Kehamilan

Bisakah Melahirkan Normal Setelah Operasi Sesar?

dr. Dyah Novita Anggraini, 19 Sep 2014

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Seringkali menjadi pertanyaan wanita yang sudah melahirkan apakah dapat melahirkan normal setelah riwayat operasi sesar sebelumnya. Simak penjelasan selengkapnya bersama dr. Dyah Novita Anggraini disini.

Bisakah Melahirkan Normal Setelah Operasi Sesar?

Klikdokter.com - Seringkali menjadi pertanyaan wanita yang sudah melahirkan apakah dapat melahirkan normal setelah riwayat operasi sesar (seksio sesarea) sebelumnya. Tindakan ini dapat dilakukan, asal memenuhi syarat VBAC. VBAC (Vaginal Birth After C-Section) adalah proses melahirkan normal setelah melakukan seksio sesarea.

Jarak persalinan normal dengan persalinan caesar sebelumnya idealnya 18-24 bulan. Ada pula yang mengatakan setelah 18  atau 24 bulan baru hamil lagi untuk lebih amannya. Akan tetapi semua tergantung bagaimana riwayat operasi caesar sebelumnya.

Persentase berhasilnya 60-80%. Dan risiko utamanya adalah rupture uteri, sehingga diperlukan pemeriksaan kesehatan yang mendukung sebelum dilakukan  VBAC.

Apa saja kriteria yang menjadi syarat dapat dilakukan kelahiran normal setelah operasi sesar?

Kriteria Syarat Dapat Melahirkan Normal Setelah Operasi Sesar

Kriteria melakukan VBAC adalah:

  • Riwayat 1 seksio sesarea.  Semakin banyak melakukan seksio sesarea risiko rupture uteri bertambah besar. Pasien dengan risiko seksio sesarea 2 kali mempunyai risiko rupture uteri 5x lebih besar dari bekas seksio sesarea satu kali.

  • Seksio sesarea dengan insisi segmen bawah rahim atau insisi transversa rendah (low transverse incision) . Teknik tipe ini mempunyai risiko rupture uteri lebih rendah daripada tipe insisi yang lain.

  • Secara klinis panggul tidak sempit

  • Tidak ada bekas operasi atau ruptur uteri pada uterus

  • Tersedianya tenaga yang mampu untuk memonitor persalinan dan melakukan seksio sesarea jika memang diperlukan dengan segera

  • Sarana dan personil anestesi yang siap untuk menangani seksio sesarea darurat

  • Baru mengalami satu kali operasi caesar dan tidak ada riwayat perlukaan rahim lainnya seperti operasi mioma uteri atau tumor jinak otot rahim, dan riwayat ruptura uteri

  • Caesar pertama bukan karena indikasi yang akan menetap/berulang, seperti panggul sempit dan riwayat operasi pengangkatan mioma uteri. Misalnya jika riwayat caesar sebelumnya karena posisi anak sungsang, gawat janin atau plasenta previa (ari-ari di bawah) dan hal ini tidak berulang, maka kelahiran normal bisa dilakukan.

Indikasi Seksio yang Lalu

Keberhasilan VBAC (%)

Letak sungsang

80.5

Fetal distress

80.7

Solusio Plasenta

100

Plasenta previa

100

Gagal induksi

79.6

  • Tebal rahim berada dalam batas aman –memiliki 0% risiko terjadinya ruptur uteri-, yaitu 4,5 mm pada usia kehamilan 37 minggu.  Ini merupakan pertanda jaringan parut yang telah sembuh sempurna.

  • Umur melahirkan dibawah 35 tahun

  • Tidak terjadi komplikasi pada kehamilan.  Persalinan normal setelah operasi caesar tidak disarankan untuk ibu hamil yang memiliki komplikasi kehamilan seperti diabetes atau tekanan darah tinggi

  • Persalinan timbul terjadi dengan spontan, yaitu kontraksi dan pembukaan serviks terjadi secara spontan.

     

VBAC tidak direkomendasikan dalam situasi:

  • Jika Anda sedang hamil dengan kembar

  • Jika Anda memiliki diabetes

  • Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi

     

Adakah Risiko Melakukan VBAC?

Iya ada. Risiko paling berat dari VBAC adalah rupture uteri. Ruptur jaringan parut bekas seksio sesarea sering tidak menimbulkan gejala yang khas(Millerr 1999). Apabila terjadi rupture uteri maka janin, tali pusat, plasenta atau bayi akan keluar dari robekan rahim dan masuk kedalam rongga abdomen. Yang akan menyebabkan perdarahan pada ibu, gawat janin dan kematian janin bahkan ibu.

 

Kasus rupture uteri lebih sering terjadi pada seksio sesarea klasik (5-12 %) dibandingkan dengan seksio sesarea pada segmen bawah Rahim (0,5-1 %).

 

Tanda rupture uteri adalah sebagai berikut:

·         Nyeri akut abdomen

·         Teraba bagian janin diluar uterus pada pemeriksaan fisik

·         Penurunan denyut jantung bayi

·         Perdarahan pervagina

·         Sensasi seperti perut akan pecah (popping)

 

Jadi jika Anda akan melakukan VBAC konsultasikan dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan karena dibutuhkan manajemen khusus pada waktu Antenatal  Care maupun pada waktu persalinan. Dan pelajari keuntungan dan kerugiannya.

CaesarNormallahirOperasi SesarSectioVBAC

Konsultasi Dokter Terkait