Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKesehatan UmumMitos-Mitos Air Minum yang Keliru, Ini Faktanya
Kesehatan Umum

Mitos-Mitos Air Minum yang Keliru, Ini Faktanya

dr. Atika, 22 Des 2020

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Air minum atau air putih sudah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, ada banyak mitos air minum yang bisa menyesatkan! Ketahui faktanya di sini.

Mitos-Mitos Air Minum yang Keliru, Ini Faktanya

Mitos air minum telah banyak berkembang di masyarakat. Kita harus hati-hati dalam menyikapinya agar kesehatan tubuh tidak menjadi korban. 

Air minum merupakan salah satu kebutuhan krusial yang harus dipenuhi setiap harinya. Tanpa air minum yang cukup, tubuh akan masuk ke kondisi dehidrasi yang membahayakan berbagai organ di tubuh. 

Selain itu, berbagai organ di tubuh juga membutuhkan asupan air minum yang cukup untuk dapat bekerja sebagaimana mestinya.

Apa saja mitos air minum yang harus Anda hindari? Simak daftarnya berikut ini.

1. Minum Air Dingin Membuat Gemuk

Suhu air minum setelah masuk ke tubuh akan dihangatkan ataupun didinginkan sesuai dengan suhu sistem pencernaan. Dengan begitu, suhu air sebelum diminum tidak akan memengaruhi penyerapan lemak.

Akan tetapi, saat berolahraga ada baiknya menghindari konsumsi air yang terlampau dingin atau terlampau panas. Karena, suhu inti tubuh sedang tinggi akibat berolahraga. Air yang baik dikonsumsi adalah air dengan suhu ruang atau 15-21 derajat Celsius.

2. Air Alkali Lebih Bagus Dibanding Air Biasa

Air alkali mempunyai kadar pH yang tinggi, biasanya sembilan atau lebih sehingga bersifat basa. 

Sering terdengar mitos yang menyebutkan air alkali lebih sesuai dengan pH darah. Sayangnya, hal ini keliru. Air yang perlu diminum malah sebaiknya memiliki pH 6,5-8,5.

Apa pun asupan yang kita konsumsi dengan pH berapa pun, selama tidak merusak saluran pencernaan atau mukosa, akan melalui tenggorokan dan menuju lambung. 

Di dalam lambung, minuman atau makanan tersebut akan tercampur dengan asam lambung yang memiliki sifat asam kuat. Oleh karena itu, sifatnya akan berubah jadi asam.

Usai proses tersebut, minuman dan makanan masuk ke usus 12 jari (duodenum). Begitu masuk ke usus 12 jari, minuman atau makanan tersebut akan memiliki sifat netral. 

Di usus, barulah sari-sari makanan diserap untuk masuk ke darah. Jadi, terlihat bahwa pH minuman tidak dapat memengaruhi pH darah.

Artikel lainnya: 3 Mitos Populer Seputar Manfaat Infused Water, Apa Saja?

3. Air dan Garam Membuat Otot Kering

Sering kali, penggunaan istilah “otot kering” kurang tepat. Istilah ini sering digunakan oleh mereka yang senang melatih kekuatan otot khususnya di pusat kebugaran. 

Istilah “kering” sebenarnya digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika serat otot dapat terlihat secara kasat mata di kulit. Hal yang menyebabkan kondisi ini adalah rendahnya lapisan lemak di bawah kulit, sehingga tidak berkaitan dengan air.

Jangan sampai Anda menghindari konsumsi air putih maupun garam akibat mitos air minum ini! Tubuh manusia terdiri atas 60-70 persen air, bahkan sel tubuh kita dapat mengandung air sebanyak 75-80 persen. 

Selain itu, natrium yang berasal dari garam juga banyak memiliki peran penting dalam pengaturan tubuh. Oleh sebab itu, keduanya tetap penting untuk tubuh asal dikonsumsi dengan bijak.

4. Air Berelektrolit adalah Air Terbaik Setelah Berolahraga

Minuman berelektrolit dipercaya bisa menggantikan ion di dalam tubuh yang hilang saat berolahraga. Apakah benar jenis minuman ini lebih baik dari air mineral biasa untuk diminum setelah berolahraga?

