HomeIbu Dan anakKesehatan AnakKemoterapi Atasi Tumor Otak Anak
Kesehatan Anak

Kemoterapi Atasi Tumor Otak Anak

Klikdokter, 14 Jun 2013

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ini mungkin harapan baru bagi anak yang menderita tumor otak. Menurut penelitian di Pusat Kanker M.D. Anderson, University of Texas, Houston, kemoterapi semata

Kemoterapi Atasi Tumor Otak Anak

Ini mungkin harapan baru bagi anak yang menderita tumor otak. Menurut penelitian di Pusat Kanker M.D. Anderson, University of Texas, Houston, kemoterapi semata tanpa digabung dengan terapi radiasi efektif menangani anak penderita low-grade glioma yang tidak bisa dioperasi. Pekan lalu, studi itu dipresentasikan dalam pertemuan tahunan International Society of Pediatric Oncology.

Low-grade glioma adalah tumor otak yang paling umum diderita anak-anak. Jika operasi bisa dilakukan, angka harapan hidup pasien mencapai 95 persen. "Sebaliknya, angka kesembuhan umumnya buruk bila lokasi tumor tidak memungkinkan untuk dilakukan operasi atau tumor kembali tumbuh setelah dioperasi," kata para peneliti sebagaimana dirilis Pusat Kanker M.D. Anderson, University of Texas, Houston.

"Jika bisa menunda radiasi, berarti kami memberikan lebih banyak waktu kepada pasien-pasien muda tersebut untuk berkembang secara fisik. Itu akan mengurangi efek jangka panjang terapi radiasi. Percobaan tersebut memberikan alternatif bagi orang tua yang harus menentukan terapi atas anaknya," tutur dr Joann Ater, guru besar kedokteran anak di Rumah Sakit Anak M.D. Anderson.

Studi atas 401 pasien tersebut menemukan, resimen yang terdiri atas thioguanine, procarbazine, lomustine, dan vincristine (TPCV) lebih efektif daripada carboplatin dan vincristine (VC). Pada pasien usia 5-10 tahun yang diberi resimen TPCV, tumor tidak membesar dalam delapan tahun. Pada anak yang diberi resimen VC, tumor membesar dalam lima tahun. Studi tersebut juga menemukan bahwa kemoterapi paling efektif dilakukan pada pasien neurofibromatosis yang menderita low-grade glioma.

 

Sumber : Jawa Pos - PP-PDPI

Konsultasi Dokter Terkait