Kesehatan Umum

Sudah Tepatkah Penggunaan Antibiotik Anda?

dr. Melyarna Putri, 15 Mei 2015

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Cermatilah langkah-langkah yang tepat agar Anda tidak mengalami resistensi.

Sudah Tepatkah Penggunaan Antibiotik Anda?

KlikDokter.com - Penggunaan antibiotik yang sangat masif dalam 50 tahun terakhir mengakibatkan masalah tersendiri dalam dunia pengobatan, yakni resistensi terhadap beberapa antibiotik.

Tidak hanya menimbulkan peningkatan masalah resistensi pada pasien, namun yang lebih berbahaya adalah menimbulkan resistensi di komunitas, negara, sampai dengan kawasan negara-negara. Kenyataan ini juga akan membahayakan individu yang tadinya tidak resisten terhadap obat tertentu. Lantas, sudah tepatkah penggunaan antibiotik Anda?

Kasus Resistensi Antibiotik

Di Uni Eropa, masalah resistensi menjadi fokus utama. Pasalnya, sebanyak 25.000 kematian telah terjadi akibat resistensi terhadap obat. Untuk mempromosikan penggunaan antibiotik rasional, pada bulan Oktober hingga Maret 2002 dilakukan kebuah kampanye penggunaan antibiotik yang rasional.

Hasilnya cukup mencengangkan. Pada tahun 2007 didapatkan data bahwa penggunaan antibiotik menurun hingga 26,5 persen apabila dibandingkan dengan penggunaan antibiotik pada rentang waktu 2000-2002.

Artikel Lainnya: Pentingnya Mengenal dan Mencegah Resistensi Antibiotik

Pada negara berkembang seperti Indonesia, penggunaan antibiotik paling banyak dijumpai pada kasus infeksi saluran napas atas. Hal ini sebenarnya tidak rasional. Mengapa?

Tidak semua kasus infeksi saluran pernapasan atas seperti batuk pilek memerlukan antibiotik. Sebagian besar infeksi saluran napas atas disebabkan oleh virus dan bukan bakteri, sehingga pemberian antibiotik sama sekali tidak pada tempatnya.

Bisa dibayangkan, dengan ketatnya aturan pembelian obat di luar negeri, masalah resistensi antibiotik sudah sedemikian hebatnya, bagaimana dengan di negara kita di mana orang masih bebas membeli antibiotika di apotek tanpa resep dokter? Jawaban selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sudah Tepatkah Penggunaan Antibiotika Anda?

Penelitian Pradipta dkk. di Bandung menyebutkan enam buah antibiotika derajat tinggi yang paling sering digunakan pada kasus sepsis yang disebabkan infeksi paru-paru (seperti levofloxacin, ceftazidim, ciprofloxacin, cefotaxim, ceftriaxon, dan eritromisin) memiliki angka resistensi di atas 50 persen.

Artikel Lainnya: Upaya Pengendalian Resistensi Antibiotik di Indonesia

Lalu, bagaimana kita menyikapi hal ini? Selain usaha pemerintah untuk menggalakkan pemakaian obat secara rasional kepada setiap tenaga medis, setiap orang harus memiliki bekal pengetahuan pemakaian antibiotik. Anda dapat melakukan kiat-kiat berikut ini:

  1. Tidak mengonsumsi antibiotik sendiri tanpa anjuran dokter.

  2. Apabila dokter memberikan antibiotik pada Anda, maka antibiotik harus diminum sesuai dosis anjuran dokter.

  3. Tidak menghentikan penggunaan antibiotik meskipun keluhan sudah membaik.

  4. Minum antibiotik sesuai saran pakai yang dianjurkan, misalnya apabila disarankan sehari 3 kali tidak mengurangi jadwal minum obat menjadi 2 kali.

Bila masih memiliki pertanyaan seputar penggunaan antibiotik yang tepat, tanyakan kepada dokter melalui fitur Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

AntibiotikobatResistensi Antibiotik

Konsultasi Dokter Terkait