Jawabannya, bisa ya dan tidak. Bila Anda melakukan olahraga yang berat seperti seorang atlet, bisa jadi minuman berelektrolit adalah pilihan yang tepat. 

Bila Anda berolahraga lebih dari satu jam, berkeringat sangat banyak, terpapar panas dalam waktu yang lama, bisa jadi minuman berelektrolit adalah jenis minuman yang cocok untuk Anda.

Namun, kalau Anda melakukan olahraga ringan dengan sedikit keringat, mungkin lebih tepat minum air mineral biasa. Di luar kondisi usai berolahraga, cuaca panas, dan penyakit diare, air mineral biasa sudah sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan hidrasi sehari-hari.

5. Pagi Hari Sangat Baik untuk Minum Air Lemon

“Minum air lemon di pagi hari dapat bermanfaat untuk kesehatan tubuh” merupakan mitos air minum berikutnya yang tak perlu Anda percaya. Faktanya, tidak semua orang bisa menoleransi kadar keasaman di dalam air lemon. 

Bila telah ada riwayat gangguan lambung seperti gastritis, minum air lemon dalam keadaan perut kosong di pagi hari justru bisa memicu kekambuhan gejala.

Dalam keadaan perut kosong di pagi hari, kadar keasaman di lambung dapat meningkat dengan cepat setelah mengonsumsi air lemon. Hal ini dapat memicu rasa perih, kembung, mual, dan tidak nyaman pada area perut atas. 

Kalau Anda tetap ingin minum air lemon di pagi hari, pastikan perut telah terisi sebelumnya. Dengan begitu, makanan di dalam perut dapat membantu menetralkan suasana lambung dan mencegah munculnya gejala gastritis.

Artikel lainnya: Benarkah Sering Minum Air Es Picu Penyakit Jantung?

Itu dia beberapa mitos air minum yang sudah tak perlu lagi Anda tanamkan di pikiran. Nah, selain mengetahui fakta-fakta di balik berbagai mitos tersebut, ada beberapa kebenaran lagi soal air minum, yaitu:

  • Air Garam Bermanfaat untuk Kesehatan Gigi dan Mulut

Cara ini mungkin merupakan tradisi yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Manfaatnya pun sudah tak perlu Anda ragukan lagi. Berkumur air garam memang memiliki manfaat untuk kesehatan gigi dan mulut. 

Hal ini dikarenakan efek antiseptik di dalam air garam yang diyakini dapat mengatasi serangan kuman penyebab keluhan gigi dan mulut.

Studi juga membuktikan, berkumur air garam bersuhu hangat bisa mencegah maupun meringankan keluhan sakit tenggorokan. Diperkirakan, hal ini terjadi karena larutan garam dapat menarik cairan dari jaringan tenggorokan yang membengkak dan sel bakteri. 

Selain itu, berkumur air garam hangat bisa membuang lendir dan pemicu sakit tenggorokan lain. Menurut studi, kumur-kumur dengan larutan garam hangat sebanyak tiga kali sehari bisa mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan atas penyebab sakit tenggorokan. 

Jumlah larutan garam yang disarankan adalah sebanyak 100-150 ml dalam sekali kumur.

  • Air Putih Membantu Mencerahkan Kulit

Air putih merupakan salah satu kunci kulit cerah, kenyal, dan bersinar. Upaya perawatan kulit dengan mengaplikasikan berbagai krim wajah akan semakin sempurna dengan mencukupi kebutuhan air putih Anda.

Hal ini dikarenakan asupan air putih yang cukup dapat menjaga kadar hidrasi kulit. Hidrasi yang kurang dapat menyebabkan kulit menjadi kering, iritasi, dan tidak bercahaya. 

Selain beberapa hal di atas, mungkin masih banyak mitos air minum lainnya yang beredar di masyarakat. Bila Anda ingin tahu fakta kesehatan yang akurat, baca artikel Info Sehat di KlikDokter. Anda juga bisa konsultasi langsung ke dokter lewat Live Chat 24 Jam.

(FR/JKT)

air minumMitos dan Fakta

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter