Diet dan Nutrisi

Asin Berlebihan Jadi Racun

Klikdokter, 14 Jun 2013

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Makan tanpa garam rasanya hambar. Namun, orang dengan radang sendi, mau tak mau, harus mengurangi makanan asin

Asin Berlebihan Jadi Racun

Makan tanpa garam rasanya hambar. Namun, orang dengan radang sendi, mau tak mau, harus mengurangi makanan asin. Sebab, konsumsi garam yang berlebihan akan bersifat racun bagi tubuh.

'Lebih disarankan mengganti garam dengan bahan pangan kaya mineral seperti ikan segar atau rumput laut,' papar Ferry J. Ngantung, pengelola Rumah Gizi Natural Green, dalam seminar awam bertajuk Makanan Tepat untuk Atasi Radang Sendi di Laboratorium Life Care kemarin. Menurut dia, jika dipaksa mengonsumsi garam dapur, tubuh akan berusaha mengeluarkannya. Caranya, tubuh menangkap atau menahan air agar dapat melarutkan garam. Kedua, garam membuat kalsium mengendap sehingga tubuh terasa kaku-kaku. Sebab, pengendapan terjadi terutama pada organ, ginjal, pembuluh darah, dan sendi. 'Orang yang suka asin umumnya merasa badannya sering kaku. Persendian pun sering linu,' tambahnya.

Penyebab radang sendi, kata Ferry, yang dominan adalah toksin dan nutrisi. Pemicu lainnya, genetik, cedera, penuaan, dan kegemukan. 'Apalagi, makanan yang diproses selama ini banyak mengandung bahan pengawet,' tegasnya.

Karena itu, Ferry menyarankan, perbandingan konsumsi makanan natural dan olahan 60:40. Misalkan, pagi hanya makan sayur dan buah. Siang makan rawon atau soto. 'Malam cukup dengan umbi-umbian atau salad,' ucapnya. Ahli Gizi Rumah Gizi Natural Green Setyo Pinoro menambahkan, ada beberapa makanan yang harus dihindari penderita radang sendi. Selain garam dapur, masih ada ikan, telur asin, kecap asin, biskuit, soda, dan vetsin. 'Makan-makanan ini biasanya memicu asam urat,' ujarnya.

Menurut Setyo, beberapa makanan alami dapat menjadi pencegah dan mengurangi rasa linu bagi pengidap radang sendi. Misalnya, sayur dan buah berwarna-warni. 'Jus wortel ditambah seledri merupakan salah satu makanan alami yang dapat mengatasi linu,' tuturnya.   

 

Sumber : Jawa Pos - PP-PDPI.

Konsultasi Dokter Terkait