tea diuapkan secara cepat dan langsung dikeringkan. Sementara itu, persiapan green tea lebih panjang daripada white tea karena ada proses fermentasi. Setelah green tea dipetik, daunnya diuapkan, lalu dibakar dan dikeringkan. Perbedaan proses penyiapan inilah yang membuat karakteristik keduanya berbeda.

Perbedaan pertama adalah kandungan antioksidan. Kedua jenis teh ini memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, karena pada proses persiapannya teh disiapkan dengan baik dan tidak diproses secara berlebihan. Green tea dianggap memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Padahal, karena proses penyiapannya yang lebih singkat, white tea justru memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi.

Perbedaan kedua adalah pada rasa. White tea memiliki rasa yang lebih lembut, ringan, dan hampir manis. Sedangkan pada green tea yang sudah difermentasikan sebagian, memiliki rasa yang lebih kasar dan pahit.

Asal mula white tea dan green tea adalah tumbuhan yang sama. Perbedaan proses persiapan masing-masing teh inilah yang menghasilkan kandungan maupun rasa yang berbeda. Namun, keduanya tinggi akan antioksidan yang baik untuk kesehatan Anda.