Kesehatan Umum

Mengapa Kita Mencandu Rokok

dr. Andri Sp.KJ, 19 Nov 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Beberapa hari ini dikabarkan kalau Menkes kita ibu Endang mengalami kanker paru-paru. Penyakit yang sebenarnya bukan baru ini sudah lama diketahui dihubungkan dengan kebiaasaan merokok pada individu...

Mengapa Kita Mencandu Rokok

 

KlikDokter.com - Beberapa hari ini dikabarkan kalau Menkes kita Ibu Endang mengalami kanker paru-paru.

Penyakit yang sebenarnya bukan baru ini sudah lama diketahui dihubungkan dengan kebiaasaan merokok pada individu.

Walaupun bukan satu-satunya penyebab kanker paru-paru, merokok mempunyai kontribusi yang besar terhadap penyakit ini.

Terkadang orang kesulitan jika sudah terjebak dalam kecanduan rokok. Segala cara sudah dilakukan namun tetap juga tidak bisa menghentikan kebiasaan ini.

Dalam artikel ini akan dibahas lebih jauh mengapa orang bisa mencandu rokok.

“Nikmat” Nikotin Bagi Perokok

Nikotin dalam rokok memberikan efek stimulasi otak seperti memperbaiki perhatian, belajar, waktu reaksi seseorang dan kemampuan menyelesaikan masalah.

Perokok juga sering mengatakan bahwa merokok memperbaiki suasana perasaan mereka, mengurangi tekanan dan mengurangi perasaan depresif. Beberapa wanita menyukai rokok di antaranya karena dapat menekan nafsu makan dan mengurangi berat badan.

Hal ini yang membuat ketika seseorang sudah mulai menghisap rokok maka ia kemungkinan besar akan sulit lepas dari ketergantungannya itu.

Apalagi bila ditambah dengan lingkungan sosial yang mendukung perilaku merokok seperti teman, orang tua yang merokok dan iklan rokok yang sangat kuat mendukung perilaku ini.

Bagaimana dengan kandungan nikotin dalam rokok? Silakan klik next untuk melanjutkan.

 

Mengapa Kita Mencandu Rokok

Bahaya Nikotin Bagi Perokok

Semua orang yang merokok pasti tahu bahaya merokok. Dalam setiap kemasan dan iklan rokok, bahaya rokok selalu dicantumkan. Rokok meningkatkan risiko kanker terutama kanker paru pada seseorang.

Rokok juga memiliki kontribusi terhadap gangguan jantung dan pembuluh darah penghisapnya. Rokok meningkatkan terjadinya angka kesakitan pasien di usia lanjur berhubungan dengan kesehatan paru-parunya.

Bagi wanita hamil, rokok berbahaya bagi janin yang terkandung di dalam perutnya. Bayi lahir rendah merupakan salah satu hal yang sering dikaitkan dengan ibu yang merokok selama kehamilan.

Salah satu yang menarik walau di berbagai kesempatan iklan rokok selalu menampilkan kejantanan seorang pria, namun rokok sendiri berperan terhadap menurunnya kejantanan itu.

Impotensi merupakan bahaya merokok yang sering dtuliskan bahkan pada peringatan pemerintah terhadap bahaya merokok. Kenyataannya masih banyak laki-laki yang tidak segan-segan merokok sampai beberapa puluh batang sehari.

Mengapa Kita Mencandu RokokRokok dan Gangguan Kesehatan Jiwa

Pasien-pasien gangguan kesehatan jiwa merupakan salah satu populasi tertinggi berhubungan dengan ketergantungan terhadap nikotin. Sekitar 50% pasien rawat jalan di klinik psikiatri diketahui merokok sehari-harinya. Sembilan puluh persen pasien Skizofrenia juga merokok dan 70% pasien dengan gangguan bipolar juga merokok dalam kehidupan sehari-harinya. Rokok juga erat dengan penggunaan zat adiktif lainnya, dikatakan hampir 70% pengguna zat adiktif (alkohol, amfetamin, kokain dll) juga merokok.

Data mengatakan bahwa pasien dengan gangguan depresi dan gangguan cemas lebih sulit berhasil untuk berhenti merokok daripada yang tidak.

Pasien skizofrenia banyak yang merokok karena nikotin dalam rokok membantu pasien untuk mengurangi kepekaan mereka yang terlalu terhadapa stimulus dari luar.

Rokok juga bagi pasien skizofrenia meningkatkan konsentrasinya sehingga membuat mereka sulit lepas dari rokok.

Mengapa Kita Mencandu RokokMari Berhenti Merokok

Tidak ada yang menyangkal bahwa berhenti merokok mempunyai manfaat terhadap peningkatan kesehatan seseorang. Banyak cara dilakukan untuk berhenti merokok namun seringkali kegagalan menghampiri orang yang sedang berusaha berhenti merokok itu.

Banyak pendapat di jurnal dan pendapat ahli mengatakan bahwa berhenti merokok secara tiba-tiba sama baiknya dengan berhenti secara perlahan-lahan. Hanya saja, efek putus zat nikotin di dalam tubuh yang tidak nyaman membuat biasanya perokok lebih memilih cara-cara yang lebih nyaman seperti dengan terapi pengganti seperti nicotine patch (koyo nikotin) atau permen karet nikotin.

Konseling dan intervensi sosial sangat diperlukan. Kondisi lingkungan sosial seringkali memicu orang untuk kembali merokok. Untuk itu perokok perlu membebaskan dirinya dari lingkungan perokok saat awal-awal berhenti merokok Konseling membantu perokok untuk tetap bertahan pada kebiasaan sehatnya yang baru.

Pada beberapa kasus pengobatan dengan antidepresan bupropion atau dengan clonidine juga dapat dilakukan. Penggunaan obat ini biasanya dilakukan bila terapi tanpa obat dianggap gagal. Obat-obat ini biasanya digunakan untuk mengurangi gejala putus zat nikotin yang dialami oleh perokok yang berhenti.

Terakhir pembaca perlu ingat bahwa tidak ada satupun keuntungan dari merokok. Untuk itu maka mari kita katakan tidak pada rokok dan lindungi anak serta cucu kita dari bahaya merokok dengan tidak merokok di tempat umum dan di lingkungan keluarga kita.

Mengapa Kita Mencandu Rokok

Konsultasi Dokter Terkait