Kulit

Kulit Jadi Kering dan Kurang Segar, Apa Sebabnya?

dr. Karin Wiradarma, 04 Apr 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Apakah Anda merasa kulit wajah atau tubuh terasa kaku, gatal, bersisik, dan pecah-pecah? Jika ya, mungkin Anda mengalami kulit kering.

Kulit Jadi Kering dan Kurang Segar, Apa Sebabnya?

Kulit kering dapat mengganggu penampilan dan kesehatan Anda. Jika tidak dirawat sejak dini, pada kulit kering akan mudah timbul garis halus dan keriput. Akibatnya, Anda pun jadi kurang percaya diri dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Apa saja tanda dan gejala kulit kering?

  • Kulit terasa kaku dan kencang, terutama setelah mandi, mencuci muka, atau berenang.
  • Kulit terasa kasar ketika disentuh.
  • Kulit terasa gatal.
  • Kulit bersisik dan pecah-pecah.
  • Mulai terdapat garis halus.
  • Dapat timbul kemerahan pada kulit.
  • Jika sudah parah, kulit dapat retak dan berdarah.

Siapa saja yang rentan mengalami kulit kering?

  • Berusia lebih dari 40 tahun.
  • Tinggal di daerah dengan udara dingin dan kering.
  • Orang yang pekerjaannya mengharuskan untuk sering mencuci tangan.
  • Orang yang sering berenang.

Mengapa kulit menjadi kering?

Kulit memiliki pelindung yang terdiri dari lapisan lemak. Jika lapisan ini rusak oleh suatu sebab, air yang terkandung di dalamnya akan mudah menguap, sehingga kulit cenderung menjadi kering. Kerusakan lapisan ini juga membuat kulit rentan terhadap iritasi dan infeksi.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kulit kering, di antaranya:

  • Udara yang kering (kelembapan rendah) dan bersuhu dingin atau terlalu panas menyengat.
  • Sering mandi dengan air panas.
  • Sering berenang di air yang mengandung klorin.
  • Mandi dengan sabun yang bersifat “keras” untuk kulit akan menghilangkan kelembapan alami pada kulit. Umumnya sabun jenis ini akan meninggalkan rasa kesat pada kulit.
  • Sering terpapar sinar ultraviolet matahari akan menimbulkan kerusakan lapisan kulit, sehingga dapat menyebabkan kulit kering, kendur, dan berkeriput
  • Penyakit kulit tertentu seperti dermatitis atopik, psoriasis, iktiosis, dan lain-lain, dapat membuat kulit cenderung kering.

Apa yang dapat dilakukan untuk merawat kulit agar tidak kering?

  1. Gunakan pelembap

Jangan lupa untuk selalu menggunakan pelembap, baik di wajah maupun di tubuh. Mengoleskan pelembap selain bermanfaat untuk menambah hidrasi kulit, juga berfungsi untuk “mengunci” air atau kelembapan agar tidak menguap dari dalam kulit.

Untuk pagi atau siang hari, gunakan pelembap dengan tekstur lebih ringan yang mengandung tabir surya (SPF minimal 15) agar dapat menangkal pengaruh buruk sinar ultraviolet matahari. Untuk malam hari dapat digunakan pelembap yang lebih kental.

Jika kulit Anda tidak terlalu kering, Anda dapat menggunakan jenis losion. Namun jika kulit Anda sangat kering, Anda harus menggunakan pelembap yang lebih kental, seperti krim, body butter, body balm, atau Anda juga dapat menambahkan minyak (minyak zaitun, baby oil, minyak kelapa, minyak argan, minyak jojoba, dan lain-lain) ke dalam pelembap tersebut.

Saat terbaik mengoleskan pelembap adalah saat Anda baru selesai mandi, yakni ketika keadaan kulit masih setengah basah dan paling mudah menyerap pelembap tersebut. Jangan menggosok kulit dengan handuk untuk mengeringkannya, cukup tepuk dengan lembut agar terhindari dari iritasi.

  1. Jangan terlalu sering menggunakan scrub

Scrub memang penting digunakan untuk mengelupas sel-sel kulit mati agar kulit tampak bercahaya dan tidak kusam. Namun terlalu sering menggunakannya malah akan membuat kulit menjadi kering. Terlebih jika kulit Anda memang sudah kering, terlalu sering melakukan pengelupasan kulit malah akan membuat kulit menjadi semakin kering dan iritasi.

Lakukan scrub maksimal seminggu sekali. Anda juga dapat menggunakan produk yang mengandung alpha hydroxy acid (AHA) atau beta hydroxy acid (BHA) yang dapat mengelupas kulit mati secara kimiawi tanpa menggunakan butiran kasar.

  1. Jangan gunakan air panas untuk mandi

Anda dapat menggunakan air dingin atau air hangat, bukan air panas. Jangan pula mandi terlalu lama. Batasi waktu mandi Anda maksimal 10 menit jika Anda memiliki kulit yang kering.

  1. Gunakan sabun lembut

Gunakan sabun lembut yang sesuai dengan keasaman (pH) kulit dan mengandung pelembap. Pada umumnya sabun ini akan meninggalkan kesan licin di kulit. Hindari sabun dengan kandungan yang terlalu keras, mengandung antiseptik, dan tidak sesuai dengan pH kulit. Umumnya sabun ini akan meninggalkan kesan kesat pada kulit, dan dapat membuat kulit menjadi kering.

Jika kulit Anda sangat kering dan sedang mengalami iritasi atau infeksi, sabun batang dapat menjadi pilihan yang baik. Namun jika Anda tetap ingin menggunakan sabun cair, encerkan terlebih dahulu dengan air.

  1. Hati-hati memilih produk perawatan kulit

Jangan menggunakan produk yang mengandung alkohol, karena dapat membuat kulit menjadi lebih kering dan iritasi. Produk perawatan yang mengandung alkohol umumnya adalah toner. Anda dapat menggunakan toner lembut tanpa alkohol untuk kulit kering dan sensitif.

Produk pembersih (cleanser) yang terlalu kuat juga dapat membuat kulit kering dan iritasi. Pilihlah produk pembersih dengan label “hipoalergenik” yang aman untuk kulit kering dan sensitif.

Masker wajah yang bertujuan untuk menghilangkan komedo dan mengecilkan pori umumnya juga berpotensi untuk membuat kulit menjadi kering. Jika kulit Anda kering, pilihlah masker yang memberikan kelembapan dan dapat “menenangkan” kulit. Namun jika Anda juga memiliki masalah komedo dan pori yang besar, hanya gunakan masker komedo di area tertentu yang bermasalah.

Riasan jenis bedak (powder) dan tanpa kilap (matte) tidak akan terlihat indah di kulit yang kering. Oleh karena itu, pilihlah riasan jenis krim atau cair agar dapat melekat dengan baik dan tahan lebih lama. Riasan jenis bedak hanya akan membuat tampilan kulit kering menjadi semakin jelas dan bersisik.

kulit

Konsultasi Dokter Terkait