Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatTulangFaktor Risiko Osteoporosis yang Jarang Disadari
Tulang

Faktor Risiko Osteoporosis yang Jarang Disadari

dr. Bobtriyan Tanamas, 01 Apr 2020

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Osteoporosis adalah penyakit yang terjadi akibat berbagai macam faktor. Kenali faktor risiko osteoporosis, agar Anda bisa lebih waspada terhadap penyakit tulang ini!

Faktor Risiko Osteoporosis yang Jarang Disadari

Apakah Anda pernah mendengar tentang osteoporosis? Ya, ini adalah penyakit yang juga disebut sebagai tulang keropos. Penderitanya sangat rentan mengalami patah tulang, sekalipun hanya mengalami cedera ringan.

Faktanya, osteoporosis menyebabkan tulang menjadi sangat rapuh sehingga jatuh atau bahkan tekanan ringan seperti membungkuk atau batuk dapat menyebabkan patah tulang.

Tulang itu sendiri adalah jaringan hidup yang terus-menerus dipecah dan diganti. Nah, osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang baru tidak sejalan dengan proses bergantinya tulang lama. Kondisi ini bisa terjadi akibat berbagai bacam faktor, baik pada wanita maupun pria di segala usia.

Mengenal Faktor Risiko Osteoporosis

Beberapa faktor risiko osteoporosis yang mungkin tidak Anda sadari sebelumnya, antara lain:

  • Jenis Kelamin. Wanita memiliki risiko osteoporosis yang jauh besar daripada pria.
  • Semakin tua, semakin besar risiko osteoporosis.
  • Orang kulit putih atau keturunan Asia memiliki risiko osteoporosis yang tinggi.
  • Osteoporosis adalah penyakit yang dapat diwariskan secara genetik.
  • Ukuran Kerangka Tubuh. Pria dan wanita yang memiliki kerangka tubuh kecil cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi.

Selain akibat hal-hal tersebut, tingginya risiko osteoporosis juga dipengaruhi oleh beberapa kondisi berikut ini:

- Tingkat Hormon

  • Osteoporosis lebih sering terjadi pada orang-orang dengan kadar hormon yang tidak seimbang.
  • Hormon seks. Pengurangan kadar estrogen pada wanita saat menopause adalah salah satu faktor risiko terkuat untuk terjadinya osteoporosis.
  • Perawatan untuk kanker prostat yang mengurangi kadar testosteron pada pria dan perawatan untuk kanker payudara yang mengurangi kadar estrogen pada wanita dapat mempercepat terjadinya penyakit tulang keropos.
  • Masalah tiroid. Terlalu banyak hormon tiroid dapat menyebabkan keropos tulang. Ini dapat terjadi jika tiroid Anda terlalu aktif.
  • Kelenjar lainnya. Osteoporosis juga dikaitkan dengan kelenjar paratiroid dan adrenal yang terlalu aktif.

- Pola Makan

  • Makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari juga memainkan peran terkait risiko osteoporosis pada seseorang.
  • Asupan kalsium yang rendah berkontribusi terhadap penurunan kepadatan tulang, keropos tulang awal dan peningkatan risiko patah tulang.
  • Gangguan makan. Asupan makanan yang sangat dibatasi dan kekurangan berat badan dapat melemahkan tulang pada pria maupun wanita.
  • Operasi gastrointestinal. Pembedahan untuk mengurangi ukuran perut atau untuk menghilangkan bagian dari usus membatasi jumlah luas permukaan yang tersedia untuk menyerap nutrisi termasuk kalsium. Padahal, kalsium dibutuhkan untuk kesehatan tulang yang optimal.

Artikel Lainnya: 5 Jenis Olahraga yang Efektif untuk Cegah Osteoporosis

- Konsumsi Obat Jangka Panjang

  • Penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid oral atau injeksi, seperti prednison dan kortison dapat mengganggu proses pembangunan tulang.
  • Osteoporosis juga telah dikaitkan dengan obat yang digunakan untuk memerangi atau mencegah kejang, refluks lambung, kanker, penolakan transplantasi.

- Kondisi Medis Tertentu

Risiko osteoporosis akan lebih tinggi pada orang yang memiliki masalah medis tertentu, seperti:

  • Penyakit radang usus
  • Penyakit ginjal atau hati
  • Kanker
  • Lupus
  • Mieloma multiple
  • Radang sendi

- Gaya Hidup

Gaya hidup yang dijalankan berbanding lurus dengan risiko osteoporosis pada seseorang.

  • Gaya hidup yang menetap. Orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk memiliki risiko osteoporosis lebih tinggi daripada mereka yang lebih aktif.
  • Konsumsi alkohol berlebihan. Konsumsi rutin lebih dari dua minuman beralkohol dalam sehari dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
  • Peran pasti yang dimainkan tembakau masih belum jelas. Tetapi, penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan tembakau berkontribusi pada tulang yang lemah.

Artikel Lainnya: Ciri dan Tanda Bahwa Anda Berisiko Osteoporosis

Tips Mencegah Osteoporosis

Beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan untuk menurunkan risiko osteoporosis, antara lain:

  • Konsumsi Makanan Sehat

Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, khususnya yang mengandung kalsium dan vitamin D.

  • Olahraga

Lakukan olahraga setidaknya 30 menit dalam sehari, sebanyak 5 kali dalam satu minggu. Beberapa olahraga yang baik untuk tulang, misalnya yoga, angkat beban, berjalan kaki, dan tenis.

  • Jauhi Rokok

Seperti telah diungkap sebelumnya, rokok berkontribusi pada terjadinya penyakit tulang keropos. Oleh karena itu, jika Anda tidak ingin mengalami penyakit tersebut, jauhi rokok dan paparan asapnya mulai saat ini.

  • Hindari Minuman Bersoda

Minuman bersoda mengandung asam fosfat yang tinggi. Senyawa tersebut diketahui dapat merusak jaringan tulang. Karenanya, jika Anda tak ingin mengalami osteoporosis, batasi atau hindari minuman bersoda sama sekali.

  • Tidak Minum Obat Sembarangan

Pastikan untuk tidak minum obat tanpa adanya resep dari dokter. Pasalnya. penggunaan obat sembarangan justru bisa menyebabkan efek samping merugikan, salah satunya meningkatkan risiko osteoporosis.

Sayangi tulang Anda mulai saat ini. Ketahui faktor risiko osteoporosis dan terapkan tips yang telah disebutkan, agar Anda terhindar dari penyakit tulang ini. Dengan demikian, Anda bisa memiliki hidup yang berkualitas meski usia tidak lagi muda.

Punya pertanyaan seputar faktor penyebab osteoporosis? Jangan sungkan untuk bertanya pada tim dokter dari KlikDokter melalui Live Chat 24 jam. Gratis, lho!

(NB/ RH)

tulangTulang KeroposHari Osteoporosis SeduniaOsteoporosis

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter