Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatGigi MulutCabut Gigi Saat Menstruasi, Apakah Boleh?
Gigi Mulut

Cabut Gigi Saat Menstruasi, Apakah Boleh?

Siti Putri Nurmayani, 01 Mei 2023

Ditinjau oleh drg. Wiena Manggala

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sebagian wanita enggan cabut gigi saat haid karena menganggapnya berbahaya bagi kesehatan. Apakah benar hal tersebut bisa menimbulkan efek samping? Ini faktanya!

Cabut Gigi Saat Menstruasi, Apakah Boleh?

Sebagian wanita mungkin percaya dengan adanya larangan cabut gigi saat haid. Tindakan ini diduga dapat menyebabkan pendarahan hebat pada gusi, sehingga bisa memicu timbulnya masalah kesehatan lainnya.

Pasalnya, wanita yang sedang datang bulan akan mengalami perubahan hormon di dalam tubuh. Namun sebenarnya, perubahan hormon ini juga dialami ketika masa pubertas, hamil, serta menopause.

Lalu, bolehkah cabut gigi saat haid? Mari ketahui penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Bolehkah Cabut Gigi saat Haid?

Disampaikan drg. Wiena Manggala Putri, tindakan cabut gigi merupakan langkah terakhir untuk mengatasi gigi yang sudah parah dan tidak bisa dirawat lagi.

“Meski menjadi pilihan akhir, namun sayangnya, cabut gigi saat menstruasi memang tidak direkomendasikan karena adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh,” jelasnya.

Hal ini akan membuat gusi rentan meradang, sehingga perdarahan pun sulit untuk dihentikan, terutama pada seseorang yang memiliki riwayat penyakit von Willebrand. Penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang membuat penderitanya mudah mengalami pendarahan.

Selain itu, gusi yang bengkak juga cenderung lebih sensitif. Bila terpaksa melakukan cabut gigi, tentunya akan terasa lebih menyakitkan.

Untuk itu, tidak disarankan cabut gigi saat haid. Ada baiknya untuk menahan terlebih dahulu keinginan cabut gigi saat menstruasi masih berlangsung.

Bahaya Cabut Gigi saat Haid

Terdapat alasan kenapa saat haid tidak boleh cabut gigi, berikut di antaranya:

1. Rongga Mulut Lebih Sensitif

Perubahan hormon estrogen dan progesteron dapat membuat tubuh menjadi lebih sensitif, termasuk bagian rongga mulut. 

Ini bisa memengaruhi pasokan darah ke jaringan gusi dan respon tubuh terhadap kondisi tersebut.

2. Terganggunya Proses Penyembuhan

Masalah lain yang mungkin terjadi ketika mencabut gigi saat menstruasi adalah terjadinya alveolar osteitis atau dry socket (soket kering). Tentunya, ini bisa mengganggu proses penyembuhan setelah cabut gigi.

Dry socket biasanya akan terjadi pada 1-3 hari setelah pencabutan gigi. Ini ditandai dengan rasa sakit yang parah, bau mulut, bahkan hingga terjadinya pembesaran kelenjar getah bening pada area pencabutan gigi.

3. Terjadi Proses Fibrinotik

Menurut drg. Wiena, kadar estrogen yang meningkat selama menstruasi bisa memicu terjadinya proses fibrinotik. Ini dapat mengganggu pembentukan bekuan darah yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka setelah pencabutan gigi.

Bahkan, saat menstruasi pun kamu tidak disarankan untuk mengonsumsi obat-obatan pengencer darah yang dapat meningkatkan sirkulasi darah. Soalnya, obat tersebut dapat meningkatkan darah menstruasi, bahkan dapat menyebabkan anemia dan pendarahan hebat.

Artikel Lainnya: Sakit Gigi, Kenapa Tidak Boleh Dicabut Sembarangan?

Kapan Boleh Cabut Gigi Setelah Haid?

Karena tidak disarankan untuk mencabut gigi saat haid, maka ada baiknya untuk menunggu hingga periode menstruasi selesai. Waktu terbaik untuk cabut gigi setelah haid adalah sekitar hari ke-10 siklus menstruasi, artinya sekitar 2-3 hari setelah menstruasi selesai.

Pasalnya, di waktu tersebut, luka lebih cepat sembuh dan kecil kemungkinan terjadi infeksi bakteri.

Dengan segala risiko terkait cabut gigi saat haid, penting untuk menginformasikan kondisi tubuh kepada dokter gigi sebelum melakukan prosedur pencabutan gigi.

Bila punya pertanyaan seputar waktu yang tepat untuk cabut gigi, segera konsultasi dengan dokter lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!

(NM)

MenstruasiGigiCabut GigiHaid

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter