HomeInfo SehatKulitAwas! Jangan Sembarang Obati Jerawat!
Kulit

Awas! Jangan Sembarang Obati Jerawat!

dr. Dewi Ema Anindia, 23 Sep 2014

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Apa bahayanya jika pengobatan jerawat yang dilakukan tidak sesuai dengan pengawasan dokter? Simak penjelasannya bersama dr. Dewi Ema Anindia disini.

Awas! Jangan Sembarang Obati Jerawat!

Klikdokter.com - Jerawat merupakan suatu kasus yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kasus jerawat biasanya muncul pada usia remaja dan biasanya berangsur-angsur hilang ketika kita menginjak usia dewasa. Jerawat bisaterjadi akibat beberapa hal seperti hiperkeratinisasi, produksi minyak yang meningkat, peradangan serta produktivitas dari bakteri Propionibacterium acnes (P. Acnes).

Derajat berat ringannya  jerawat dapat kita lihat dari pemeriksaan kulit dimana derajat berat ringannya jerawat dapat kita kelompokkan menjadi :

  • Derajat Ringan terdiri atas;
    • komedo < 20,
    • pustule < 15,
    • kista < 0, dan
    • total lesi jerawat
  • Derajat Sedang terdiri atas;
    • Komedo 20-100,
    • pustule 15-20,
    • kista <5, dan
    • total lesi  jerawat adalah 30-125 lesi.
  • Derajat Berat terdiri atas;
    • Komedo > 100,
    • pustule > 50,
    • kista > 5, dan
    • total lesi jerawat adalah > 125 lesi.

Bagaimana idealnya mengobati jerawat?

Pengobatan Jerawat

Pengobatan dari jerawat terdiri dari berbagai macam cara selain dari modifikasi gaya hidup seperti diantaranya:

  • menjaga konsumsi makanan,
  •  hidup lebih sehat seperti olahraga yang teratur,
  • menghindari stres,
  • menggunakan kosmetik yang non-komedogenik,
  • relaksasi.

Pengobatan jerawat pun harus disertai dengan pemberian obat. Obat-obatan tersebut terdiri dari:

    • pemberian antibiotik,
    • asam retinoid,
    • asam salisylat,
    • serta penggunaan benzoyl peroxide

Bakteri Propionibacterium acnes (P. Acnes) sering menjadi target dari pengobatan jerawat. Bakteri ini memang tinggal di dalam pori-pori serta di dalam akar rambut. Bakteri ini hidup dengan sebum (minyak) yang diproduksi oleh kelenjar minyak.  Produksi sebum yang serta produksi kelenjar minyak yang meningkat dapat menyebabkan produksi bakteri ini semakin banyak sehingga menyebabkan jerawat.

Untuk mengatasi jerawat dengan obat-obatan sangat dianjurkan setelah sebelumnya mengadakan konsultasi dengan dokter yang berkompetensi. Jika salah kaprah, konsekuensinya bisa mendatangkan kondisi lebih parah.

Apa bahayanya jika pengobatan jerawat yang dilakukan tidak sesuai dengan pengawasan dokter?

Resistensi Antibiotik Dalam Pengobatan Jerawat

Banyak pengobatan jerawat yang terdiri dari pemberian antibiotik untuk mematikan bakteri P. acnes. Namun harus diperhatikan juga, pada beberapa kasus pemberian antibiotik secara oral atau krim yang terlalu lama (> 6 bulan) serta penggunaaan yang tidak tepat dapat menimbulkan resistensi antibiotik yang membuat pengobatan jerawat semakin berat. 

“Oleh karena itu, sangat penting bila kita mendapatkan obat jerawat terutama antibiotik untuk selalu menggunakan seusai dengan aturan dan bila setelah 6 minggu perawatan dengan antibiotik tidak menimbulkan hasil maka kemungkinan besar tubuh kita sudah resistensi terhadap antibiotik tersebut,” tutur dr. Asmaja D. Soedarwoto Sp.KK(K) ketika mengisi simposium Strategies to Limit Antibiotic Resistance in Acne pada program Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 2014 di Bandung, Rabu (27/8) lalu.

dr. Asmaja D. Soedarwoto Sp.KK(K). saat mengisi Simposium Strategies to Limit Antibiotic Resistance in Acne pada program Kongres Nasional Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 2014 di Bandung, Rabu (27/8) lalu.

Pada program yang didukung oleh DoveMed tersebut, lebih lanjut dr. Asmaja menjelaskan mengenai bahayanya risiko kebal antibiotik jika pengobatan jerawat dengan antibiotik dilakukan tanpa mematuhi anjuran dokter, "dan bila setelah 6 minggu perawatan dengan antibiotik tidak menimbulkan hasil maka kemungkinan besar tubuh kita sudah resistensi terhadap antibiotik tersebut,” jelas dokter yang berdomisili di Bandung tersebut. 

obatJerawat

Konsultasi Dokter Terkait