Kehamilan

Waspada, Solusio Plasenta Ancam Keselamatan Ibu dan Janin

dr. Karin Wiradarma, 15 Apr 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Solusio plasenta adalah kelainan yang menyebabkan terjadinya perdaharan pada kehamilan. Solusio plasenta ini sangat berbahaya bagi keselamatan ibu dan janin. Berikut ulasannya.

Waspada, Solusio Plasenta Ancam Keselamatan Ibu dan Janin

Perdarahan pada kehamilan, terutama saat hamil tua, dapat disebabkan oleh beberapa hal. Umumnya, perdarahan yang terjadi saat hamil tua diakibatkan oleh kelainan pada plasenta.

Di antara penyebab-penyebab tersebut, ada yang dapat berakibat fatal bagi ibu dan bayi sehingga harus ekstra diwaspadai.

Normalnya, plasenta akan terlepas setelah bayi dilahirkan. Namun pada solusio plasenta – yang merupakan penyebab perdarahan pada ibu hamil – plasenta dapat terlepas sebelum waktunya.

Apa Itu Solusio Plasenta?

Solusio plasenta merupakan penyebab komplikasi serius pada kehamilan yang terjadi pada satu hingga dua orang ibu pada tiap seratus kehamilan. Angka kematian yang disebabkan oleh kelainan ini pun terbilang tinggi, yakni berkisar antara 20 hingga 67%, bergantung pada usia kehamilan, berat janin, dan keparahan solusio plasenta yang terjadi. Setengah dari kematian bayi baru lahir pun disebabkan oleh solusio plasenta ini.

Solusio plasenta paling sering terjadi pada trimester ketiga kehamilan, terutama beberapa minggu sebelum melahirkan.

Plasenta yang terlepas dari tempat perlekatannya sebelum bayi dilahirkan, baik terlepas sebagian maupun seluruhnya, dapat menyebabkan bayi kekurangan pasokan oksigen, darah, dan makanan. Selain itu, ibu pun dapat mengalami perdarahan akibat hal ini.

Gejala yang timbul adalah perdarahan dari kemaluan, nyeri perut hebat, nyeri punggung, dan kontraksi rahim seperti akan melahirkan. Perdarahan yang terjadi pada solusio plasenta umumnya tidak banyak, karena darah dapat terperangkap oleh plasenta sehingga tidak mengalir ke luar.

Apa Penyebab Solusio Plasenta?

Solusio plasenta dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti trauma pada perut, tekanan darah ibu yang tinggi, atau apabila ibu merokok dan menggunakan kokain selama kehamilan.

Selain itu, ketuban pecah dini, riwayat solusio plasenta sebelumnya, kelainan pembekuan darah pada ibu, kehamilan multipel (lebih dari satu janin), dan usia ibu yang lebih dari 40 tahun ketika hamil juga dapat meningkatkan risiko solusio plasenta.

Apabila tidak dikenali dan ditangani dengan segera, solusio plasenta dapat menimbulkan akibat yang fatal, baik bagi ibu maupun bagi janin yang ada di dalam kandungan.

Pasalnya, hal ini dapat menyebabkan terjadinya terjadi perdarahan hebat pada ibu yang dapat menyebabkan anemia berat, gagal ginjal, shock, hingga kematian. Selain itu, pasokan oksigen dan nutrisi bagi bayi juga akan terganggu. Hal ini tentunya dapat berisiko untuk menimbulkan kelahiran prematur hingga kematian.

Bagaimana Penanganan Solusio Plasenta?

Jika janin masih berusia di bawah 34 minggu, diusahakan untuk mengulur waktu agar sempat memberikan obat untuk mematangkan paru-paru janin sehingga bayi dapat lahir dengan paru-paru yang telah berfungsi dengan baik.

Namun apabila janin sudah berusia cukup, yakni di atas usia kehamilan 34 minggu, bayi dapat dilahirkan segera melalui operasi cesar. Apabila solusio plasenta yang terjadi minimal, kelahiran dapat ditunda, namun tetap dengan pengawasan ketat terhadap ibu dan janin di rumah sakit.

Solusio Plasenta

Konsultasi Dokter Terkait