HomeIbu Dan anakKehamilanRefleksi Kepergian Ibu Kartini
Kehamilan

Refleksi Kepergian Ibu Kartini

Tim Redaksi KlikDokter, 17 Apr 2013

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ketika seorang calon ibu sedang akan melahirkan, sang calon ibu menempatkan salah satu kakinya di dunia, dan sebelah kakinya lagi di akhirat. Ibu telah mempertaruhkan hidup, nyawa dan dirinya untuk melahirkan seorang buah hatinya

Refleksi Kepergian Ibu Kartini

Tak terlepas, kaum pria ikut berkontribusi dalam proses matangnya emansipasi perempuan bangsa Indonesia. Dalam hal kematian maternal, jelas sekali peran suami maupun calon suami mengambil posisi strategis untuk dijalankan.

Dibutuhkan peran seorang pria sebagai refleksi dari fatherhood wajib bertanggung jawab dalam fenomena tersebut. Seperti halnya dalam suatu keadaaan, peran suami sebagai kepala keluarga memiliki posisi strategis dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat sehingga istrinya mendapatkan pelayanan kesehatan yang terbaik demi keselamatan istrinya dan sang jabang bayi.

Tidak sama sekali fenomena ini dapat disepelekan, jika berniat untuk mengambil peran tersebut, diperlukan langkah strategis pula. Perencanaan keluarga; pemilihan kontrasepsi; aspek kesehatan istri; merencanakan persalinan yang sehat; dan lainnya.

Dalam hal perncanaan keluarga, diperlukan kiat untuk menentukan jumlah anak yang dikehendaki dan jarak tahun kelahiran setiap anak. Baru sedikit yang mengetahui bahwasanya terlalu banyak anak, terlalu rapat jarak kelahiran, terlalu tua, dan terlalu muda pada saat melahirkan mengundang potensi terbesar kematian maternal. Seorang ibu pasca melahirkan memerlukan setidaknya dua atau tiga tahun untuk dapat memulihkan kondisi dan memersiapkan diri untuk persalinan yang berikutnya.

Peran pria (baca:suami) seyogyanya ikut mendukung yang terbaik untuk kesehatan istri. Pasangan suami istri wajib mengetahui gejala-gejala komplikasi kehamilan. Adakan proses diskusi dengan ahli kesehatan yang berkompetensi dalam bidangnya. Temani istri ke dokter atau klinik untuk berkonsultasi dan mendapatkan pelayanan antenatal (sebelum kelahiran) yang tepat.

Perlu diperhatikan juga kecukupan asupan gizi yang baik kepada istri. Sudah barang tentu bahwasanya kewajiban suami untuk menyediakan gizi yang sehat bagi keluarganya. Tidak hanya selama masa kehamilan, namun juga pasca kehamilan. Tidak sedikit kasus kematian maternal terjadi tiga hari sehabis melahirkan karena serangan infeksi.

Begitu pentingnya penanggulangan kematian maternal tersebut, karena kita tidak akan menjadi bangsa yang besar sebelum berhasil belajar dari pengalaman terdahulu. Bangsa ini masih membutuhkan figur [](DA)

Ibu Kartini

Konsultasi Dokter Terkait