Sehat dan Bugar

Cell Therapy

Tim Redaksi KlikDokter, 08 Des 2011

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Adalah suatu usaha proaktif dari kita untuk sehat tanpa menunggu sampai jatuh sakit atau timbulnya gejala penyakit. Disamping itu Cell Therapy juga dilakukan

Cell Therapy

1. Siapa-siapa saja yang telah melakukan Cell Therapy?

Jutaan orang telah menerima Cell Therapy (Organ Specific Cell Implant) sejak tahun 1950, diantara lain oleh kelompok:

  • Artis dan orang Perfilman
  • Bangsawan dan Raja-raja
  • Negarawan, orang-orang Penting
  • Seniman, orang-orang Terkenal

Artis dan orang Perfilman Frank Sinatra, Charlie Chaplin, Sophia Loren, Otto Preminger, Danny Kaye, Liz Taylor, Bob Hope, Alfred Hitchcock, Marilyn Monroe, Marlene Dietrich, Elia Kazan, Carlo Ponti, David Niven, Jack Benny, Victor Borge, Maurice Chevalier, Gloria Swanson, Cary Grant, Rex Harrison, Fritz Lang, Greta Garbo, dan lain-lainnya.

Bangsawan dan Raja-raja Hirohito of Japan, Haile Sellasi of Ethiopia, Gustav VI King of Sweden, King of Morocco, King Ibn Saud of Saudi Arabia, King Frederik IX of Denmark, King Norodom Sihanouk of Cambodia, Savang Vatthama, King of Laos, Franz Joseph Prince of Liechtenstein, Prince Ranier of Monaco, Queen Beatrix of Holland, Prince Claus of the Netherlands, Sultan Brunei, King Bauduin on Belgium, Queen Fabiola of Belgium, Don Jaime de Aragon dan lain-lainnya.

Negarawan, orang Penting Konrad Adenauer, Winston Churchill, Charles de Gaulle, Fidel Castro, Dwight D. Eisenhower, Richard Nixon, Ronald Reagan, Menachem Begin, Pierre Trudeau, Marshall Tito, Joseph Kennedy, Vladimir Zorykin, James S. Rockefeller, Robert Sargen Shriver, Igor Sikorsky, Ivan Lauritzen, Richard King Mellon, Willy Messerschmitt, Jean Monnet, George Gallup, Samuel Goldwyn dan lain-lainnya.

Seniman, orang terkenal Pope Pius XII, Jackie Onasis, Pablo Picasso, Arthur Rubinstein, Margot Fonteyn, Yehudi Menuhin, Marc Chagall, Salvador Dali, Pierre Cardin, Mrs. Samuel Peabody, Igor Sikorsky, Mr & Mrs John Weitz, Charles Ritz, Henry Oppenheimer, Buckminster Fuller, Samuel Goldwyn Meyer, Otto Klempere, Renata Telbadi, Herbert von Karajan, Isaac Stern, George Simenon, Henry Miller, Thomas Mann, Jules Romains dan lain-lainnya.

2. Apa yang menggerakkan mereka dan kita untuk melakukan Cell Therapy?

Umumnya, penerima Cell Therapy diatas mengharapkan untuk memperoleh:

  • Health (Sehat)
  • Aesthetic (Kecantikan)
  • Rejuvenation (Peremajaan)
  • Longevity (Umur Panjang)
  • Wellness (Kesehatan)

Garis besar alasan dilakukannya Cell Therapy dapat dibagi menjadi dua bagian utama yaitu:

Pencegahan (Preventive) Adalah suatu usaha proaktif dari kita untuk sehat tanpa menunggu sampai jatuh sakit atau timbulnya gejala penyakit. Disamping itu Cell Therapy juga dilakukan sebagai dasar upaya Estetik yang maksimal, awet muda dan umur panjang. Bahwa pencegahan lebih baik dibandingkan dengan pengobatan, telah disadari oleh banyak orang, namun seringkali diabaikan / dilupakan terutama bila menyangkut diri sendiri. Antisipasi dini mulai dari mencari penyebab dari gejala penyakit, serta menghilangkannya, dapat juga dilakukan dengan terapan Cell Therapy.

