HomeIbu Dan anakTips ParentingTrik Agar Anak Tidak Terlalu Dekat dengan Pengasuh
Tips Parenting

Trik Agar Anak Tidak Terlalu Dekat dengan Pengasuh

dr. Muhammad Anwar Irzan, 17 Sep 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bagaimana sebenarnya peran orangtua yang memiliki pengasuh? Dan, batasan apa yang perlu dilakukan agar si kecil tidak terlalu nempel dengan ’si mbak’? Baca penjelasan lengkapnya di sini.

Trik Agar Anak Tidak Terlalu Dekat dengan Pengasuh

Pengasuh di masa sekarang tidak kalah penting dengan asisten rumah tangga atau sopir. Bahkan, memiliki anak seakan sepaket dengan memiliki pengasuh. Tapi, meskipun orangtua—terutama yang bekerja—membutuhkan jasa  pengasuh, kerap muncul perasaan cemburu jika anak terlalu dekat dengan pengasuhnya.  

Sebenarnya Anda tak perlu khawatir. Betapapun lekatnya anak dengan sang pengasuh, peran orangtua dalam memberikan kasih sayang dan mendidik tetap tidak tergantikan. Karena itu, Anda perlu mengetahui batasan-batasan dalam pengasuhan agar anak tidak terlalu nempel dengan ‘si mbak’.

  • Jangan membuat pengasuh memberikan hak dasar anak terkait perhatian dan kasih sayang. Saat Anda merasa bahwa anak terlalu lekat, kemungkinan penyebabnya adalah hak dasar anak seperti perasaan disayang dan dicintai sudah mulai terkaburkan antara Anda dan pengasuhnya. Hal ini dapat dicegah dengan kembali memberikan ekspresi cinta kepada anak, misalnya dengan memeluk dan menciumnya sebelum tidur.
  • Cegah pengasuh untuk memberikan banyak kebebasan pada anak, yang tidak sesuai dengan pemikiran Anda. Misalnya, aturan dalam bermain dan tidur siang. 
  • Beri pemahaman pada anak bahwa kebutuhan yang dipenuhi oleh pengasuhnya hanyalah kebutuhan fisik, seperti makan, mandi, atau menjaga mereka di kala main. Bukan kebutuhan seperti perhatian, rasa cinta, dan kasih sayang. Tapi, bukan berarti Anda mencegah pengasuh untuk memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak Anda.
  • Optimalkan waktu yang Anda miliki saat bersama anak. Karena itu, singkirkan terlebih dulu gadget dan peranti lainnya ketika anak ingin bermain dengan Anda.
  • Keputusan dari pengasuh merupakan keputusan dari Anda juga. Jadi, saat anak menanyakan terkait boleh atau tidaknya melakukan sesuatu, buatlah anak menyadari bahwa aturan tersebut adalah instruksi dari orangtuanya (walau disampaikan oleh pengasuh). Hal ini akan membuat peran Anda tetap hadir, meskipun secara fisik Anda tidak berada di dekat mereka.

Batasan-batasan tersebut tidak harus kaku atau menimbulkan ketidaknyaman bagi anak maupun pengasuh. Karena itu, kerja sama yang baik antara orangtua dan pengasuh memegang peranan yang sangat penting.

(RS/RH)

Parentingpola asuhAnakPengasuh

Konsultasi Dokter Terkait