Hidup ini akan indah manakala kita menjadi berguna untuk orang lain
Klikdokter, 10 Nov 2016
Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter
Pada saat itu pimpinan Rumah Sakit Perwira Angkatan Darat adalah Brigjen dr. Soejoto, SpBO dan Brigjen dr. Eri Sudewo memberikan arahan kepada Soehardi muda untuk memberikan layanan fisioterapi kepada Jenderal A.H. Nasution.
Beliaulah yang memberikan perawatan fisioterapi kepada alm. Jenderal Purnawirawan A.H. Nasution pasca cidera pergelangan kaki akibat melompati pagar rumah dalam usaha tembakan pasukan Cakrabirawa pada malam 30 September 1965.
Pada saat itu pimpinan Rumah Sakit Perwira Angkatan Darat adalah Brigjen dr. Soejoto, SpBO dan Brigjen dr. Eri Sudewo memberikan arahan kepada Soehardi muda untuk memberikan layanan fisioterapi kepada Jenderal A.H. Nasution.
Secara tidak sengaja, seringnya intensitas pertemuan dengan pak Nas memberikan kesempatan kepada beliau berjumpa dengan bapak RPS. Gondokoesoemo, adik ipar dari pak Nas. Hubungan persahabatan terjalin erat, keakraban pak Soehardi dengan pak Gondokoesomo semakin kental serta merta mereka pun sering terlibat berdiskusi tentang berbagai hal baik yang menyangkut kesehatan dan pengobatan maupun masalah sosial ataupun ekonomi.
Berkah pertemuan dengan pak Gondo merupakan titik tolak embrio berdirinya Klinik Fisioterapi Sasana Husada. Dimana pak Gondo pada saat itu mengizinkan rumahnya yang terletak di jalan Kyai Maja No. 19 Blok C1 Kebayoran Baru Jakarta Selatan untuk dipergunakan sebagai klinik.
Sadar akan besarnya tanggung jawab pengelolaan klinik, membuat pak Hardi, demikian beliau biasa disapa, harus bekerja 15 jam sehari. Menginvestasikan waktu demi waktu untuk pertumbuhan klinik.
Seiring dengan perkembangan waktu, tuntutan menjawab kebutuhan pasien kian bertambah. Berbenturan dengan prinsip beliau yang membatasi kapasitas maksimum melayani 10 pasien setiap harinya demi memertahankan kualitas pelayanan yang ada, beliau mau tidak mau harus menambah personil dan armada terapis.
Hingga kini Klinik Sasana Husada tersebar di Indonesia dengan berjumlah sebanyak 27 cabang.
Ketika ditanya resep sukses beliau membina Klinik Sasana Husada yang sudah sedemikian besarnya, beliau menerangkan filosofi No Pain No Gain. Baginya hidup adalah pilhan, kita miskin, kaya, sakit, sehat, semuanya adalah pilihan.
Gain. Baginya hidup adalah pilhan, kita miskin, kaya, sakit, sehat, semuanya adalah pilihan.
Disamping itu beliau juga menerapkan persepsi membangun “total quality service”, dimana beliau berpendapat, klinik memiliki dua aset yang sangat berharga, yang pertama adalah pelanggan kemudian berikutnya adalah karyawan yang mayoritas adalah para terapis.
Kedua aset ini harus dapat sama-sama dipuaskan oleh manajemen klinik. Lebih lanjut dijelaskan, pelanggan itu sendiri merupakan Pelanggan Eksternal (PE), sedangkan para Terapis disebut Pelanggan Internal (PI).
Para PE harus diberikan pelayanan. Pengartian konteks pelayanan sendiri memiliki luasan tersendiri dalam setiap pemaknaan. Pemaknaan yang pertama, klinik dituntut untuk mampu memberikan kebutuhan solusi keluhan para pasien, kemudian pemaknaan pelayanan berikutnya merupakan sebuah nilai yang harus diberikan kepada klien secara konsisten dengan memberikan pelayanan yang memuaskan. Pemaknaan yang terakhir, pelayanan harus dapat menciptakan sebuah pengalaman tak terlupakan berupa nilai emosi yang positif, yang pada gilirannya dapat memberikan nilai tambah bagi klien yang berhubungan dengan kesehatan.
Masih banyak ilmu yang perlu digali dari pengalaman yang dimiliki oleh seorang Drs. Soehardi, SMPh, MM. Diakhir perjumpaan beliau menyampaikan pesan yang demikian prinsipil, beliau berpesan, “Hidup ini akan indah manakala kita menjadi berguna untuk orang lain.”.[] (DA)
Drs. Soehardi, SMPh, MM
Drs. Soehardi, SMPh, MM
Tanggal Lahir:
Sukoharjo, 4 September 1944
Istri:
Ny. Sro Ediati Soehardi, SH
Anak:
2 putra
RIWAYAT PENDIDIKAN
Lulus:
1964
Asisten Fisioterapi
Lulus Akademi Fisioterapi:
1970
Pendidikan Strata 1 Administrasi:
1990
Pendidikan Magizster Strata 2 Manajemen:
1996
Certificate Back School:
1982
International Congress, Stockholm
Course Manajemen Back Problem:
1991
London, United Kingdom
RIWAYAT PEKERJAAN
PNS RSPAD Gatot Soebroto,
1964
Kepala Bagian Fisoterapi
RSPAD Gatot Soebroto
1975 - 1987
Bendahara PADVI Pusat,
1980-1989
Direktur Sasana Husada Group
1974 - sekarang
Pendiri & Direktur Umum
Nusantara Medical Centre
2002 - 2004
Pimpinan Neurorahabilitation
Stroke Services NSMC
Konsultan Fisioterapi
di Klinik & Rumah Sakit
di Jakarta
ORGANISASI
Ketua
Ikatan Fisioterapi Indonesia
Cabang Jakarta
1974 - 1975
Ketua Umum
Ikatan Fisioterapi
Indonesia Pusat
1975 - 1986
Penasehat
Ikatan Fisioterapi
Indonesia Pusat
1986 - 1998
Ketua KORPRI
RSPAD Gatot Soebroto
1990 – 1994
Ketua KORPRI TNI
Angkatan Darat
1994 – 1998
Ketua KORPRI TNI
1994 – 2000
Pendiri & Anggota
Badan Pembina Yayasan
Stroke Indonesia Pusat
1989 - sekarang
Konsultasi Dokter Terkait
Artikel Terkait