Pengobatan (Curative) Adalah suatu usaha reaktif yang kita lakukan setelah jatuh sakit atau adanya suatu gejala penyakit. Cell Therapy dapat juga dilakukan untuk menyembuhkan berbagai penyakit, terutama degenerasi organ-organ dan kelenjar tubuh.Usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan vitalitas hidup dengan Cell Therapy, dapat mengoptimalisasikan daya tahan tubuh. Hal tersebut tidak akan langsung menjamin memperpanjang umur diatas kemampuan kita, namun dapat memperbaiki kualitas hidup seoptimum mungkin sampai batas umur pribadi seseorang.

3. Apakah Cell Therapy itu?

Cell Therapy adalah upaya untuk menjadi sehat dan bugar melalui penyembuhan/ perbaikan pada tingkat mikroskopis yaitu pada sel dari jaringan dan organ.

Pandangan Sejak dahulu kala, telah diketahui bahwa implantasi dari bahan organis yang berasal dari binatang maupun manusia mempunyai efek terapeutik (penyembuhan). Aristoteles dari Yunani telah menuliskan suatu daftar obat yang dapat dimanfaatkan dari organ-organ binatang dan manusia.

Paracelcus, seorang Dokter yang bernama asli Philippus Aureolus Theophrastus Bombastus Von Hohenheim lahir 11 Nopember 1493, di Einsiedeln, Switzerland, meninggal dunia 24 September 1541, di Salzburg, Austria. Dengan teorinya "like cures like” juga mengatakan Jantung menyembuhkan Jantung, Ginjal membuat Ginjal sehat.

Cell Therapy Klasik Cell Therapy sebetulnya telah dikenal oleh Dokter-dokter modern. Dikenal sebagai transplantasi/ transfusi seperti:

  • Transplantasi sumsum tulang belakang,
  • Tranfusi darah, transfusi thrombocytes,
  • Transfusi dari konsentrat erythocytes,
  • Transfusi dari suspensi leucocytes,
  • Transplantasi sel hati janin, sumsum tulang belakang janin dan sel pancreas.

Cell Therapy Modern Dr. Paul Niehans, seorang ahli bedah Swiss spesialis dalam transplantasi kelenjar dan organ adalah pelopor dan Bapak dari Cell Therapy, hidup diantara tahun 1882-1971. Pada tahun 1931, untuk pertama kalinya dia menemukan terapi ini pada saat gawat darurat. Kondisi kelenjar parathyroid pasien menjadi gawat, menyusul kerusakan yang tidak disengaja yang dibuat rekan dokternya saat melakukan operasi thyroid.

Kelenjar parathyroid tersebut sangat kecil bentuknya dan berdekatan dengan kelenjar thyroid. Kelenjar ini berfungsi utama untuk mengatur jumlah kalsium didalam aliran darah. Tidak lama setelah itu, kadar kalsium didalam darahnya turun, menyebabkan kejang-kejang gawat yang dapat menimbulkan kematian.

Melihat keadaan tersebut Dr. Niehans dengan cepat menyadari perlunya tindakan lain untuk membantu rekannya. Dia mencampurkan satu bagian dari kelenjar parathyroid segar yang diambil dari domba yang dicincang halus dengan larutan garam dan diimplan dengan jarum suntik pada pasien tersebut. Tidak lama kemudian kejang-kejangnya menghilang dan pasien menjadi sembuh kembali. Setelah itu pasiennya masih hidup 30 tahun lagi. Dari kejadian tersebut Dr. Niehans mulai menyimpulkan bahwa transplantasi sel sebagai materi akan lebih efektif dari pada melakukan transplantasi seluruh kelenjar atau organ.

