Ciri Pencuci Wajah yang Bisa Bikin Kulit Iritasi

KlikDokter.com - Iritasi kulit dapat terjadi karena pengaruh berbagai faktor luar, seperti temperatur yang ekstrem (terlalu dingin atau terlalu panas) dan sensitivitas terhadap bahan atau zat kimia tertentu (seperti yang terkandung di dalam produk pencuci wajah).

Kulit dikatakan mengalami iritasi jika mengalami gejala seperti kemerahan, rasa kering, gatal, pedih, terbakar, atau mengelupas. Tidak semua orang mudah mengalami iritasi hanya dengan bahan kimia tertentu yang terkandung dalam pencuci wajah. Hanya sebagian orang yang memiliki kulit sensitif yang rentan mengalami iritasi.

Mengapa Bisa Iritasi?

Perasaan “bersih kesat” yang Anda dapatkan setelah mencuci wajah adalah pertanda awal bahwa Anda rentan mengalami iritasi kulit. Hal tersebut menandakan pencuci wajah Anda telah turut pula “membersihkan” minyak alami kulit yang berfungsi untuk menjaga kelembapan dan melindungi kulit dari bahaya dunia luar. Hilangnya minyak alami tersebut akan menjadikan kulit lebih rentan mengalami iritasi.

Kandungan yang Membuat Iritasi

Beberapa zat kimia yang terkandung dalam produk pencuci wajah Anda seperti alkohol, pewangi, dan pewarna dapat membuat iritasi pada kulit wajah individu yang rentan.

Pencuci yang mengandung sabun memiliki pH alkali yang mampu mengikis minyak alami kulit. Basa juga dapat merusak lapisan terluar kulit, sehingga menurunkan kemampuannya untuk menahan kandungan air yang berperan dalam menjaga kelembapan kulit. Akibatnya, kulit menjadi kering, kesat, gatal, dan rentan mengalami iritasi.

Sodium lauryl sulfate merupakan kandungan di dalam pencuci wajah yang berfungsi mengenyahkan kotoran dan minyak dari permukaan kulit. Namun, bahan kimia tersebut bersifat keras dan turut dapat melarutkan minyak alami di kulit.

Bahan antibakteri seperti tetrasodium EDTA dan triklosan juga dapat membuat kulit menjadi kering, gatal, dan mengelupas.