HomeIbu Dan anakKesehatan BayiApa Itu Kolik pada Bayi?
Kesehatan Bayi

Apa Itu Kolik pada Bayi?

dr. Karin Wiradarma, 23 Sep 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kolik seolah menjadi suatu momok terbesar bagi para ibu yang memiliki bayi. Tahukah Anda apa yang dimaksud kolik?

Apa Itu Kolik pada Bayi?

Menangis adalah suatu hal yang biasa dan lazim dilakukan oleh bayi. Karena belum dapat berbicara, maka menangis adalah satu-satunya cara komunikasi yang dapat dilakukan oleh bayi. Namun, apa jadinya jika bayi Anda menangis terus-menerus –bahkan cenderung histeris– tanpa bisa ditenangkan dengan cara apa pun?

Penyebab utama bayi menangis adalah lapar. Setelah disusui, biasanya tangisan bayi akan reda. Jika bukan karena lapar, biasanya bayi menangis karena rasa tidak nyaman akibat popok yang basah atau penuh, kedinginan atau bahkan kepanasan. Namun jika bayi Anda tetap menangis selama berjam-jam, tanpa bisa dibujuk atau ditenangkan, kemungkinan ia mengalami kolik.

Kolik acap kali dialami oleh bayi sehat berusia 3 minggu hingga 3 bulan. Kondisi ini ditandai dengan tangisan selama berjam-jam, selama minimal 3 hari dalam seminggu, dan berlangsung selama 3 minggu.

Kolik sering kali terjadi pada malam hari, sehingga tidak hanya si bayi yang terganggu, tetapi orangtua dan bahkan seluruh anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut.

Hingga saat ini, penyebab kolik masih belum dapat dipastikan. Namun demikian, para ahli berpendapat bahwa kolik dapat disebabkan oleh karena bayi mendapat terlalu banyak stimulus dari lingkungan (baik itu orang baru, suara, cahaya, warna, dan lainnya), sehingga ia merasa stres dan kewalahan. Keadaan stres tersebut disalurkan oleh bayi dengan menangis terus tanpa henti pada malam harinya. Teori lain mengemukakan bahwa kolik terjadi karena sistem pencernaan bayi belum matang. Sebagai akibatnya, makanan yang dikonsumsi oleh bayi tidak dapat dicerna dengan sempurna sehingga menimbulkan gas yang membuat perut bayi tidak nyaman.

Alergi susu sapi atau alergi terhadap makanan yang dikonsumsi ibu juga diduga dapat menjadi penyebab kolik. Selain itu, paparan terhadap asap rokok juga disinyalir sebagai salah satu penyebabnya.

Untuk membantu mengatasi masalah kolik pada bayi, Anda bisa melakukan pijatan lembut pada perutnya menggunakan minyak telon. Pijatan ringan dapat membuat perut bayi menjadi lebih nyaman. Keluarkan juga gas yang berlebihan dari perutnya dengan memosisikan bayi secara tengkurap di pangkuan Anda, dengan kepalanya berada lebih rendah dari tungkai. Tepuk-tepuk ringan punggungnya.

Apabila Anda curiga penyebab kolik karena makanan, maka pantanglah makanan yang dicurigai membuat banyak gas –seperti susu sapi dan produk turunannya, kol, makanan pedas, alkohol, dan kopi. Jika bayi Anda mengonsumsi susu formula, cobalah mengganti susunya. Selalu sendawakan bayi setiap selesai menyusu. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan udara yang masuk selama proses menyusui.

Apa pun yang terjadi, tetaplah tenang dan jangan panik. Apabila segala cara di atas belum berhasil, Anda dapat membawa bayi untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

(NB/RH)

menangisParentingBalitaBayiKolik

Konsultasi Dokter Terkait