Pada awalnya Dr. Niehans melakukan transplantasi kelenjar utuh dan segar dari domba yang baru disembelih, kemudian meningkat kepada transplantasi jaringan organ otot yang telah dicincang halus, dan diimplan langsung kepada pasien. Kelemahannya karena sel yang diimplan dalam kondisi secara biologi masih aktif, sebagai benda asing kadang-kadang masih mengalami penolakan tubuh. Beruntung Dr. Niehans menemukan cara pengeringan sel, bersamaan dengan perusahaan Swiss, Nestle menemukan cara pengeringan kopi dengan cara dibekukan (Dry Freeze). Setelah sel dibekukan, maka umur sel dapat diperpanjang untuk waktu yang tidak terbatas. Demikian juga sebelum sel dipakai dapat disterilisasi dan dilakukan kontrol kualitas pada laboratorium.

Pembaharuan terjadi, dengan menggantikan transplantasi sel segar tersebut dengan substansi sel kering. Metode ini mempunyai keuntungan bahwa substansi sel tersebut tidak berinteraksi langsung dengan jaringan pasien tersebut, sehingga lebih aman.

Keuntungan dilakukannya Cell Therapy (yang juga merupakan transplantasi substansi sel), adalah sebagai berikut:

  • Substansi sel dapat cepat menyebar keseluruh tubuh.

  • Substansi sel tidak memerlukan darah seperti pada transplantasi organ.

  • Cepat menyatu dalam proses metabolisme tubuh

  • Dengan mudah melakukan transplantasi kedaerah yang sulit dicapai dibandingkan dengan transplantasi organ lainnya. (seperti otak, kelenjar-kelenjar)

  • Penggunaan sel janin (yang potensi biologi lebih tinggi) untuk transplantasi.

  • 4. Kapan menggunakan Cell Therapy?

    4.1. Cell Therapy untuk Pencegahan

    Cell Therapy merupakan metode yang efektif untuk mencegah keluhan-keluhan umum:

    • Mempertahankan Vitalitas Tubuh. Gejalanya mulai dari kehilangan vitalitas bervariasi dari cepat lelah, kehilangan gairah hidup sampai kelelahan total. (totally exhausted).

  • Pencegahan Penyakit Degeneratif. Mampu memperbaiki fungsi organ tubuh, seperti radang sendi yang kronis, berkurangnya cairan pada sendi-sendi tulang, termasuk tulang belakang (osteocondroitis), kurang lancarnya peredaran darah ke otak dan seluruh tubuh

  • Optimalisasi Sistem Tubuh. Cell Therapy dapat memberikan perbaikan fungsi sistem tubuh yang menurun seperti penuaan dini dan osteocondroitis.

  • Mempertahankan Kemampuan Psikis. Cell Therapy mampu mencegah menurunnya fungsi otak yang menyebabkan seseorang menjadi pikun, sukar berkonsentrasi serta depresi.

  • 4.2. Cell Therapy untuk Pengobatan

    Dalam bidang kesehatan, indikasi/ gejala suatu keluhan penyakit dapat diobati apabila diketahui penyebabnya. Dibawah ini beberapa indikasi/ gejala penting dimana Cell Therapy, telah terbukti kemampuannya untuk menyembuhkan (terapeutiknya) sejak abad yang lalu:

    • Berkurangnya fungsi kelenjar hormon; Seperti tidak berkembangnya organ sex dengan sempurna dan gangguan menstruasi, Infertilitas (tidak subur), Pubertas dini dengan keluhan, Kelenjar yang tidak berfungsi, Hipoaktif dan impontensi pada pria, berat tubuh turun karena terganggunya fungsi kelenjar

  • Penyakit Degeneratif yang kronis dari tulang dan pembuluh darah; Seperti sistem pembuluh darah, kurang lancarnya aliran darah dari tubuh dan otak, Osteocondroitis, keluhan artroitis, Reumatik kronis sendi

  • Melemahnya organ dan sistim imunitas serta mudah terkena infeksi; Seperti penyakit Degeneratif organ jantung, ginjal, paru-paru, lambung dan lanilla, terganggunya sistem pencernaan yang kronis, gerakan usus yang spastik, Emfisema paru-paru pada usia lanjut

  • Gangguan perkembangan pada anak; Seperti Autisme, Mongolisme, bentuk ringan dari gangguan intelektual, pengaruh cacat bawaan, dan Postencephalitis

  • 3.3. Kontra indikasi

    Yang dimaksudkan kontra indikasi pada bidang medis adalah, dimana terapi itu tidak mungkin dilakukan.

