Drg. Endang Winiati Bachtiar MBiomed, Ph.D
Klikdokter, 10 Nov 2016
Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter
Saat ini Endang mengajar dan membimbing penelitian di FKGUI pada strata 1 sampai strata 3 dan pendidikan dokter gigi spesialis dalam lingkup Oral Biologi yang mencakup Dasar-dasar pemahaman mekanisme terjadinya kelainan dalam mulut pada tingkat seluler-mo
PENGAJARAN
Saat ini Endang mengajar dan membimbing penelitian di FKGUI pada strata 1 sampai strata 3 dan pendidikan dokter gigi spesialis dalam lingkup Oral Biologi yang mencakup Dasar-dasar pemahaman mekanisme terjadinya kelainan dalam mulut pada tingkat seluler-molekuler serta pemahanan bioteknologi dan rekayasa genetik dalam pengembangan obat, vaksin maupun material kedokteran gigi.
PENELITIAN
No | Judul Penelitian | Tahun | Sumber dana |
1 | Evaluasi orogranulocyte migratory rate (OMR) pada pasien Stomatitis Aphtousa Recurrent | 1989 | Dana SPP/DPP UI |
2 | Deteksi kekebalan seluler melalui perhitungan subpopulasi limfosit pada pasien Stomatitis Aphtousa Recurrent | 1997 | Fundamental reaserch grant DIKTI DepDikNas |
3 | Analisis HLA klas I pada pasien Stomatitis Aphtousa Recurrent | 1998 | Dewan Riset Nasional RI-Lembaga Biomolekular Eijkman |
4 | Study of autolougous lymphocytotoxicity in recurrent apthous ulcer using tissue culture | 1998 | NISHIKA grant JAPAN |
5 | Deteksi antinuklear antibodi (ANA) pada penderita Stomatitis Aphtousa Recurrent | 1998 | Dana SPP/DPP UI |
6 | Analisis peran T cell Receptor (TCR) pada sitotoksisitas autolog epitel mulut penderita Stomatitis Aphtousa Recurrent | 1999 2000 |
Dewan Riset Nasional RI- Lembaga Biomolekular Eijkman – |
7 | Increase Immunogenicity of STM1 harbouring foreign antigen | 2002 | The William Buckland Fondation AUSTRALIA |
8 | Evaluation of STM1 as DNA vaccine carrier | 2003 | The Australia Research Council. AUSTRALIA |
9 | Prospek Immunoglobulin Y kuning telur untuk imunoterapi pasif pencegah karies | 2006 | Riset Unggulan Universitas Indonesia |
10 | Produksi Immunoglobulin Y anti Com S. mutans pencegah karies melalui rekayasa DNA | 2007 | Program Insentif Terapan, Kemetrian Riset dan Teknologi RI |
11 | Prospek penggunaan Coral goniophora sp skala nano pada regenerasi tulang rahang | 2007 | Riset Unggulan Universitas Indonesia |
12 | Inaktifasi gen waaf dan cdt A. Acetemcommitans dan pengaruhnya terhadap ekpresi RANKL dan IL-8 oleh osteoblast | 2007 | DEPKES RI-Lembaga Eijkman |
13 | Analisis peran molekul HterT pada patogenesis Oral Skuamous sel Karsinoma | 2007 | DEPKES RI-Lembaga Eijkman |
14 | Alkaline phosphatase activity in chitosan-treated dental pulp stem cells | 2007 | Sebagian didanai RUUI |
15 | Efek suplementasi Chitosan-based nanokomposit dan IgY anti karies pd susu yg diberikan pd tikus malnutrisi | 2008 | Riset Multidisiplin UI |
16 | Prospek pemberian chitosan dari limbah kulit udang pd osteogenesis stem sel ligamen periodontal | 2008 | Riset Unggulan UI |
17 | Prospek pemanfaatan stem sel pulpa gigi dalam pembentukan dentin regeneratif dgn menggunakan teknologi transfeksi gen | 2008 | Riset Unggulan UI |
