Kesehatan Umum

Beragam Tipe Kesalahan dalam Penggunaan Obat

dr. Atika, 19 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Aturan penggunaan obat perlu diperhatikan agar efektivitasnya dapat dirasakan. Namun sayang, masih banyak kesalahan dalam penggunaan obat yang kerap dilakukan.

Beragam Tipe Kesalahan dalam Penggunaan Obat

Setelah diperiksa oleh dokter, tentunya Anda akan diresepkan obat yang sesuai. Setelah menebusnya di apotek, Anda diharapkan mengonsumsinya secara mandiri di rumah.

Namun, kesalahan penggunaan obat di masyarakat nyatanya masih sangat tinggi.

Tentunya sangat mengkhawatirkan ketika hal ini menerpa Anda. Cara minum obat yang salah akan memengaruhi hasil pengobatan Anda. Lebih buruk lagi, datang masalah baru yang lebih berat karenanya!

Maka, ada baiknya Anda mengetahui daftar kesalahan penggunaan obat berikut ini.

 

1. Membuang Brosur dalam Kemasan Obat

Brosur yang ada dalam kemasan obat berisi informasi yang penting. Jadi, pastikan Anda memahami informasi yang tertera di sana agar terhindar dari penggunaan obat yang salah.

Kebanyakan orang menganggapnya sebagai informasi yang terlalu rumit dan merasa brosur tersebut diperuntukkan bagi tenaga kesehatan saja. Padahal, pemahaman ini sangat tidak tepat.

Artikel Lainnya: Susah Minum Obat? Jangan Asal Menggerus Obat!

Sekalipun tidak memiliki latar belakang medis, Anda tetap dapat memahami isi brosur obat secara umum.

Salah satu informasi di dalamnya yang mungkin perlu Anda ketahui adalah seputar efek samping dan kontraindikasi obat.

Dengan membacanya, Anda bisa mengantisipasi efek samping serta mencocokkan kondisi Anda dengan kontraindikasi obat.

Bila perlu, bacalah brosur tersebut ketika mendapatkan obat dari dokter maupun apoteker. Bila Anda tidak memahami sebagian isinya, Anda bisa langsung menanyakannya.

2. Menggunakan Sendok di Rumah sebagai Takaran Obat

Cara minum obat yang salah berikutnya terkait alat bantu konsumsi obat, seperti penggunaan sendok yang kurang tepat.

Kadang Anda bisa diresepkan obat sirup. Jadi, alat tambahan untuk mengonsumsinya tentu dibutuhkan.

Keterangan seperti “3 kali sehari 1 sendok” tidak menandakan kebebasan untuk memakai jenis sendok apa pun yang Anda temui. Jadi, gunakanlah sendok yang disertakan dalam kemasan obat.

Dengan begitu, dosis yang sampai di tubuh juga akan lebih tepat dan memberikan respons pengobatan yang diharapkan.

Artikel Lainnya: Wajib Dihindari, Ini Kesalahan dalam Menyimpan Obat

3. Mengurangi Dosis yang Disarankan Dokter

Ada kalanya seseorang merasa ragu dengan banyaknya jumlah obat yang harus dikonsumsi. Atau, merasa kewalahan dengan lamanya waktu pengobatan yang harus ditempuh.

Kesalahan yang biasa ditemui dalam penggunaan obat, salah satunya berupa kesengajaan mengurangi dosis obat yang diminum.

Bila Anda menganggap tindakan ini dapat menghindari efek samping obat pada organ penting seperti ginjal dan hati, maka Anda salah.

Justru hal tersebut dapat menyebabkan tujuan pengobatan Anda bisa tidak tercapai. Percayalah, dokter meresepkan dosis dan lama penggunaan obat sesuai dengan kondisi penyakit Anda.

4. Mengonsumsi Obat Antibiotik untuk Segala Keluhan Anda

Begitu banyak orang yang bersikeras ingin mengonsumsi antibiotik. Padahal, keluhan mereka mengarah pada infeksi virus.

Ingat, antibiotik adalah obat untuk melawan bakteri yang masuk ke tubuh Anda, bukan untuk membasmi virus.

Percayakanlah pemilihan obat pada dokter Anda. Bila tidak diresepkan antibiotik, berarti dokter mempertimbangkan bahwa kondisi Anda bukan disebabkan oleh infeksi bakteri.

Jangan lupa, pemakaian antibiotik yang terlalu sering dan dosisnya tidak cukup justru ‘melatih’ bakteri untuk resisten. Bakteri dapat melakukan ‘mutasi’ untuk dapat melawan efek antibiotik.

Artikel Lainnya: Cara Membuang Obat Kedaluwarsa yang Tepat

5. Membuka Kapsul untuk Mengonsumsi Isinya

Apakah Anda termasuk orang yang senang membuka kapsul untuk kemudian mengeluarkan isi obat-obatan di dalamnya? Sayangnya, tindakan ini termasuk penggunaan obat yang salah.

Kapsul pembungkus obat terbuat dari macam-macam bahan. Namun, utamanya benda ini berfungsi untuk mengatur pelepasan obat. Ada pula pembungkus yang bertujuan untuk melindungi lambung dari keasaman obat.

Oleh sebab itu, membuka kapsul obat berisiko menurunkan efek obat yang akan didapatkan.

Ingatlah bahwa konsumsi obat dalam kapsul sudah dirancang sedemikian rupa demi kepentingan penggunanya.

6. Mengombinasikan Konsumsi Obat dengan Makanan atau Minuman yang Salah

Ada beberapa obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan asupan lain. Sebagai contoh, anggur dapat berinteraksi dengan obat kolesterol golongan statin, obat hipertensi, dan obat alergi.

Contoh lainnya, yaitu mengonsumsi makanan tinggi kalsium hampir bersamaan dengan obat penambah zat besi. Padahal, zat besi menghambat penyerapan kalsium.

Sebaliknya, ada makanan atau minuman tertentu yang dapat meningkatkan penyerapan obat.

Sebagai contoh, konsumsi suplemen zat besi sebaiknya dibarengi dengan air jeruk, karena dapat memaksimalkan penyerapan zat besi.

Ada baiknya Anda menanyakan dengan detail seputar dosis, cara penggunaan, hingga lama penggunaan pada dokter atau apoteker. Dengan begitu, penyerapan obat Anda bisa lebih maksimal.

Demikianlah berbagai kesalahan penggunaan obat yang masih sering dijumpai. Bagaimana, adakah di antara kebiasaan di atas yang kerap Anda lakukan?

Mulai sekarang, tinggalkanlah kebiasaan kurang baik di atas demi mendapatkan respons pengobatan yang sempurna.

Bila ingin bertanya seputar penggunaan obat yang tepat, Anda bisa mengajukan pertanyaan kepada dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter.

[WA]

obat

Konsultasi Dokter Terkait