    Cell Therapy tidak bisa diterapkan apabila di dalam tubuh terjadi proses infeksi, sensitif / allergi, antara lain gigi yang abses, infeksi kronis usus buntu, amandel, atau kandung empedu. Gangguan-gangguan tersebut harus disembuhkan terlebih dahulu.

    4.4. Carabekerjanya Cell Therapy

    Umum

    Cell Therapy secara umum disebut implantasi dari sel .Sampai dengan saat ini sumber binatang yang digunakan untuk cell therapy adalah domba, kelinci, ada juga negara yang menggunakan kura-kura sebagai bahan utama, bahkan sekarang masih dalam riset penggunaan cell therapy dari manusia, tapi ini masih kontroversial karena masalah Hak Asasi Manusia. Khususnya Cell Therapy adalah pengobatan dengan mempergunakan material biologis dimana sel yang sangat muda (berasal dari organ janin) disuntikan dibawah kulit, diatas otot bokong, daerahaponeurosis (daerah sekitar umbilikus), bahkan melalui pembuluh darah pasien, dengan maksud meregenerasi organ tubuh

    Pada dasarnya yang dimaksud dengan sel terapi, tidak hanya sel manusia atau hewan, tapi tumbuh-tumbahan pun dapat digunakan sebagai sel terapi yang banyak kita kenak sebagai “Herbal Therapy”. Hanya penggunaan bahan herbal atau tumbuh-tumbuhan kurang maksimal efeknya bila digunakan pada manusia karena struktur sel manusia dan tumbuhan berbeda.

    Penerapan organ spefisik Prinsip terapi dari ini menerapkan bahwa organ menyembuhkan organ, dengan demikian bila seseorang mengidap penyakit jantung, maka yang diimplan melalui suntikan adalah sel jantung. Sakit pada organ hati yang disuntikkan adalah sel hati, demikian seterusnya. Jarang sekali penyuntikan dilakukan dengan menggunakan satu jenis organ saja, karena pada umumnya seluruh sistem organ sudah terkena sehingga yang diberikan selalu merupakan kombinasi dari beberapa sel organ. Untuk setiap inpidu, dokter menentukan kombinasi sel tersebut.

    Sel bekerja pada inti sel Dengan pemeriksaan secara isotopis oleh Prof Franz Schmid di University of Hiedelberg telah membuktikan bahwa sel yang diimplan, akan dialirkan oleh darah putih menuju ke organ-organ yang bersangkutan. Pada organ target, sel baru tersebut akan menyatu dan memperbaiki organ dan jaringan yang rusak. Organisme ini mampu untuk mengenal organ spesifik dan melakukan fungsi perbaikan

    Efek regenerasi Untuk menjelaskan pengaruh regenerasi dari preparat sel yang diimplan, penelitian dilakukan oleh Perkumpulan International Cytobiology di Frankfurt dan Prof Weiss ( Rockefeller Institute di New York ). Prof Weiss menjelaskan bahwa regenerasi sel yang diimplan itu berasal dari faktor yang ada di dalam sel itu sendiri. Ia memperlihat kan bahwa tiap jenis sel memiliki organisasi tersendiri. Sel tersebut bukan saja mampu membelah substansinya sendiri, tetapi juga mampu bersama-sama dengan sel lain membentuk jaringan, dengan jenis spesifik yang sama, menghasilkan regenerasi organ tersebut.

