Berita Kesehatan

10 Kota Tersehat di Dunia

dr. Fiona Amelia MPH, 07 Okt 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kesehatan memang dipengaruhi oleh cara dan gaya hidup seseorang. Namun ternyata, tempat tinggal dan lingkungan sekitar juga sangat menentukan kualitas hidup dan kesehatan.

10 Kota Tersehat di Dunia

Apa yang membuat suatu kota disebut sehat? Banyak faktor yang menentukan, seperti memiliki transportasi umum dan ruang terbuka hijau yang memadai, penyediaan layanan kesehatan dan sarana pendidikan yang layak, berkualitas tinggi serta terjangkau. Selain itu juga perlu adanya upaya pencegahan penyakit dan pengurangan pencemaran lingkungan,

Kota yang sehat akan membuat penduduknya dapat menjalani gaya hidup sehat sehingga kualitas hidupnya baik secara fisik, mental, dan sosial. Berikut ini adalah sepuluh kota yang dianggap tersehat di dunia:

#10. New York, Amerika Serikat

New York sekilas tidak tampak seperti kota yang sehat. Kota ini sangat ramai, padat penduduk, dan tidak jarang terjadi kemacetan. Sejak Michael Bloomberg menjabat sebagai walikota, kota ini menjadi sangat antirokok. Sejak tahun 2002, warga dilarang merokok di area publik; seperti taman kota, pantai, dan area pejalan kaki. Warga baru bisa membeli rokok bila sudah berusia 21 tahun. Pajak penjualan rokok pun dinaikkan. Kebijakan ini berhasil menurunkan jumlah perokok di New York hingga 28% dan menempatkannya menjadi kota percontohan untuk pengendalian tembakau.

#9. Havana, Kuba

Havana sepertinya tidak cocok menjadi kota tersehat di dunia. Sebab fakta bahwa sebagian besar penduduk Kuba miskin dan negara ini mengalami embargo perdagangan dari Amerika Serikat (AS) membuatnya jauh dari teknologi dan peralatan kesehatan terkini.

Kenyataannya, warga di Havana rata-rata dapat hidup hingga 79 tahun, sama seperti di AS. Angka kematian bayi lebih rendah dibandingkan AS. Biaya kesehatan per orang pun hanya 1/20-nya AS. Bagaimana ini bisa terjadi? Kuncinya adalah pencegahan! Angka partisipasi vaksin hampir 100%. Setiap komunitas memiliki akses dokter gratis di klinik yang berdekatan dengan tempat tinggal. Sistem rujukan mereka berjalan dengan baik, sehingga rumah sakit hanya melayani kasus yang benar-benar sulit. Pemerintah Havana juga mendukung pendidikan kesehatan dengan mengajarkan pertolongan pertama dan bantuan hidup dasar kepada anak-anak. Sekolah kedokteran pun dibuat gratis.

#8. Singapura

Ada yang mengatakan: “Kalau sakit, berobatlah ke Singapura.” Ya, Singapura memiliki pelayanan kesehatan yang termasuk paling efisien di dunia. Hampir 80% warganya menggunakan sistem kesehatan nasional. Biaya kesehatan dibuat sangat transparan dan pemerintah memegang kendali terhadap perusahaan asuransi swasta. Hal ini membuat biaya kesehatan Singapura sangat kecil dibandingkan kota-kota di negara maju lainnya.

Singapura juga merupakan salah satu kota terbersih di dunia dan memiliki transportasi publik yang sangat baik. Walaupun tidak luas, Singapura memiliki puluhan taman, kebun, dan jalur berbukit di sekitar pulau. Terdapat pula Park Connector Network, yaitu jalur sepanjang 200 km yang menghubungkan taman-taman kota dan ruang terbuka hijau bagi para pejalan kaki dan pesepeda. Tak heran, usia harapan hidup warganya merupakan yang ke-3 tertinggi di dunia, yaitu 84,95 tahun.

10 Kota Tersehat di Dunia

#7. Minneapolis, Amerika Serikat

Warga di kota ini sangat menyukai ruang terbuka. Sebuah studi mengungkapkan bahwa pemerintah Minnepolis mengeluarkan biaya pembuatan taman kota hingga dua kali lipat dari biasanya. Saat ini, Minneapolis memiliki banyak taman untuk bersepeda, berjalan, taman bola, taman untuk binatang peliharaan, lapangan golf, dan taman bermain untuk anak-anak. Banyaknya taman membuat penggunaan sepeda sangat populer di kalangan warga dan menjadikan Minneapolis sebagai salah satu kota di AS dengan polusi udara terendah dan aktivitas fisik yang tertinggi. Hasilnya, kota ini memiliki insiden penyakit jantung dan diabetes yang terendah dibandingkan kota-kota lainnya di AS.

#6. Melbourne, Australia

Selama empat tahun berturut-turut sejak 2010 hingga 2014, Melbourne dinobatkan sebagai “Kota Paling Layak Huni di Dunia” oleh Economist Intelligence Unit, mengalahkan 140 kota lainnya. Mengapa? Sebab Melbourne membuat warganya hidup aman, nyaman, dan tenteram. Warga Melbourne dapat hidup sehat baik secara fisik, mental, dan sosial. Selain karena ketersediaan infrastruktur fisik yang memadai, banyaknya aktivitas budaya dan olahraga memberikan kesempatan bagi warga untuk berinteraksi sosial, sehingga mereka lebih bahagia.

