Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatGinjal dan Saluran KemihTanda-Tanda Air Kencing yang Tidak Normal
Ginjal dan Saluran Kemih

Tanda-Tanda Air Kencing yang Tidak Normal

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 15 Sep 2022

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kondisi air kencing bisa menjadi indikator kesehatan kamu. Yuk, kenali karakteristik atau ciri-ciri urine tidak normal berikut ini.

Tanda-Tanda Air Kencing yang Tidak Normal

Kondisi kesehatan tubuh bisa diketahui dari air kencing alias urine. Hal ini bisa dilihat dari aroma, warna, hingga adanya darah pada urine.  

Ciri-ciri urine tidak normal bisa juga menimbulkan gejala lainnya. Biar lebih paham, simak penjelasan di bawah ini, ya!

1. Urine Tidak Jernih

Umumnya, karakteristik urine tidak normal bisa dilihat dari warnanya. Biasanya air kencing normal berwarna jernih, kuning pucat, ataupun kuning tua. 

Urine menjadi tidak normal jika berwarna lain, misalnya merah, jingga, biru, hijau, atau cokelat. Warna urine tidak normal bisa disebabkan beragam faktor, misalnya konsumsi makanan, penggunaan obat-obatan, maupun kondisi medis tertentu, seperti dehidrasi.

Berikut penjelasan mengenai perubahan warna urine yang tidak normal:

  • Urine kuning tua: Urine berwarna kuning lebih tua daripada biasanya bisa jadi tanda kamu mengalami dehidrasi.
  • Urine jingga: Selain karena obat-obatan, urine berwarna jingga bisa menandakan masalah kesehatan, seperti gangguan saluran empedu atau hati. Hal ini terutama jika urine jingga disertai tinja berwarna cerah.
  • Urine merah muda atau merah: Kondisi ini bisa disebabkan oleh makanan, obat-obatan, keracunan timbal raksa, hingga gangguan kesehatan, seperti infeksi.
  • Urine biru atau hijau: Pemeriksaan ginjal atau kandung kemih bisa menyebabkan urine berwarna biru atau hijau. Pada kondisi yang jarang, perubahan warna urine ini dapat disebabkan oleh infeksi saluran kemih atau penyakit langka yang diturunkan.
  • Urine berwarna cokelat: Kondisi ini bisa terjadi karena makanan, obat-obatan, beberapa infeksi saluran kemih, kelainan hati maupun ginjal, serta cedera otot yang parah.

Artikel lainnya: Sakit Saat Kencing, Mungkin Ini Penyebabnya

2. Urine Berbau

Umumnya, urine tidak memiliki aroma yang tajam. Nah, ciri-ciri urine yang tidak normal adalah ketika air pipis berbau menyengat.

Bau yang tidak sedap bisa menandakan kamu terinfeksi bakteri. Infeksi bisa berlangsung di sepanjang saluran kemih sehingga menyebabkan bau pada air seni. 

Penderita diabetes (diabetesi) bisa memiliki urine tidak normal yang berbau tidak biasa. Aroma urine pada diabetesi biasanya berbau manis atau wangi, seperti gula.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh ketoasidosis diabetik. Komplikasi diabetes ini menandakan pH urine diabetesi rendah alias lebih asam.

Power of hydrogen (pH) adalah ukuran seberapa asam atau basa urine seseorang. Menurut Mount Sinai, New York, pH urine normal umumnya berkisar antara 4,6–8,0. 

Skala pH sendiri berkisar dari 1 hingga 14. Nilai pH 1 adalah yang paling asam dan 14 yang paling basa.

Nilai pH kurang dari 4,6 menunjukkan urine cenderung asam. Selain menandakan ketoasidosis diabetik, urine dengan pH terlalu asam bisa menandakan kondisi medis lainnya.

