Kesehatan Umum

Bau Badan, Tidak Lagi..

dr. Indiradewi Hestiningsih, 30 Sep 2014

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ketiak tiba-tiba berderas basah keringat? Jika tidak beraroma sih mungkin tidak begitu masalah, tapi jika beraroma? Bisa meluas kemana-mana masalahnya, bahkan meruntuhkan pergaulan dan kepercayaan diri seseorang. Berikut ini ada tips dan triknya mengatasi bau badan secara medis bersama dr. Indiradewi Hestiningsih.

Bau Badan, Tidak Lagi..

Klikdokter.com - Pada waktu kita berkeringat, memang sangat tidak menyenangkan terutama pada saat kita menghadiri acara penting, tetap saja keringat bercucuran keluar. Keringat akan terangsang keluar berlebih pada saat kepanasan, stres dan kegembiraan yang luar biasa.

Pada dasarnya keluarnya keringat tidak terlalu bermasalah bila tidak disertai bau, tapi bila disertai bau yang tidak menyenangkan sangat mengganggu.

Kelenjar keringat berada di seluruh tubuh untuk membantu mengatur temperatur tubuh dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari tubuh.

Keringat yang berbau biasanya disebabkan oleh bakteri. Terutama tempat hangat dan lembab yang merupakan tempat subur bagi berkembangnya bakteri seperti di sekitar ketiak, punggung, telapak tangan, sela-sela jari ataupun daerah tersembunyi lainnya. Perspirasi atau penguapan yang terjadi pada tubuh, merupakan campuran air garam, gula dan beberapa asam organik, karenanya tidak berbau.

Cara paling aman dan hemat untuk membuang bau badan sebetulnya gampang dan murah yaitu dengan menjaga kebersihan tubuh. Rutin mandi 2 x sehari dan membersihkan ketiak dengan sabun antiseptik setiap kali mandi dapat dilakukan. Setelah mandi, keringkan dengan handuk, tisu atau lap kering dan bubuhkan bedak antiseptik. Jika bedak sudah hilang, bisa dibubuhkan lagi. Sebaiknya hindari memakai bedak yang wangi karena bila tidak cocok dengan produksi keringat, malah bertambah bau.

Beberapa cara mencegah keringat berlebih dan keringat yang aromanya tidak sedap, antara lain:

 

Solusi Bau Badan Tidak Sedap

Beberapa cara mencegah keringat berlebih dan keringat yang aromanya tidak sedap, antara lain:

  • Bedak.

Bedak bisa membantu mengurangi bau badan tak sedap dan menyerap keringat dengan baik. Ketiak pun tidak basah dan kulit terasa nyaman. Selain itu, bedak tidak mempunyai efek samping. Pilih bedak yang mengandung antiseptik, karena bermanfaat membunuh kuman. Akan tetapi, hati-hati terhadap bedak mengandung menthol, karena ada jenis kulit yang alergi terhadap menthol, sehingga menimbulkan gatal dan iritasi.

  • Deodoran.

Deodoran ada banyak jenisnya. Ada yang disemprot, ada pula yang roll on. Tergantung pembawaannya ke kulit dan kandungan yang ada di dalamnya. Deodoran mempunyai kandungan yang berbeda. Deodoran antiperspiran mengandung senyawa aktif seperti alumunium chloride dan alumunium hydroxibromyde yang berfungsi mengurangi produksi kelenjar keringat dengan mempersempit pori-pori kulit. Terkadang, ada pula yang menambahkan parfum pada kandungan deodoran.

Sebaiknya hati-hati. Jika kandungan parfumnya tidak cocok dengan kelenjar, malah akan bertambah bau. Sementara deodoran antiseptik mampu membunuh bakteri penyebab bau badan. Keduanya bisa digunakan, tergantung kecocokan kulit dan tidak membuat kulit jadi tergantung. Jenis antipespiran, selain membunuh bakteri juga bertugas mengurangi jumlah keringat.

Tahukah Anda, jika suntik botox dapat menjadi solusi untuk mengatasi aroma badan tidak sedap? Berikut penjelasannya:

Tips Mengatasi Bau Badan Lainnya:

 

Beberapa kiat mengatasi bau badan lainnya:
  • Botox.

Botox berfungsi melumpuhkan kelenjar keringat dengan suntikan. Botox sebaiknya digunakan jika seseorang sudah sangat terganggu oleh produksi keringat yang berlebih yang menimbulkan bau badan tak sedap. Bisanya, suntikan botox dilakukan setahun sekali, karena efek suntikan bisa bertahan lama.

  • Obat Minum.

Pemakaian obat minum ini sangat tidak dianjurkan oleh karena banyak efek sampingnya, misalnya bibir jadi kering karena kandungan propantheline bromida yang ada di obat anti bau badan ini. Biasanya, obat ini untuk mengurangi produksi keringat di seluruh tubuh, padahal yang kita inginkan hanya bagian ketiak. Jadi, meskipun efektif, tidak dianjurkan.

  • Teknik operasi.

Teknik operasi digunakan jika produksi keringat berlebih dan mengganggu penampilan. Operasi dilakukan dengan mengerok kelenjar keringat. Banyaknya keringat bisa menimbulkan radang apocrine (hydra adentitis supurativa) dan peradanganpolyculitis (radang kelenjar keringat). Jika terus-terusan terinfeksi, kelenjar apocrine-nya harus dikerok. Teknik ini harus dilakukan hati-hati, karena jika kelenjar getah bening tersumbat, tangan bisa bengkak. Teknik operasi ini jarang dilakukan di Indonesia.

BauBadan

Konsultasi Dokter Terkait