HomeInfo SehatBerita KesehatanTekuni dan berusaha untuk menjadi yang terbaik
Berita Kesehatan

Tekuni dan berusaha untuk menjadi yang terbaik

Klikdokter, 10 Nov 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Prof. dr. H. Iskandar Zulkarnain

Tekuni dan berusaha untuk menjadi yang terbaik

Nama beliau terletak dalam jajaran nama guru besar ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Sebuah gelar tertinggi dalam pencapaian akademis di dunia kedokteran, yang didapatkan atas dedikasi beliau baik sebagai pengajar, pembicara ataupun aktif dalam penelitian-penelitian yang berguna bagi perkembangan ilmu kedokteran penyakit dalam.

Di usianya yang ke-70, beliau masih bersemangat menjalankan aktivitasnya berpraktek di beberapa rumah sakit di Jakarta, aktif dalam seminar kedokteran, membimbing dokter yang sedang mengambil spesialisasi ilmu penyakit dalam di FKUI dan menjadi pengajar bagi mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah.

Perjalanan hidupnya sejak kecil hingga menjatuhkan pilihan pada dunia kedokteran beliau kisahkan bak air yang mengalir. “Semula saya justru ingin menjadi seorang ahli nuklir. Ketika itu sedang marak pemberitaan di media massa mengenai nuklir. Karena itu saya ingin sekali masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengejar impian menjadi ahli nuklir”  kisahnya.

Beliau akhirnya mengikuti ujian masuk di ITB dan atas saran keluarga juga di FKUI. Ternyata beliau diterima di kedua institusi tersebut. Prof Is, begitu orang memanggilnya, berpikir ulang mengenai biaya hidup yan harus ditanggung orang tuanya bila ia memilih berkuliah di bandung. Selain itu, menurutnya dengan menjadi dokter ia dapat mewujudkan keinginannya untuk menolong orang.  Berasal dari keluarga sederhana dengan 7 orang saudara  kandung, beliau akhirnya memutuskan untuk memilih berkuliah di FKUI. Pendidikan kedokteran di FKUI selama 6 tahun, beliau jalankan tanpa hambatan. Pada tahun 1964, beliau bersama dengan rekan-rekan seangkatan yang baru saja mendapatkan gelar dokter umum dikirim menjadi sukarelawan medis dalam operasi Dwikora di Kalimantan.

Sekembali dari Kalimantan, beliau mendapatkan kesempatan untuk bersekolah mengambil diploma dalam bidang penyakit tropik dan infeksi di Bangkok, Thailand. Sebuah kesempatan langka yang tidak ia sia-siakan. Setelah mendapatkan gelar DTM&H (Diploma of Tropical Medicine & Hygiene) beliau lantas menjatuhkan pilihan untuk mendalami bidang spesialisasi penyakit dalam di FKUI. Selain sudah diminta menjadi asisten dosen ilmu penyakit dalam sejak menjadi mahasiswa kedokteran tahun terakhir,alasan lainnya adalah karena kakak tertuanya yang menderita penyakit  ginjal.

Pendidikan spesialisasi pun terselesaikan dengan baik, hingga akhirnya mendapatkan gelar SpPD (Spesialisasi Penyakit Dalam). Namun setelah itu, keinginan semula untuk mendalami sub spesialisasi penyakit  ginjal pun berubah karena adanya penawaran untuk belajar penyakit tropik dan infeksi.  Indonesia sebagai salah satu negara tropis memiliki keunikan dalam jenis penyakitnya, yaitu penyakit tropik dan infeksi, yang kemungkinan tidak terdapat di negara lain yang beriklim bukan tropis.

Menurutnya, kita harus menjadi tuan rumah di negara sendiri terutama dalam hal menangani penyakit tropic dan infeksi. Jangan sampai pasien dengan penyakit tersebut tidak dapat dirawat di negeri ini karena kekurangtahuan dokternya dan dikirim ke luar negeri yang notabene mungkin lebih jarang mendapatkan kasus-kasus tersebut. Bapak dengan dua orang putri ini terkenal dengan tutur katanya yang sopan dan suara yang halus. Gaya bicaranya ini membuat beliau selalu terlihat tenang dan bijaksana.

Ditanya mengenai hobinya, ia menjawab bahwa baca dan travelling adalah dua kegemaran yang kerap ia lakukan untuk mengisi waktu luangnya. Motto hidup yang selalu ia pegang dan selalu dikatakan kepada kedua putrinya yang mengikuti jejaknya sebagai seorang dokter, ”tekuni bidang yang kau pilih dengan sebaik-baiknya dan berusahalah untuk menjadi yang terbaik  di bidang tersebut.” Sebuah motto yang selalu memacu kita sebagai manusia ciptaan Tuhan untuk selalu maju dan menjadi berguna bagi sesama.[](RIPI)

Prof. dr. H. Iskandar Zulkarnain

RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI
Nama:
Prof. dr. H. Iskandar Zulkarnain

Tanggal Lahir:
Jakarta, 13 Januari 1940

Status:
Menikah,
dianugerahi 2 anak

RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
Lulus dokter:
1964
Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, Jakarta.
1973
Program Pendidikan
Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam (SpPD)
Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
1986
Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi (KPTI)
Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia

RIWAYAT PENDIDIKAN/PELATIHAN/KURSUS TAMBAHAN
1968
DTM&H di Faculty of Tropical Medicine
University of Medical Science di Bangkok

1979
WHO Course on Treatment of Acute Diarrhea
Calcuta, India

1982
Pelatihan Endoskopi Saluran Cerna
Sub Bagian Gastroenterologi
Bag. Ilmu Penyakit Dala FKUI/RSCM

 
RIWAYAT JABATAN STRUKTURAL
1973-1993
Kepala Bagian IPD
RS Persahabatan Jakarta kerjasama dengan RSCM

1994-2002
Kepala sub bagian Tropik Infeksi
Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM Jakarta

KEPENGURUSAN DALAM ORGANISASI PROFESI
1988 s/d 1993 : Sekjen Perkumpulan Peneliti Penyakit Tropik Infeksi
1988 s/d 1991: Ketua Pokja Infeksi FKUI
1994     : Ketua PETRI Cab. Jakarta
2000     : Ketua Panitia Pendidikan Berkesinambungan Ilmu Penyakit Dalam
1999     : Wakil ketua PB Perhimpunan Kesehatan Wisata Indonesia (PKWI)

INTERNASIONAL
2000 : Anggota International Society for Infectious Diseases

PIAGAM PENGHARGAAN
1. Penghargaan Dwikora
2.Penghargaan Pangdam XII/Kalimantan Barat
3. Satyalencana Karya Satya XX Tahun 17 Agustus 1996

Tekuni Dan Berusaha Untuk Menjadi Yang Terbaik

Konsultasi Dokter Terkait