Bentuk Tindak Lanjut
Sejak tahun 1997 hasil-hasil penelitian telah dipublikasi dan dipresentasikan baik di tingkat nasional dan international (lihat www.ncbi.nih.nlm.gov) selain itu saat ini sedang mengajukan 2 PATEN untuk peneltian: ‘Coral goniophora sp sebagai scaffold regenerasi tulang rahang’ dan ‘Plasmid cDNA-ComD sebagai vaksin DNA anti karies’
PENGHARGAAN/GRANTS
No. | Penghargaan/Grant | Tahun | Instansi /negara |
1 | SUPERSEMAR Award | 1995 | Indonesia |
2 | FUNDAMENTAL RESEARCH grant (DIKTI) | 1997 | Indonesia |
3 | Peneliti terbaik ke-IV Dies Natalis UI | 1998 | UI / Indonesia |
4 | Penghargaan untuk penulis di Jurnal ilmiah International | 1998 | URGE -DIKNAS/Indonesia |
5 | Penghargaan untuk penulis di Jurnal ilmiah International | 1997 | Menristek/Indonesia |
6 | RISBIN IPTEKDOK grant | 1998 | Menristek/Indonesia |
7 | QUE PROJECT for staff development grant | 2000-2004 | DIKNAS/Indonesia |
8 | Riset Unggulan UI | 2006 | UI/Indonesia |
9 | William Buckland Foundation grant | 2003 | Australia |
10 | Program Riset Insentif Terapan (RISTEK) | 2007 | Menristek/Indonesia |
11 | Riset Unggulan UI | 2007 |
UI/Indonesia |
12 | In The 4th National Scientific Meeting in Dentistry | 2006 | UNAIR/Indonesia |
13 | RISBIN IPTEKDOK 2007 (peneliti 2) | 2007 | DEPKES/Indonesia. |
14 | RISBIN IPTEKDOK 2007 (peneliti 3) | 2007 | DEPKES/Indonesia. |
15 | RISET MULTIDISIPLIN UI | 2008 | Universitas Indonesia |
16 | 2 Riset unggulan UI sebagai peneliti ke 2 dan ke 4 | 2008 | Universitas Indonesia |
Mungkin tidak banyak orang yang mengira bahwa di balik tubuhnya yang mungil, drg. Endang Winiati Bachtiar, Mbiomed, Ph.D memiliki semangat dan energi yang besar. Awalnya Staf Pengajar di Departemen Biologi Oral FKG UI ini tidak bercita-cita ingin jadi dokter gigi, melainkan ingin menjadi arsitek. Namun pada saat sang ibu mengalami kecelakaan yang parah dengan trauma di bagian rahang yang berat, beliau membulatkan tekad untuk menjadi seorang dokter gigi.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia pada tahun 1989,ibu dari Maulana dan Ilham melamar menjadi staf pengajar di FKG UI dan ditempatkan di bagian Patologi Klinik. Merasa ingin mengembangkan karier, istri dari drg. Boy Bachtiar Ph.D yang juga Staf Pengajar Departemen Biologi Oral ini mendapat dukungan penuh dari sang suami dan mengikuti Program Magister di bagian Biomedik FK UI pada tahun 1993 dan mendalami ilmu Immunologi. Mulai dari situlah wawasan beliau mulai terbuka, dan mendapatkan grant penelitian untuk mendukung tesisnya. Hasil dari penelitian tersebut dipublikasikan dan kembali mendapat grant. Setelah itu kerja kerasnya membuahkan hasil, terbukti dari competitive grant yang hampir setiap tahun berhasil diraihnya. Sejak tahun 1997, penelitian-penelitiannya telah dipublikasikan dan dipresentasikan baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satu dari grant tersebut bahkan mengantarkannya ke Jepang untuk mempelajari teknik kultur jaringan.