    Informasi yang diperlukan untuk membentuk suatu organ dimiliki oleh informasi yang terdapat didalam sel itu sendiri.

    4.5. Bagaimana mendapatkan bahan untuk Cell Therapy?

    Umum

    Pada Cell Therapy, medikamentosa adalah suspensi dari ratusan ribu-an sel dan zat pendukungnya.

    Sel adalah bagian terkecil dari tubuh yang mempunyai kehidupan tersendiri, dengan fungsi fisiologis khusus. Semua sel organ baik dari manusia maupun dari binatang dibentuk dengan satu sel yang sama, yang mempunyai struktur dan fungsi fisiologis utama. Dalam hal ini secara spesifik, tidak ada perbedaan antara sel manusia dan binatang, sehingga tidak beralasan untuk menggunakan sel binatang pada manusia .

    Hewan yang dipakai sebagai donor

    Pengalaman praktis selama lebih dari 60 tahun, telah membuktikan bahwa domba adalah donor yang terbaik. Domba resisten terhadap penyakit, antara lain cancer, dan proteinnya dapat dicerna oleh manusia dengan baik. Janin yang dimanfaatkan oleh Cell Therapy adalah pada saat perkembangan stadium terakhir di dalam kehamilan. Sel janin relatif lebih mudah diperoleh dengan kondisi steril, dan kemungkinan timbulnya reaksi allergi kecil.

    Janin itu sendiri belum mempunyai sifat imunologis yang aktif. Seperti sudah dibicarakan diatas binatang lain pun dapat digunakan sebagai sumber cll therapy seperti kelinci , kura-kura dan lain-lain. Sekarang ini masing-masing negara berlomba-lomba untuk memproduksi cell therapy .

    Sediaan Cell Therpy

    Saat ini, Cell Therapy dapat dihasilkan dengan teknik “dry freeze”. Preparat ini disiapkan di laboratorium Jerman dalam bentuk ampul di bawah pengawasan pemerintahan Germany. Karena telah dikeringkan maka menjadi lebih tahan lama. Dalam keadaan steril dan vacum, pertama-tama material di bekukan dahulu, dan seluruh cairan dihilangkan/ diuapkan. Tindakan pembekukan merupakan cara terbaik untuk mengawetkan jaringan karena hubungan antara biokimia yang spesifik dan struktur mikroskopis dari sel tidak terganggu.

    Dapat pula, sediaan berupa “fresh”, hanya pada sediaan ini ada keterbatasan waktu, sel tersebut aktif sekitar 3x24 jam setelah diproduksi, sehingga waktu implantasi sel tersebut harus direncanakan sebaik-baiknya supaya tidak melewati batas kadaluarsa. Dan proses penyimpanan sediaannya, diatur pada suhu tertentu agar sel dapat tetap aktif .

    Preparat sel terapi terdiri dari 3 macam :

    1. Embrionic Stem Cell
    2. Adult Stem Cell
    3. Stem Cord ( Tali pusat )

    Cara pengobatan

    Pendahuluan Diawali dengan pemeriksaan medis yang teliti untuk mengetahui apakah di dalam tubuh pasien ada peradangan atau infeksi.

    Pasien dengan kemungkinan allergi seperti asma, eksim, alergi terhadap obat2an, allergi debu, perlu mendapatkan perhatian khusus. Dengan meneliti anamnesa penyakit pasien dokter akan mendapat pandangan atau bayangan mengenai penyakit yang pernah diderita, masalah kesehatan , allergi terhadap zat tertentu.

    Untuk memperoleh hasil yang optimum, Dokter melakukan observasi organ dan sistem tubuh pasien. Di Jerman telah diciptakan alat ECO (Energized Cell Optimizar) dengan mempergunakan metode ini, Dr. Med. Joseph Djimjadi (Internist) dapat mengidentifikasi kebutuhan sel yang diperlukan oleh seorang pasien .Peralatan khusus ini telah dirancang dan memperoleh paten.

