Kesehatan Umum

Penanganan Bencana dan Pasca Bencana

Tim Redaksi KlikDokter, 05 Nov 2010

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Berbagai bencana datang menghampiri Indonesia, diantaranya adalah bencana alam tsunami disertai gempa berskala 7,2 skala Richter (SR) yang melanda Mentawai lepas pantai Sumatera Barat, Senin (25/10).

Penanganan Bencana dan Pasca Bencana

Berbagai bencana datang menghampiri Indonesia, diantaranya adalah bencana alam tsunami disertai gempa berskala 7,2 skala Richter (SR) yang melanda Mentawai lepas pantai Sumatera Barat, Senin (25/10). Selain itu, bencana alam Gunung Merapi meletus terjadi di Yogyakarta, Selasa (26/10).

Korban jiwa di Mentawai yang masih terhitung saat ini adalah sebanyak 112 orang dinyatakan tewas, 502 lainnya dinyatakan hilang, dan 4.000 keluarga mengungsi. Sedangkan korban jiwa atas meletusnya gunung berapi mencapai hingga 25 orang. Sebanyak 14 orang kini dirawat dan 5.000 jiwa mengungsi ke sejumlah barak.

Sampai saat ini proses evakuasi korban meletusnya Gunung Merapi dari beberapa wilayah masih terus dilakukan sukarelawan dan tim Tanggap Darurat Bencana. Sejumlah bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pun telah tiba di Kecamatan Cikakap, Kabupaten Mentawai. Namun bantuan  tenda, selimut, obat-obatan serta alat-alat untuk membantu evakuasi korban belum bisa disalurkan ke lokasi-lokasi yang diperkirakan paling parah terkena tsunami, seperti daerah Kecamatan Siberut dan Sipora karena tidak bisa ditempuh melalui darat, sedangkan gelombang laut masih tinggi dan transportasinya terbatas.

Tindakan Medis

Letusan gunung api menghasilkan gas vulkanik, lava dan aliran pasir serta batu panas, lahar, tanah longsor, gempa bumi, abu letusan, awan panas (piroklastik). Dampak yang dihasilkan dari abu letusan gunung berapi antara lain; permasalahan pernapasan, kesulitan penglihatan, pencemaran sumber air bersih, badai listrik, gangguan kerja mesin dan kendaraan bermotor, kerusakan atap, kerusakan ladang dan lingkungan sekitar, kerusakan infrastruktur seperti jalan dan bandar udara.

Sedangkan gempa yang disertai tsunami banyak mengakibatkan kematian dan luka-luka karena terseret arus tsunami. Selain itu, bagi yang selamat dari gempa dan tsunami banyak yang mengalami trauma dan stress. Pasca tsunami juga dapat menyebabkan banjir, pencemaran air bersih dan perusakan sarana. Banjir tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti diare dan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.

Untuk itu, berikut adalah panduan pertolongan pertama pada korban bencana saat terjadi bencana:

  1. Carilah tempat perlindungan yang aman.
  2. Jika bencana tersebut berupa gunung api meletus, Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran sungai kering dan daerah aliran lahar. Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan.
  3. Jika bencana tersebut berupa gempa, cari tempat yang aman di bawah tempat tidur atau meja yangkuat dan tunggu gempa berhenti. Jika gempa sudah berhenti, periksa anggota keluarga dan carilah tempat yang aman. Jika sudah aman, berpindahlah ke tempat yang terbuka, jauh dari pepohonan besar atau bangunan. Waspada akan kemungkinan gempa susulan.
  4.  Jika bencana tersebut gempa yang disertai tsunami, maka segeralah berlari mencari tempat yang tinggi untuk berlindung.
  5. Saat memilih alat penerangan, pilihlah lampu senter. Jangan gunakan api, lilin, atau yang mengandung gas.
  6.  Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi dan lainnya.
  7.  Jika terjadi bencana gunung berapi, lindungi mata dari debu – bila ada gunakan pelindung mata seperti kaca mata renang atau apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke dalam mata.
  8.  Jangan memakai lensa kontak saat gunung berapi meletus.
  9. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung dari abu letusan gunung berapi.
  10. Saat turunnya abu gunung api usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.
  11. Periksa adanya luka. Setelah menolong diri, bantu menolong mereka yang telruka atau terjebak. Hubungi petugas yang menangani bencana, kemudian berikan pertolongan pertama jika memungkinkan. Jangan coba memindahkan mereka yang luka serius karena justru bisa memperparah luka.

