HomeInfo SehatJantungHati-Hati! Penyakit Jantung Bisa Tidak Terdeteksi
Jantung

Hati-Hati! Penyakit Jantung Bisa Tidak Terdeteksi

dr. Atika, 11 Agu 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Silent killer. Bisa jadi inilah julukan yang paling pas untuk menggambarkan penyakit jantung. Kondisi ini dapat terjadi meskipun penderitanya belum pernah mengalami serangan jantung. Bahkan seringkali baru diketahui setelah penderitanya meninggal mendadak.

Hati-Hati! Penyakit Jantung Bisa Tidak Terdeteksi

Ucapan belasungkawa yang mendalam terus mengalir mengiringi perjalanan akhir penyanyi Mike Mohede, Minggu (31/7/16). Kabar kepergiannya yang mendadak akibat penyakit jantung mengejutkan berbagai pihak.

Selama ini almarhum Mike memang tidak pernah diketahui atau terdiagnosis memiliki penyakit tersebut. Jadikan ini pelajaran bagi Anda, karena faktanya penyakit jantung koroner memang bisa terjadi tanpa terdeteksi.

Penyakit jantung koroner merupakan jenis penyakit jantung yang paling umum ditemukan. Berdasarkan data Centers for Disease Control and Prevention, penyakit ini membunuh hingga 370.000 orang setiap tahun. Sayangnya penyakit jantung koroner dapat terjadi meskipun penderitanya belum pernah mengalami serangan jantung, bahkan baru diketahui setelah penderitanya meninggal mendadak. Silent killer adalah salah satu sebutan yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi ini.

Bagaimana terjadinya?

Penyakit jantung koroner adalah sebuah penyakit ketika plak aterosklerosis terbentuk dalam arteri koroner. Plak aterosklerosis merupakan substansi yang berasal dari tumpukan lemak, seldarah, dan faktor pembekuan yang pada akhirnya akan mempersempit dinding pembuluh darah. Plak umumnya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menumpuk, dan berujung pada pengerasan maupun robekan pada permukaan plak. Kedua proses ini dapat menyebabkan pengurangan oksigen ke otot jantung, dan memicu gejala klasik serangan jantung yaitu nyeri dada.

Sebelum munculnya gejala nyeri dada, proses penumpukan plak di pembuluh darah koroner biasanya telah berlangsung dalam waktu lama. Penderita bisa saja beraktivitas seperti biasa, terlihat sehat, tidak memiliki keluhan kesehatan, meskipun proses ini terus bertambah berat. Saat datangnya pemicu yang tepat dan berat, gejala nyeri dada hingga kematian bukan tidak mungkin langsung terjadi. Faktor-faktor eksternal dalam kehidupan sehari-hari antara lain; aktivitas fisik berat, cuaca, polusi udara, kopi, alkohol, dan tidak terkecuali, stres emosional.

Faktor risiko penyakit jantung koroner

Tidak ada yang bisa memastikan gejala pertama penyakit jantung koroner yang diam-diam sedang berlangsung. Apakah berupa nyeri dada sebelah kiri, atau gejala tidak khas seperti kembung dan mual. Untuk itu, tingkatkan kewaspadaan Anda.

Berikut ini adalah faktor risiko penyakit jantung koroner:

  • Memiliki kadar kolesterol darah yang tidak normal (LDL tinggi, HDL rendah)
  • Memiliki penyakit diabetes melitus
  • Memiliki penyakit darah tinggi
  • Merokok
  • Obesitas
  • Kurang aktivitas fisik
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner

Apabila Anda memiliki faktor risiko tersebut, sebaiknya segera kunjungi dokter dan lakukan pemeriksaan deteksi dini. Bila perlu lakukan pemeriksaan penunjang seperti elektro kardiografi, atau bahkan pemeriksaan pembuluh darah yang cukup invasif seperti angiografi. Bagi Anda yang sudah terdiagnosis memiliki penyakit jantung koroner, hindari faktor risiko yang dapat menyebabkan munculnya serangan jantung dan modifikasi gaya hidup Anda menjadi gaya hidup sehat.

(RS/RH)

Penyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait