HomeInfo SehatReproduksiCara Memilih Metode Kontrasepsi Sesuai Kebutuhan
Reproduksi

Cara Memilih Metode Kontrasepsi Sesuai Kebutuhan

dr. Fiona Amelia MPH, 11 Jul 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pemilihan metode kontrasepsi haruslah tepat dan tidak boleh sembarangan. Pasalnya, kontrasepsi yang dilakukan haruslah membuat Anda merasa aman dan juga nyaman. Berikut info medis dari dr. Fiona Amelia, MPH.

Cara Memilih Metode Kontrasepsi Sesuai Kebutuhan

Banyaknya pilihan metode kontrasepsi sering kali membuat pasangan bingung untuk menentukan mana metode yang paling baik dan yang paling kurang menimbulkan efek samping.

Sebelum memutuskan untuk memilih salah satu metode kontrasepsi, Anda harus dapat mencermati tujuan Anda menggunakan alat kontrasepsi, apakah hanya untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan, ataukah karena tidak tidak ingin hamil lagi.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Biran Affandi, Sp. OG (K), usia terbaik bagi wanita untuk hamil dan melahirkan dengan risiko terendah bagi ibu dan bayi adalah antara usia 20-35 tahun. Oleh karena itu, bagi wanita yang menikah sebelum usia 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya.

Beberapa pilihan alat kontrasepsi yang bisa digunakan, yaitu pil KB, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/IUD), suntik KB, implan, dan metode konvensional (menghitung masa subur dengan sistem kalender). Pada rentang usia ini, pilihan yang terbaik adalah pil KB karena akan lebih mudah untuk hamil ketika dihentikan.

Pada rentang usia 20-35 tahun, alat kontrasepsi berfungsi untuk menjarangkan kehamilan atau memberi jarak usia antar dua anak. Jarak usia yang terbaik adalah 2-4 tahun. Jarak usia yang terlalu pendek akan membuat ibu kurang memiliki waktu untuk pemulihan, rusaknya sistem reproduksi, kelahiran prematur, dan komplikasi kehamilan lainnya.

Di sisi lain, memberikan jarak usia antar dua anak akan bermanfaat untuk tumbuh kembang anak yang lebih baik, karena orangtua (terutama ibu) memberikan perhatian yang cukup di usia emasnya (1000 hari pertama sejak di dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun).

Pilihan metode kontrasepsi pada rentang usia 20-35 tahun sama dengan rentang usia kurang dari 20 tahun. Hanya saja, metode kontrasepsi pilihan pada rentang usia ini adalah AKDR (dahulu disebut spiral) karena tidak akan menekan produksi ASI pada ibu yang menyusui.

Pada usia di atas 35 tahun, seorang wanita tidak dianjurkan untuk hamil lagi karena tingginya risiko komplikasi kehamilan. Metode kontrasepsi pilihan adalah kontrasepsi mantap, atau yang sering disebut sterilisasi. Kontrasepsi mantap dapat berupa tubektomi untuk wanita atau vasektomi untuk pria. Selain metode ini, metode kontrasepsi seperti AKDR, suntik KB, pil KB, implan, dan metode konvensional juga tetap dapat digunakan walau tidak dianjurkan.

Hal lain yang perlu dicermati dalam memilih metode kontrasepsi adalah tingkat efektifitasnya dalam mencegah kehamilan, efek samping yang ditimbulkan, serta riwayat kesehatan Anda maupun keluarga yang dapat mempengaruhi penggunaan salah satu metode kontrasepsi.

Selain dari informasi yang bisa Anda dapatkan dari buku, internet, majalah atau rekomendasi teman/keluarga, konsultasikan juga hal ini dengan dokter kandungan Anda sebelum memilih jenis kontrasepsi yang hendak digunakan. Pastikan Anda memilih metode kontrasepsi yang membuat Anda merasa aman dan juga nyaman.

KBKontrasepsi

Konsultasi Dokter Terkait