Sedangkan berikut ini adalah panduan tindakan pasca bencana:

  1. Cari tempat penampungan/ evakuasi.
  2. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
  3.  Bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
  4. Lindungi diri Anda dari ancaman tidak langsung dengan memakai celana panjang, baju lengan panjang, sepatu yang kuat, dan jika mungkin juga sarung tangan. Ini akan melindungi Anda dari luka akibat barang-barang yang pecah.
  5. Pembersihan. Singkirkan barang-barang yang mungkin berbahaya, termasuk pecahan gelas, kaca dan obat-obatan yang tumpah.
  6. Gunakan air bersih untuk mencuci piring, mandi, minum, dan sebagainya. Jangan gunakan air yang tercemar.
  7. Sebelum air digunakan harus direbus terlebih dahulu, kurang lebih 7 menit.
  8. Jika tidak ada air bersih akibat tsunami, air bisa diolah dengan menggunakan klorin atau yodium atau dengan mencampur 4 tetes klorin pemutih pakaian tanpa pewangi dalam 2 liter air. Campur dengan baik, dan biarkan di bawah sinar matahari selama 30 menit.
  9.  Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum memasak atau makan, setelah buang air, setelah melakukan pembersihan, setelah menangani apa saja yang telah tercemar air banjir.
  10. Jangan biarkan anak-anak bermain di air banjir.
  11. Waspada terhadap bencana susulan.[] (JF&JRA)

Pos Penanggulangan

Adapun pos-pos penanggulangan bantuan bencana sebagai berikut:

  •  Info POSKO Mentawai:
  1. Telkom Sikakap 0759-322000, 322200, lokasi tsunami Kec.Malakopak & Dusun Muntei blm terjangkau fastel.
  2. Siberut 0759-21000, 35500 
  •  Posko siaga di beberapa desa di sekitar Merapi:
  1. Tim Siaga Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah: Sukarno (HP: 0818 04122218)
  2. Tim Siaga Desa Jrakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah: Jumadi (HP: 0817 0630 375)
  3. Tim Siaga Desa Klakah, Selo, Boyolali, Jawa Tengah: Pomo (HP: 08191543 9447), Jumarno (HP: 0878 3412 3330)
  4. Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa Krinjing, Dukun, Magelang, Jawa Tengah: Sartono (HP: 0819 0387 2562)
  5. Kepala Desa Sumber, Dukun, Magelang, Jawa Tengah: Maryono (HP: 0817 4109151)
  6.  Kepala Desa Ngargomulyo, Dukun, Magelang, Jawa Tengah: Yatin (HP: 0857 29318157)‎
  7. Radio Komunitas Lintas Merapi, Desa Sidomulyo, Klaten: Sukiman (HP: 081578063198)
  8. Radio Komunitas Sor Sengon, Desa Wonogondang, Sleman: Bambang (HP: 08174114001)
  9. Radio Komunitas Suara Merapi, Desa Kemusuk, Boyolali: Boim (HP: 081227944912) Slam (085647116591)  
  • Donasi Bantuan Kemanusiaan:
  1. Donasi Bencana Umum. Bank Mandiri KCP Jakarta Krakatau Steel, No.Rekening 070-00-0011601-7, a/n Palang Merah Indonesia
  2. Donasi Bencana Umum. Bank Rakyat Indonesia (BRI) KC Jakarta Pancoran. No.Rek 0390-01-000030-3, a/n Palang Merah Indonesia 

Penanganan bencana

Konsultasi Dokter Terkait