Diplomasi Hidup Sehat dengan Olahraga
Klikdokter, 10 Nov 2016
Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter
Namanya akrab tersebut di berbagai macam media massa. Sebagaimana sejatinya seorang diplomatis, disamping dituntut berwawasan luas, cerdas, teliti, tekun, mengerti penuh etika dan norma kesopanan, serta masih banyak lagi tuntutan profesi, beliau dituntut
Kamis pekan lalu (4/6) Klikdokter.com berkesempatan mengunjungi ruang kerja ibu Retno Lestari Priansari Marsudi. Beliau adalah seorang perempuan yang berjiwa diplomatis, cerdas, berwawasan multi-dimensi, serta sangat ramah yang kini mengemban tanggung jawab posisi sebagai Direktur Jenderal untuk wilayah Amerika dan Eropa, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia.
Namanya akrab tersebut di berbagai macam media massa. Sebagaimana sejatinya seorang diplomatis, disamping dituntut berwawasan luas, cerdas, teliti, tekun, mengerti penuh etika dan norma kesopanan, serta masih banyak lagi tuntutan profesi, beliau dituntut pula untuk mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan benar tanpa gangguan kesehatan yang berarti.
Karena sebagaimana kita ketahui bersama, kegiatan diplomasi acapkali dilangsungkan dalam acara jamuan makan. Frekuensi kegiatan pun berpotensi sangat tinggi dalam kurun waktu sepekan. Guna mencegah ancaman terbesar dari paparan penyakit degeneratif akibat pola makan berlebihan dan tidak teratur, ibu Dirjen Amerop yang memiliki hobi ekstrim mendaki gunung ini mengatasinya dengan olahraga teratur setiap pagi.
“Satu hal pertama yang saya tanyakan kepada staff KBRI setempat jika sedang menjalani kunjungan ke luar negeri adalah ada-tidaknya ketersediaan lokasi untuk jogging atau pun berolahraga renang,” ujar ibu Dirjen yang merangkap ibu rumah tangga istri dari Ir. Agus Marsudi.
Untuk beliau, kesehatan mendapatkan porsi prioritas utama. Pun, tak ayal lagi, kegemarannya pada olahraga telah tertanam dari masa muda. Ketika duduk di masa bangku kuliah, beliau telah mengenal olahraga yang memicu adrenalin. Medan gunung Merapi Jawa Tengah sudah menjadi santapan pemuas hobi naik gunung beliau.
Bahkan ketika dirinya menjabat sebagai Duta Besar RI di Kerajaan Norwegia, perempuan yang memiliki energi semangat ekstra besar ini pernah menjalani ekspedisi mini ke Kutub Utara dan memanjat tebing setinggi 700 meter di Norwegia.
Kiat beliau menjaga kesehatan patut diteladani, beliau sukses mengimplementasikan pola hidup bersih dan sehat dan sukses menuai manfaat besarnya. Termanifestasi dengan penampilannya yang selalu segar dan bugar serta terlihat lebih muda dari usianya. Serta merta diakui oleh beliau, tantangan memertahankan intensitas kegiatan olahraga bukan berarti jauh dari ancaman paparan kejenuhan, untuk itu beliau mengatasinya dengan aktivitas alternatif kegiatan berdansa.
“Saya mencoba dansa setiap pagi, ternyata hasilnya tidak jauh berbeda dengan rutinitas jogging pagi, badan lebih segar, dan mood kerja pun lebih nyaman dan bersemangat.”
Didampingi sparring dansa suaminya tercinta, ibu dari dua putra ini mengakui manfaat sangat besar dalam menjaga vitalitas tubuh dengan beraneka aktivitas yang menggembirakan. Intinya, menjaga kebugaran tubuh jangalah dilakukan dengan keterpaksaan. Lakukan dengan gairah, sehingga kita bisa ikut menikmati proses penempaan fisik yang mengasah stamina.