    Perjanjian Pada pemeriksaan pendahuluan akan ditentukan hari untuk penyuntikan sel. Hari tersebut harus ditepati oleh pasien karena dokter akan mempersiapkan preparat sel yang khusus untuk pasien.

    Pada prinsipnya 24 jam sebelum penyuntikan tidak boleh memakan obat-obatan yang sifatnya toksin, minum alkohol atau merokok. Dan sebaiknya makan makanan yang ringan. Sel yang disuntikan tidak menimbulkan sakit karena terlebih dahulu dilakukan pembiusan lokal dan sel merupakan bahan biologis alam, yang susunannya sama dengan jaringan dan cairan tubuh manusia. Terapi ini bekerja dengan kombinasi sel.

    Setelah terapi Sangat dianjurkan untuk beristirahat dan jangan melakukan pekerjaan yang berat terutama apabila merasa agak meriang setelah 2-3 hari.

    Pencegahan Konsumsi alkohol, merokok, obat tidur, sauna dan penyinaran (rontgen) minimal untuk waktu dua minggu setelah waktu penyuntikan. Apabila pada waktu implantasi melalui penyuntikan, tubuh dalam keadaan lemah, diperlukan istirahat total selama 1-2 hari sesudah implantasi.

    Setelah implantasi sebaiknya menkonsumsi makanan yang mudah dicerna seperti sayur-sayuran, tidak diperlukan diet khusus tetapi sebaiknya jangan mengkonsumsi banyak daging selama satu bulan, banyak minum air mineral ,sayur dan buah-buahan.

    Tiga Fase setelah implantasi melalui penyuntikan:

    • Fase Eufori

      Setelah sel masuk ke dalam darah, dapat menyebabkan peningkatan vitalitas. Setelah beberapa jam fase ini akan berakhir dan berganti ke fase ke 2 yaitu reaksi imunologis

  • Fase imunologis

    Fase kedua ini berlangsung kira-kira dua minggu setelah injeksi. Kelompok terbesar tidak merasakan efeknya tetapi pada beberapa pasien merasa dirinya sangat lelah, kecapaian, mengantuk. Keluhan yang dirasakan terasa lebih berat dari sebelumnya, juga lebih sering buang air kecil. Tetapi pada umumnya tidak ada masalah yang serius. Makin besar keperluan dari sel organ tertentu yang diterapi, makin sedikit reaksi yang dialami dari fase ke 2 ini.

  • Fase Regenerasi

    Fase ke tiga adalah fase Regenerasi, dimulai pada minggu ke 3 dan berlangsung sampai 4-6 bulan setelah implantasi melalui penyuntikan. Efek dari penyembuhan terutama revitalisasi, ditambah juga kemampuan untuk berprestasi, karena peredaran darah lebih baik, hilangnya kerut-kerut pada kulit, perasaan yang lebih baik, disamping itu juga terjadi perbaikan atau normalisasi dari fungsi-fungsi organ.

  • Selama dua minggu setelah implantasi melalui penyuntikan sebaiknya untuk:

    • Tidak terlalu banyak mengkonsumsi kopi dan teh.
    • Obat-obatan yang rutin diminum, dapat tetap diteruskan sepanjang ada persetujuan Dokter
    • Menghindari kerja fisik yang terlalu berat
    • Hindari sinar matahari yang terik atau sauna

    Cell Therapy di Indonesia

    Aplikasi Cell Therapy telah lama dikenal terutama oleh sebagian kecil orang penting Indonesia, dan selalu dilakukan di Switzerland. Namun sejak tahun 2005 telah diperkenalkan oleh dokter-dokter Indonesia yang mempunyai kompetensi dan sertifikasi khusus dari Swiss dan Jerman.

    Gambar diatas tergantung cara pandangan Anda melihat, bisa menjadi satu kelebihan atau kerugian penggunaan sel terapi dimana Ibu dibawah ini yang berusia 90 tahun masih dapat mempunyai seorang putra.

    Terapi Sel Induk

    Konsultasi Dokter Terkait