“Sedikit bicara, banyak bekerja”, kurang lebih itulah prinsip yang dianut Manajer Riset dan Pengabdian Masyarakat FKG UI ini. Saat Que Project berhasil diraih FKG UI pada tahun 2000, drg. Endang beserta sang suami mengajukan proposal untuk mendapat beasiswa program doktoral di Royal Melbourne Insitute of Technology di Australia dan mempelajari Bioteknologi. Sepulangnya dari Australia dan meraih gelar Ph.D, drg Endang semakin giat untuk mengembangkan FKG UI di bidang biomolekuler dengan terus melakukan penelitian dan mendukung visi Universitas Indonesia menjadi universitas berbasis riset. “Saya bercita-cita bahwa seluruh staf pengajar FKG UI, terutama yang telah meraih gelar doktor, dapat lebih giat mengembangkan ilmu di bagian masing-masing dengan melakukan penelitian dan mendapatkan grant”, ujarnya.
Begitu besarnya dedikasi beliau sebagai peneliti, sebagian besar waktunya dicurahkan di Laboratorium Biologi Oral FKG UI dan memilih untuk tidak berpraktek sebagai dokter gigi. Kegiatannya kini difokuskan pada mengajar dan membimbing penelitian di FKGUI dari jenjang S1 sampai S3 serta pendidikan dokter gigi spesialis dalam lingkup Biologi Oral. Beliau juga bekerja sama dengan Direktorat Riset Pengabdian Masyarakat UI, menyusun program kerja untuk bidang unggulan penelitian tentang genome dan nanoteknologi di UI bersama-sama dengan berbagai fakultas yang termasuk dalam rumpun ilmu kesehatan dan sains. Tidak hanya di dalam lingkungan UI, dokter gigi kelahiran Bogor 4 Oktober 1960 ini juga tengah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membangun networking. Di antaranya dengan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) dalam meneliti material untuk rekayasa jaringan oromaxillofacial , dan juga menemukan antibakteri terutama dari bahan-bahan yang didapat dari dalam negeri. Selain itu, beliau juga bekerja sama dengan IPB untuk mengembangkan pencegahan karies melalui pendekatan immunologi dalam bentuk vaksin. Penelitian tersebut sedang diajukan untuk mendapatkan paten, demikian juga penelitian: ‘Coral goniophora sp. sebagai scaffold regenerasi tulang rahang’.
“Besar harapan saya bahwa bagian Biologi Oral dapat lebih banyak diminati tidak saja oleh dokter gigi muda tapi juga peneliti dari disiplin ilmu lain,” ucapnya. Dengan demikian dapat terus muncul generasi baru yang meneruskan perjuangan untuk mengembangkan keilmuan di bidang molekuler bioteknologi, dengan melakukan penelitian yang hasilnya dapat menunjang pengobatan masyarakat luas.
Drg. Endang Winiati Bachtiar MBiomed, Ph.D
Drg. Endang Winiati Bachtiar MBiomed, Ph.D
Departemen Biologi Oral
endang04@ui.edu
Pendidikan:
- 1972 SD Pabuaran II
- 1976 SMP Regina Pacis
- 1979 SMA Regina Pacis
- 1984 Kedokteran Gigi UI, Jakarta
- 1996 Magister Biomedik (Imunologi), FKUI-Pascasarjana UI
- 2005 Doctor of Philosophy (Biotechnology), Royal Melbourne Institute of Technology, AUSTRALIA
Pengalaman antara lain:
- 1985-now : Dosen Departemen Biologi Oral FKGUI
- 2005-now : Wk. ketua Implantology Research Center FKGUI
- 2006-2008 : Manajer Sumber Daya Manusia FKGUI
- 2008- : Manajer Riset & Pengabdian Masyarakat FKGUI
- 2006-now : Editorial Board, APAD (Asia Pacific Academy of Dentistry) Online Journal
- 1997-now : Peneliti interdisiplin (FKG,BATAN, IPB) yang didukung oleh beberapa competitive grant
- Anggota : International Assocciation of Dental Research, Australia Sociaty for Microbiology, Persatuan Biologi Oral Indonesia
Konsultasi Dokter Terkait
Artikel Terkait