#5. Vancouver, Kanada

Kualitas udara merupakan salah satu indikator kota sehat. Polusi udara dapat menimbulkan serangan jantung, stroke, asma, berat lahir rendah, dan kanker paru. Karena itu, pemerintah kota Vancouver menerapkan standar lingkungan yang tinggi bagi pengembang gedung-gedung bertingkat dan penggiat bisnis agar tidak mengganggu keseimbangan lingkungan. Hal ini ditandai dengan banyaknya hutan dan aliran angin laut yang membantu menetralkan polusi udara.

Sistem transportasi umum di Vancouver sangat baik dan banyak jalur sepeda. Ini menjadikan Vancouver sangat bersahabat bagi para pejalan kaki dan pesepeda. Penggunaan kendaraan bermotor sangat ditekan sehingga Vancouver tergolong kota dengan udara terbersih di dunia.

#4. Monte Carlo, Monako 

Monte Carlo terkenal dengan kasino, balap mobil, dan kapal pesiar mewahnya. Banyak jutawan dan miliarder dunia tinggal di kota ini. Tapi, siapa sangka bahwa kota yang terletak di salah satu negara kecil di Eropa ini melahirkan bayi-bayi yang sehat? Monte Carlo memiliki angka kematian bayi terendah di dunia, dengan 1.81 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Angka harapan hidup penduduknya merupakan yang tertinggi di dunia, yaitu 89.47 tahun. Pendapatan per kapita yang tinggi membuat warganya tidak kesulitan mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi. Ini dapat dicapai karena pemerintahnya sangat mengedepankan pencegahan, edukasi, dan skrining penyakit.

Artikel Lainnya : Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Chikungunya pada Bayi

10 Kota Tersehat di Dunia

#3. Tokyo, Jepang

Tokyo memiliki salah satu sistem transportasi publik yang terbaik di dunia. Emisi karbon dioksida yang dihasilkan juga lebih rendah dibandingkan kota-kota besar di Asia lainnya, seperti Beijing dan Singapura. Pada tahun 2012, Tokyo menerima penghargaan sebagai kota tersehat kedua di dunia. Angka harapan hidup penduduknya mencapai 85.9 tahun untuk wanita dan 79.4 tahun untuk pria. Sekalipun padat penduduk, kota ini dianggap sehat karena sistem kesehatan yang baik, banyak ruang terbuka hijau, tata kota rapi dan bersih, serta ikatan keluarga dan komunitas sangat kuat. Warganya pun memiliki gaya hidup sehat dengan menjalankan tradisi kebersihan Jepang serta terbiasa makan nasi, ikan segar, dan sayur.

#2. Okinawa, Jepang

Usia harapan hidup bagi wanita di Okinawa adalah 86 tahun dan bagi pria 79 tahun, 10-13 tahun lebih lama dibanding rata-rata usia harapan hidup penduduk dunia. Okinawa juga memiliki populasi terbanyak dengan usia terpanjang di dunia. Populasi yang disebut dengan centenarian ini hidup melampaui usia 100 tahun dan masih produktif.

Secara ekonomi, warga Okinawa lebih miskin dibanding warga Jepang pada umumnya. Meski demikian, kualitas hidup warganya secara keseluruhan baik. Warga Okinawa secara genetik berisiko rendah mengalami kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Kebiasaan melakukan aktivitas fisik dan pola diet rendah lemak (banyak sayur, ubi, kedelai, dan ikan) membuat warganya tidak kelebihan berat badan. Pun jarang ditemukan warga yang merokok.

Selain gaya hidup yang sehat, warga Okinawa memiliki ikatan sosial yang kuat antar anggota keluarganya dan sangat menghormati para lansia. Ini yang membuat mereka dapat berumur panjang dan tetap bahagia.

#1. Kopenhagen, Denmark

Sekalipun Kopenhagen dipenuhi oleh para profesional yang ambisius dan keluarga muda, mereka tidak menyukai jam kerja yang panjang. Hanya 2% pekerja yang bekerja lebih dari 40 jam per minggu. Di luar waktu kerja, warga menghabiskan waktu dengan keluarga, bergabung dalam klub olahraga, menjadi relawan atau berpartisipasi dalam program masyarakat. Semua aktivitas ini gratis sehingga penduduk terdorong untuk terlibat.

Hal lain yang mendukung kesehatan warganya adalah lingkungan yang asri dan nyaman bagi para pejalan kaki dan pesepeda. Setiap hari, kurang lebih 50% warga Kopenhagen menggunakan sepeda untuk bekerja dan sekolah. Terdapat hampir 400 km jalur sepeda di seluruh kota. Semua ini menekan tingkat stres warganya dan menjadikan Kopenhagen sebagai salah satu kota tersehat dan terbahagia di dunia.

Lingkungan fisik maupun nonfisik membentuk karakter dan kesehatan manusia di dalamnya. Itu pula yang dikedepankan oleh para pemerintah kota tersehat di dunia. Individu dengan kualitas hidup yang baik dari segi fisik, mental, dan sosial akan meningkatkan produktivitas dan derajat ekonomi suatu bangsa. Namun, tanggung jawab ini tidak hanya diemban oleh pemerintah. Partisipasi warga sangat krusial dalam menciptakan komunitas dan lingkungan yang sehat.

(TT/RH)

DuniaBersihKota Tersehat

Konsultasi Dokter Terkait