Wisata Medis
Meninjau sukses prestasi beliau atas promosi kepariwisataan Indonesia pada wilayah Eropa Utara ketika menjabat sebagai perwakilan resmi Republik Indonesia disana, menerbitkan pertanyaan intermezzo dari Klikdokter.com perihal kemungkinan potensi layanan kesehatan Indonesia dapat menyaingi program Wisata Medis dari para negeri tetangga.
Diluar dugaan, beliau menanggapi dengan sangat antusias. Ibu Dirjen menjawab lengkap dengan penjelasan mengenai beberapa sandungan layanan kesehatan Indonesia dalam usaha persiapan menyongsong AFTA 2010.
“Kita belum punya public trust. Tidak heran kita banyak kehilangan pasien ke luar negeri. Padahal secara kualitas, kita jauh memiliki potensi untuk digali. Contohnya dalam segi studi kasus, dengan 230 juta jiwa penduduk, Indonesia memiliki potensi studi kasus lebih banyak dibandingkan negeri tetangga. Perlu lagi peningkatan mutu pelayanan, baik aspek komunikasi kepada pasien, maupun dari segi keilmuan.”
Namun beliau sangat yakin, Indonesia sangat berpotensi positif untuk memiliki kualitas pelayanan kesehatan yang dapat bersaing skala internasional. Beliau berpendapat, para pelaku kesehatan Indonesia, pada khususnya para dokter, perlu memosisikan diri sebagai pasien dalam melayani. Didukung pula peran kritis dari pasien, dengan demikian, akan mengasah kualitas pelayanan kesehatan.
Banyak sekali yang hendak didiskusikan dengan sosok perempuan satu diantara seribu ini, namun waktu tidak mengizinkan Klikdokter.com untuk berlama-lama. Seandainya, ada kesempatan lain untuk kembali merasakan indahnya berdiplomasi dengan beliau, tentunya akan ada banyak hal untuk dikemukakan guna memerkaya pengalaman Klikdokter.com untuk dibagi para pembaca setia Klikdokter.com yang budiman.[](DA)
Retno Lestari Priansari Marsudi
Retno Lestari Priansari Marsudi
Tanggal Lahir:
Semarang, 27 November 1962
Status:
Menikah dengan:
Ir. Agus Marsudi, M.Sc
Dianugerahi 2 putra:
Dyota Marsudi
Bagas Marsudi
RIWAYAT PENDIDIKAN
Universitas Gadjah Mada
Fakultas Hubungan Internasional
(Strata 1)
1985
“The Eropean Union Law”
Hoge Haagsche School,
Den Haag, Belanda (Strata 2),
2000
“Hunan Rights Study”
Oslo University
2007
RIWAYAT PEKERJAAN
Direktur Jenderal Amerika & Eropa
Departemen Luar Negeri
Republik Indonesia
April 2008 - sekarang
Duta Besar Indonesia
untuk Kerajaan Norwegia dan
Republik Islandia
8 Desember 2005 – Juni 2008
Direktur Eropa Barat
Departemen Luar Negeri
Republik Indonesia
2004 - 2005
Direktur Kerjasama Antarkawasan
Amerika & Eropa
Departemen Luar Negeri
Republik Indonesia
2001 - 2003
Deputi Direktur
Kerjasama Bidang Lingkungan PBB,
Direktorat Kerjasama Multilateral
Kerjasama Ekonomi
Departemen Luar Negeri
Republik Indonesia
2000-2001
Kepala Bidang Ekonomi
Bidang Lingkungan PBB
2000-2001
Penasehat & Kepala Bidang Ekonomi
KBRI, Den Haag, Belanda
1999 - 2000
Kepala Deputi Bidang Ekonomi
KBRI, Den Haag, Belanda
1997 - 1999
Kepala Bagian Bidang Lingkungan
Direktorat Kerjasama Multilateral
Kerjasama Ekonomi
Departemen Luar Negeri
Republik Indonesia
1994 - 1997
Staff Penerangan
KBRI Canderra, Australia
Departemen Luar Negeri
Republik Indonesia
1990 - 1994
Konsultasi Dokter Terkait
Artikel Terkait