Kesehatan Umum

Solusi untuk Hindari Efek Negatif Plastik

dr. Atika, 25 Feb 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Plastik telah menjadi bagian dari aktivitas manusia dalam berbagai aspek. Sifatnya yang praktis dan ringan membuatnya sebagai penolong kegiatan sehari-hari. Namun, plastik juga bisa menjadi pisau bermata dua jika tidak digunakan dengan hati-hati.

Solusi untuk Hindari Efek Negatif Plastik

Kehidupan manusia sangat erat dengan plastik, tapi sayangnya tidak dibarengi dengan tingkat keamanan yang tinggi dari jenis bahan baku tersebut.

Ternyata, kita dapat terpapar bahan kimiawi berbahaya dari plastik tidak hanya selama proses pembuatan maupun pemusnahannya, namun juga selama penggunaannya. Jenis-jenis plastik yang dapat mengontaminasi makanan yang telah dilaporkan, di antaranya polyvinyl chloride (PVC), polistiren, dan polietilen.

Sangat penting untuk mengetahui solusi yang dibutuhkan agar kita dapat menghindari efek buruk dari beberapa jenis plastik. Berikut penjelasan lengkapnya:

  1. Sebisa mungkin menghindari bungkusan makanan sekali pakai dan langsung buang (misalnya pembungkus makanan berupa plastik bening). Memilih pembungkus atau kemasan yang lebih permanen dan tahan lama lebih disarankan.
  2. Kemasan makanan yang lebih disarankan saat membeli makanan adalah kontainer berbahan gelas, keramik, atau logam karena lebih tidak melepaskan bahan kimia berbahaya saat berkontak dengan makanan. Selain itu, proses daur ulangnya tidak mencemari lingkungan.
  3. Hindari memanaskan atau membungkus makanan panas di kontainer plastik. Begitu pula penggunaan sendok atau pengaduk berbahan dasar plastik saat memasak. Terkadang, meskipun wadah plastik Anda berlabel “microwave-safe” atau aman digunakan di microwave, tanda ini hanya menunjukkan ketahanan wadah tanpa mencair, retak, maupun pecah saat digunakan di mesin pemanas tersebut. Berdasarkan National Resources Defense Council, label tersebut tidak menggaransi wadah tersebut tidak melepaskan bahan kimiawi pada makanan ketika dipanaskan. Kontainer gelas tahan panas dan keramik lebih cocok untuk tujuan ini.
  4. Selalu persiapkan wadah yang aman untuk makanan milik Anda sendiri—di manapun Anda akan dihidangkan makanan dalam plastik.
  5. Pernahkah Anda menggunakan plastik cling wrap yang bersifat bening, lengket, dan bisa menyesuaikan dengan bentuk wadah? Bila makanan Anda tersimpan dalam waktu cukup lama di dalam cling wrap ini (atau kemasan supermarket menggunakan plastik ini), maka sebaiknya iris bagian yang berkontak dengan plastik, dan simpan sisanya dalam kontainer gelas/ keramik/ plastik cling wrap yang tidak mengandung PVC.
  6. Kenali penomoran jenis plastik, bahaya, serta kegunaannya. Jenis plastik yang cenderung ‘lebih aman’ adalah #1PET, #2HDPE, #4LDPE, dan #5PP.
  7. Adapun jenis plastik yang lebih baik dihindari untuk kemasan makanan adalah #3PVC, #6PS, dan #7 lainnya (biasanya polikarbonat).
  8. Botol yang ditujukan hanya untuk sekali pakai tidak boleh Anda gunakan berulang-ulang. Selain pelepasan bahan kimia, dapat terjadi penumpukan bakteri pada bagian mulut botol. Hindari pula botol minuman plastik yang mengandung Bisphenol A (BPA). Pada penelitian yang dilakukan pada hewan, BPA ditemukan menyebabkan perubahan prakanker, gangguan otak, abnormalitas organ reproduksi, obesitas, dan resistensi insulin.

Demikianlah kiat yang dapat Anda lakukan sebagai solusi untuk menghindari efek buruk kesehatan dari beberapa jenis plastik. Mengingat kebanyakan efek kesehatan tersebut jangka panjang dan tidak segera diketahui, maka hal ini harus menjadi pemicu Anda untuk selalu berhati-hati menggunakan plastik dalam kehidupan sehari-hari.

plastik

Konsultasi Dokter Terkait