Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKehamilanVaksinasi Selama Kehamilan
Kehamilan

Vaksinasi Selama Kehamilan

Tim Redaksi KlikDokter, 31 Mei 2014

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Vaksin apa sajakah yang harus saya peroleh selama kehamilan? Menurut dr. Nadia Octavia, wanita hamil yang berisiko tinggi terhadap hepatitis B dapat memperoleh vaksin Hepatitis B. Nih simak selengkapnya disini.

Vaksinasi Selama Kehamilan

KlikDokter.com - Tidak jarang muncul kebingungan dan kerancuan jika vaksinasi bertemu masa kehamilan. Pertanyaannya, boleh gak sih? Untuk pemberian obat-obatan selama kehamilan saja dibatasi, lalu apakah berlaku yang sama pada proses vaksinasi? Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak bersama selengkapnya berikut ini.

Vaksin apa yang harus saya peroleh selama kehamilan?

Berikut adalah jenis-jenis vaksin yang aman untuk diberikan bagi wanita hamil:

  • Hepatitis B: wanita hamil yang berisiko tinggi terhadap hepatitis B dapat memperoleh vaksin ini. Diberikan dalam 3 dosis; dosis kedua dan ketiga diulang setelah 1 dan 6 bulan setelah dosis pertama.
  • Influenza (inaktif): wanita hamil dapat memperoleh vaksin ini setelah berkonsultasi dengan dokter.
  • Tetanus/Difteri/Pertusis: direkomendasikan terutama pada kehamilan 27-36 minggu, untuk pencegahan bayi dari batuk rejan. Jika tidak diberikan sewaktu kehamilan, dapat diberikan segera setelah melahirkan.

Klik 'next' untuk selengkapnya.

Vaksin Apa yang Harus Saya Peroleh Selama Kehamilan?

KlikDokter.com - Tidak jarang muncul kebingungan dan kerancuan jika vaksinasi bertemu masa kehamilan. Pertanyaannya, boleh gak sih? Untuk pemberian obat-obatan selama kehamilan saja dibatasi, lalu apakah berlaku yang sama pada proses vaksinasi? Untuk lebih jelasnya, yuk kita simak bersama selengkapnya berikut ini.

Vaksin apa yang harus saya peroleh selama kehamilan?

Berikut adalah jenis-jenis vaksin yang aman untuk diberikan bagi wanita hamil:

  • Hepatitis B: wanita hamil yang berisiko tinggi terhadap hepatitis B dapat memperoleh vaksin ini. Diberikan dalam 3 dosis; dosis kedua dan ketiga diulang setelah 1 dan 6 bulan setelah dosis pertama.
  • Influenza (inaktif): wanita hamil dapat memperoleh vaksin ini setelah berkonsultasi dengan dokter.
  • Tetanus/Difteri/Pertusis: direkomendasikan terutama pada kehamilan 27-36 minggu, untuk pencegahan bayi dari batuk rejan. Jika tidak diberikan sewaktu kehamilan, dapat diberikan segera setelah melahirkan.

Klik 'next' untuk selengkapnya.

Apakah Vaksin Berbahaya Bagi Janin Saya?

Beberapa jenis vaksin, terutama vaksin hidup yang dilemahkan, tidak boleh diberikan kepada wanita hamil karena berisiko bagi bayi. Beberapa vaksin dapat diberikan pada trimester kedua dan ketiga kehamilan atau segera setelah bayi lahir.

Vaksin apakah yang sebaiknya dihindari oleh wanita hamil?

  • Hepatitis A: keamanan vaksin ini bagi wanita hamil belum dapat dipastikan, sehingga disarankan agar dihindari kecuali jika benar-benar dibutuhkan dan disarankan oleh dokter.
  • Measles, Mumps, Rubella (MMR): setelah menerima vaksin yang dilemahkan ini, dianjurkan agar setidaknya menunggu paling tidak 1 bulan untuk hamil.
  • Varicella: sama seperti MMR, vaksin ini dianjurkan diberikan paling tidak 1 bulan sebelum kehamilan.
  • Pneumococcal: sebaiknya dihindari oleh wanita hamil, kecuali jika terdapat resiko tinggi ataupun memiliki penyakit kronis.
  • Polio: tidak dianjurkan bagi wanita hamil.

Klik 'next' untuk selengkapnya.

Apa Saja Efek Samping dari Vaksinasi?

Efek samping dapat terjadi hingga 3 minggu setelah pemberian. Jika gejala bertambah parah, dianjurkan agar segera berkonsultasi dengan dokter.

  • Hepatitis A: rasa panas dan nyeri pada tempat injeksi, nyeri kepala, reaksi alergi yang parah
  • Hepatitis B: rasa panas dan nyeri pada tempat injeksi, demam
  • Influenza: kemerahan dan bengkak pada tempat injeksi, demam
  • Tetanus/Diphtheria: demam, merah dan bengkak
  • Measles, Mumps, Rubella (MMR): ruam - ruam, bengkak pada leher dan pipi, nyeri dan kaku pada sendi-sendi hingga 1-2 minggu setelah injeksi
  • Varicella: demam, nyeri dan bengkak pada tempat injeksi, ruam-ruam.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami.[](NO/DA)

Vaksinasi Selama Kehamilan

Konsultasi Dokter Terkait