Berdasarkan Brazilian Journal of Nephrology, pH urine yang asam bisa mempermudah terbentuknya batu ginjal. Karenanya, orang dengan batu ginjal bisa memiliki urine beraroma menyengat.

Apabila urine beraroma tajam seperti amonia, kemungkinan kamu mengalami dehidrasi. Konsumsi makanan tertentu, seperti asparagus juga bisa menyebabkan bau kencing yang spesifik. Selain makanan, penggunaan vitamin atau obat-obatan tertentu bisa bikin urine berbau. 

Artikel lainnya: Dampak Buruk dari Kebiasaan Menahan Kencing

3. Adanya Darah Pada Urine

Urine Berbau Manis Tanda Diabetes dan Ketoasidosis Diabetik

Kemunculan darah pada air seni bisa menandakan urine tidak normal. Kondisi ini berbahaya dan bisa jadi tanda masalah kesehatan yang serius. 

Darah pada urine bisa disebabkan oleh cedera, penyumbatan, infeksi, penyakit ginjal, pembesaran prostat, atau kanker.

Jika kamu mengalami tanda urine tidak normal ini, segera periksakan ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.

4. Urine Berbusa

Urine yang tidak normal bisa diketahui dari keberadaan busa atau buih pada air pipis. Busa disebabkan adanya protein dalam urine. Protein dalam urine menandakan kerusakan ginjal, terutama pada pengidap diabetes. 

Meski begitu, urine yang berbusa tidak selalu menandakan adanya masalah kesehatan serius. Sejumlah hal bisa mencetuskan kondisi ini, seperti buang air kecil (BAK) dengan kecepatan tinggi dan dehidrasi.

Artikel lainnya: Mengapa Pria Disarankan untuk Kencing Jongkok?

5. Frekuensi Buang Air Kecil Tidak Wajar

Kencing Tidak Tuntas, Masalah Kesehatan Apa Itu? (GG6369/shutterstock)

Selain melihat kondisi urine yang tidak normal, frekuensi BAK dapat menandakan masalah kesehatan tertentu. Apabila kamu BAK cukup sering dalam jumlah yang banyak, bisa jadi kamu menderita diabetes.

Pasalnya, ketika darah mengandung banyak gula dan tubuh tidak dapat memprosesnya secara efektif, ginjal kamu akan bekerja ekstra keras untuk mengeluarkannya. 

Selain bikin sering pipis, kondisi tersebut menyebabkan aroma urine tidak normal, misalnya berbau manis. Jika demikian, tidak ada salahnya untuk memeriksakan kandungan gula darah kamu secara rutin. Terapkan juga pola hidup aktif dan sehat guna menekan potensi ancaman diabetes.

6. Tidak Bisa Menahan BAK

Gangguan kesehatan juga bisa diketahui dari perilaku BAK kamu. Kesulitan menahan BAK adalah salah satu tandanya.

Kesulitan menahan kencing bisa menandakan adanya infeksi saluran kemih. Tak hanya kesulitan menahan BAK, penderita bisa mengalami sensasi panas sewaktu pipis.

Pengidap infeksi saluran kemih bisa mengalami kondisi urine tidak normal, seperti perubahan warna dan bau.

Setelah tahu ciri-ciri urine tidak normal, penting bagi kamu untuk mewaspadai perubahan warna air kencing. 

Apabila perubahan kondisi urine tidak berhubungan dengan apa yang kamu konsumsi, segera periksa ke dokter. Konsultasi lebih cepat lewat fitur tanya dokter spesialis urologi online di aplikasi Klikdokter, solusi untuk #JagaSehatmu.

(ADT/JKT)

Referensi:

  • Brazilian Journal of Nephrology. Diakses 2022. Urinary pH in calcium oxalate stone formers: does it matter?
  • Urology Specialist. Diakses 2022. The 3 Major Changes in Your Urine to Keep an Eye Out For
  • Mount Sinai. Diakses 2022. Urine pH test
urineBak

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter