HomeInfo SehatPernapasanMengenal Operasi Bulektomi untuk Mengobati Pasien PPOK
Pernapasan

Mengenal Operasi Bulektomi untuk Mengobati Pasien PPOK

Zahra Aminati, 09 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bulektomi adalah operasi yang ditujukan untuk pasien penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Kenali prosedur dan kemungkinan risikonya lewat ulasan medis berikut ini.

Mengenal Operasi Bulektomi untuk Mengobati Pasien PPOK

Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah kondisi medis yang mesti ditanggapi dengan serius.

Pasalnya, penyakit ini bisa membuat penderitanya kesulitan bernapas, yang pada gilirannya turut meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker paru.

Agar tak mengalami keadaan tersebut, salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh penderita PPOK adalah melakukan operasi bulektomi.

Sekilas Tentang Operasi Bulektomi untuk Pasien PPOK

Menurut dr. Arina Heidyana, bulektomi merupakan operasi untuk pasien PPOK yang telah mengalami kerusakan alveolus (kantung udara) di bagian atas paru, dengan ukuran bula hingga 20–30 persen ruang paru.

Bula itu sendiri merupakan kelainan pada paru-paru, yang terjadi akibat emfisema atau kerusakan kantong udara. Bula bisa tumbuh hingga 20 sentimeter, dan menempati lebih dari sepertiga ruang ruang di dalam paru-paru.

Artikel Lainnya: Cegah Penyakit Paru Obstruktif Kronis dengan Cara Ini

Jika pasien PPOK terbukti memiliki bula yang hingga mengganggu pernapasan atau menyebabkan keluhan serius lainnya, dokter mungkin akan menyarankan untuk segera melakukan operasi bulektomi.

Langkah-langkah yang sekiranya akan dilewati pasien PPOK yang menjalani operasi bulektomi, yaitu:

  • Sebelum Operasi

Menurut Medical News Today, sebelum operasi dilakukan, dokter akan melakukan tes guna memastikan kondisi pasien. Tes-tes yang dimaksud adalah angiografi, sinar-X, atau CT scan.

Apabila hasilnya memenuhi syarat untuk bulektomi, dokter kemudian akan menyarankan pasien untuk melakukan hal-hal sebagai berikut ini.

  • Berpuasa selama 8 jam sebelum operasi.
  • Mengatur jadwal istirahat untuk pemulihan.
  • Meminta pasien atau keluarga untuk berhenti merokok.
  • Selama Operasi

Dokter akan mengawali tindakan dengan memberikan anestesi umum. Setelah itu, dokter akan membuat sayatan di area sekitar ketiak hingga menuju ke dada.

Proses ini dilakukan dengan bantuan toraskop, yaitu selang tipis berkamera dan memiliki lampu di ujungnya.

Saat toraskop berhasil menyusup masuk ke dalam paru-paru, dokter akan mencari tahu letak bula yang perlu diangkat.

Setelah bula terangkat dengan sukses dan kondisi paru-paru kembali normal, dokter akan menjahit kembali area yang tadi disayat.

Artikel Lainnya: Penyebab PPOK yang Mesti Anda Ketahui dan Waspadai

  • Setelah Operasi

Waktu pemulihan pasien bervariasi, tergantung usia dan kesehatan secara keseluruhan.

Namun, pasien yang melakukan operasi bulektomi biasanya bisa pulang ke rumah dalam waktu 2 hingga 3 hari.

Sebelum kepulangan, dokter biasanya akan meminta pasien untuk fokus istirahat selama beberapa minggu.

Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan pasien untuk mengonsumsi lebih banyak air putih dan makanan berserat.

Hal-hal tersebut dilakukan agar proses penyembuhan berlangsung dengan lebih optimal.

Risiko dari Operasi Bulektomi

Kembali merujuk Medical News Today, komplikasi paling umum dari operasi bulektomi adalah kebocoran udara dari selang dada.

Selain itu, berdasarkan dr. Arina, bulektomi juga bisa menyebabkan efek samping berupa infeksi, berat badan menurun, dan gangguan jantung.

“Pada beberapa kasus, bulektomi juga bisa menyebabkan saturasi karbondioksida yang tidak normal di dalam darah,” pungkas dr. Arina.

Bulektomi adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan penderita PPOK agar bisa sembuh dari penyakitnya.

Untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai prosedur operasi ini, Anda bisa chatting langsung dengan dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

PPOKoperasiParu-paruHari PPOK Sedunia

Konsultasi Dokter Terkait