HomeInfo SehatGigi MulutMinum Wine, Apa Efeknya pada Kesehatan Gigi?
Gigi Mulut

Minum Wine, Apa Efeknya pada Kesehatan Gigi?

drg. Callista Argentina, 21 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Wine katanya bisa berpengaruh negatif terhadap kesehatan gigi. Lantas, adakah cara menikmati wine tanpa khawatir dengan kondisi gigi dan mulut? Cari tahu di sini!

Minum Wine, Apa Efeknya pada Kesehatan Gigi?

Anda mungkin akan ditawarkan wine dalam jamuan makan malam di hotel mewah. Meski sangat tertarik, Anda tetap enggan untuk mengonsumsinya. Pasalnya, wine sering dianggap sebagai biang keladi masalah kesehatan gigi.

Pertanyaannya, apakah benar wine dapat memengaruhi kerusakan gigi? Jika ya, apa saja dampak minum wine pada kesehatan gigi dan mulut?

Efek Wine pada Gigi Berdasarkan Jenisnya

Pertama-tama, perlu ada ketahui ada beberapa jenis Wine, yaitu red wine, white wine, dan rose wine. Perbedaannya terletak dari karakteristik rasa dan warnanya. Selain itu, masing-masing jenis wine memiliki efek yang berbeda terhadap kesehatan gigi.

Artikel Lainnya: 10 Makanan dan Minuman Ini Sebabkan Gigi Kuning

Berikut dampak setiap jenis wine terhadap kesehatan gigi Anda:

  • White Wine

White wine berpotensi menimbulkan stain alias noda kuning pada gigi. Risiko noda kuning pada gigi bisa lebih tinggi apabila Anda mengonsumsi teh setelah white wine.

Teh mengandung chromogens yang menyebabkan gigi berubah warna. Sementara itu, tanin dalam white wine bisa mengikat chromogens. Perpaduan keduanya bisa memperburuk perubahan warna gigi, sekaligus meningkatkan risiko pengikisan permukaan gigi.

Selain itu, zat asam yang terkandung pada white wine juga dapat mengikis lapisan email gigi secara perlahan. Hal ini membuat lapisan di bawahnya (dentin) lebih terlihat dan membuat warna gigi menguning.

  • Red Wine

Red wine kaya akan zat tanin, yang dihasilkan dari proses fermentasi kulit anggur. Semakin gelap warna red wine, kandungan zat tanin--yang bersifat antioksidan--di dalamnya semakin tinggi. 

The Journal of Agricultural and Food Chemistry menyatakan, kandungan antioksidan dalam red wine dapat mencegah bakteri penyebab plak menempel di gigi. 

Selain itu, antioksidan dalam red wine juga diduga dapat mencegah bakteri Streptococcus mutans menempel pada gusi. 

  • Rose Wine

Karakter rose wine berada di antara red wine dan white wine. Warnanya tidak semerah red wine, karena saat proses pembuatannya anggur tidak dibiarkan terendam lama bersama kulitnya. 

Rose wine mengandung zat tanin yang lebih rendah. Oleh karena itu, potensi rose wine untuk menyebabkan noda kuning pada gigi lebih rendah dibandingkan white wine dan red wine.

Artikel Lainnya: Ingin Awet Muda, Hindari 9 Makanan Ini Untuk Wanita dan Pria

Cara Minum Wine yang Aman untuk Kesehatan Gigi

Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan saat minum wine agar kesehatan gigi Anda tetap terjaga:

  1. Jangan Langsung Menyikat Gigi setelah Minum Wine

Wine merupakan memiliki tingkat keasaman tinggi, yang dapat melunakkan email gigi. Jika Anda langsung menyikat gigi setelah minum wine, mineral gigi akan larut dan berisiko menyebabkan erosi gigi

Supaya kesehatan gigi Anda terjaga, sebaiknya menyikat gigi 30 sampai 60 menit setelah minum wine.

  1. Usahakan Sikat Gigi Sebelum Minum Wine

Sikat gigi sebelum minum wine penting, karena dapat mengurangi jumlah plak gigi di dalam mulut. Semakin sedikit jumlah plak, wine yang menempel di gigi juga semakin sedikit. Hal ini dapat mengurangi risiko perubahan warna gigi akibat minum wine.

  1. Jangan Biarkan Wine Menggenang Lama Dalam Mulut

Cara terbaik menikmati wine  adalah dengan menyeruputnya secara perlahan dan langsung ditelan. Hindari membiarkan wine tergenang terlalu lama dalam rongga mulut, karena dapat meningkatkan risiko pembentukan stain dan pengikisan email gigi.

Jika ingin mengurangi kontak antara gigi dengan wine, Anda bisa mengonsumsinya menggunakan sedotan besi (reusable). 

  1. Segera Minum Air Putih setelah Wine

Mengonsumsi air putih setelah wine bertujuan untuk membilas rongga mulut. Dengan demikian, risiko wine tertinggal di dalam mulut dan menyebabkan masalah dapat diperkecil. 

Air putih juga bisa mengembalikan keasaman (Ph) mulut setelah minum wine, sehingga dapat mengurangi risiko penumpukan bakteri penyebab karies dan gigi berlubang.

  1. Kombinasikan Konsumsi Wine dengan Camilan

Menikmati wine dengan camilan juga memiliki dampak positif untuk kesehatan gigi. Karena dengan adanya gerakan mengunyah, produksi air ludah (saliva) akan meningkat. 

Air ludah dapat menetralkan tingkat keasaman rongga mulut. Dengan begitu, risiko karies dan gigi berlubang dapat diminimalkan. Salah satu pilihan camilan yang baik untuk teman minum wine adalah keju. 

Tidak ada salahnya jika Anda ingin mengonsumsi wine. Namun, Anda mesti tahu batasan agar tidak mengalami hal-hal yang merugikan kesehatan gigi dan bagian tubuh lainnya. 

Jangan lupa menyikat gigi 2 kali sehari, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, cukup istirahat, serta rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.

Segera konsultasikan pada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam apabila mengalami masalah kesehatan gigi. Untuk membaca artikel tentang kesehatan gigi dan mulut lainnya, Anda bisa mengunduh aplikasi Klikdokter secara gratis.

(NB/JKT)

GigiGigi dan Mulut

Konsultasi Dokter Terkait