Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatBerita KesehatanMengenal Prosedur Laparoskopi, dari Tahapan Prosedur Hingga Risikonya
Berita Kesehatan

Mengenal Prosedur Laparoskopi, dari Tahapan Prosedur Hingga Risikonya

Siti Putri Nurmayani, 27 Sep 2023

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Laparoskopi merupakan teknik bedah yang sering digunakan dalam dunia medis. Yuk, ketahui manfaat dan efek samping prosedur laparoskopi di sini!

Mengenal Prosedur Laparoskopi, dari Tahapan Prosedur Hingga Risikonya

Laparoskopi merupakan salah satu prosedur bedah yang sering dilakukan dalam dunia medis. Tindakan bedah ini paling sering ditujukan untuk pasien yang mengalami gangguan di dalam perut dan panggul. 

Agar tidak salah kaprah mengenai laparoskopi, maka penting untuk mengetahui apa itu laparoskopi. Yuk, cari tahu selengkapnya tentang teknik bedah laparoskopi lewat artikel di bawah ini!

Apa Itu Laparoskopi?

Dijelaskan dr. Nabila Viera Vovita, bedah laparoskopi adalah semua tindakan bedah yang dilakukan pada bagian perut dan panggul, yang tidak membutuhkan sayatan lebar. 

Prosedur bedah ini melibatkan alat bantu kamera, monitor, dan instrumen-instrumen khusus lain untuk memantau kondisi perut pasien. 

“Bedah laparoskopi juga dikenal sebagai bedah invasif minimal atau keyhole surgery. Pada metode ini, ‘lubang’ bedah yang dibutuhkan sangat kecil, sehingga lebih nyaman bagi pasien,” ujarnya. 

Sejak pertama kali diperkenalkan, teknik bedah laparoskopi memperlihatkan keunggulannya dibanding dengan bedah konvensional. Tidak heran, teknik bedah yang satu ini berkembang sangat pesat, hingga saat ini. 

Berikut berbagai manfaat yang bisa diperoleh dari teknik bedah laparoskopi:

  • Luka operasi yang kecil, berkisar antara 2-10 milimeter, sehingga rasa sakit setelah pembedahan akan jauh berkurang
  • Secara kosmetika, bekas luka operasi sangat berbeda dibandingkan dengan luka bekas operasi konvensional
  • Pulih lebih cepat karena tidak banyak manipulasi pada organ usus, serta pasien juga mengalami masa rawat di rumah sakit yang lebih pendek
  • Bekas luka operasi pada organ dalam lebih minimal
  • Bisa mengeksplorasi organ semakin luas

Artikel Lainnya: Mengenal Prosedur Operasi Elektif dalam Medis

Tujuan Laparoskopi

Dikutip dari National Health Service, laparoskopi digunakan untuk membantu mendiagnosis sejumlah kondisi yang berkembang di dalam perut atau panggul. 

Selain itu, laparoskopi juga dapat digunakan dalam prosedur pembedahan, seperti mengangkat organ yang rusak atau digerogoti penyakit, atau untuk mengeluarkan sampel jaringan organ guna dilakukannya pemeriksaan lebih lanjut (biopsi).

Teknik bedah laparoskopi umumnya digunakan dalam bidang:

  • Ginekologi. Ilmu dan penanganan kondisi yang memengaruhi sistem reproduksi wanita
  • Gastroenterologi. Ilmu dan penanganan kondisi yang memengaruhi sistem pencernaan
  • Urologi. Ilmu dan penanganan kondisi yang memengaruhi sistem saluran kemih

Prosedur Teknik Laparoskopi

Bedah minimal invasif ini dilakukan di bawah pembiusan umum, sehingga pasien tidak akan mengalami nyeri ketika prosedur dilakukan. 

Untuk melakukan laparoskopi, ahli bedah akan membuat sayatan di dekat pusar, biasanya sepanjang 2-10 milimeter. 

Nantinya, dokter akan memasukkan tabung tipis berukuran panjang yang di dalamnya terdapat kamera kecil. Tabung atau laparoskop ini akan dimasukkan melalui sayatan yang telah dibuat. 

Dengan menggunakan laparoskop, ahli bedah bisa mengambil sampel jaringan atau melihat kondisi dalam organ perut atau panggul. 

Artikel Lainnya: Mengenal Prosedur Nissen Fundoplication untuk Mengatasi GERD

Efek Samping Prosedur Laparoskopi

Meski metode laparoskopi lebih unggul, namun terdapat efek samping dari metode pembedahan yang satu ini, yaitu mahalnya alat-alat yang digunakan. Selain itu, ada beberapa bagian yang hanya bisa digunakan sekali pakai. 

Bahkan, ada juga 1 hingga 2 pasien dalam 100 kasus bedah minimal invasif yang mengalami infeksi, perdarahan minimal dan lebam di area penyayatan, serta merasa mual dan muntah setelah prosedur pembedahan. 

Tak berhenti sampai di situ, bedah laparoskopi juga bisa menimbulkan komplikasi yang serius. Beberapa komplikasi serius yang bisa dialami adalah:

  • Kerusakan organ, seperti kandung kemih dan usus besar yang bisa memicu hilangnya fungsi organ tersebut
  • Kerusakan pembuluh arteri besar yang dapat memicu perdarahan masif
  • Reaksi alergi terhadap obat yang digunakan dalam pembiusan umum
  • Gumpalan darah yang bisa menyumbat pembuluh darah vena, umumnya di tungkai bawah (trombosis vena dalam) yang dapat lepas dan menyumbat aliran darah dalam salah satu pembuluh darah di paru-paru (emboli paru)

Untuk menangani komplikasi tersebut, pasien perlu melakukan operasi lanjutan jika memang dibutuhkan. 

Kendati demikian, bedah laparoskopi menjadi pilihan yang lebih baik untuk dilakukan. Namun, pastikan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, ya! 

Bila kamu ingin tahu lebih lanjut terkait teknik bedah laparoskopi atau tindakan bedah lainnya, jangan sungkan untuk bertanya pada dokter. Supaya lebih praktis, gunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. 

(NM)

LaparoskopiSaluran Pencernaan

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter