Pernapasan

Mengenal Jenis-jenis Granuloma pada Bagian Tubuh

Zahra Aminati, 16 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Granuloma umumnya berkembang di paru-paru, kepala, dan kulit. Apakah berbahaya dan bisakah disembuhkan? Cari tahu di sini.

Mengenal Jenis-jenis Granuloma pada Bagian Tubuh

Granuloma adalah sekelompok sel darah putih dan jaringan lain yang muncul berupa benjolan kecil atau nodul pada tubuh. 

Pada umumnya muncul sebagai bagian dari respon sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, peradangan, iritasi, dan benda asing. 

Saat sel-sel mengumpul, mereka melindungi tubuh dari ancaman dengan dua cara. Pertama, menjaga infeksi di satu tempat supaya tidak ke bagian tubuh yang lain. 

Kedua, mengisolasi iritasi atau benda asing sehingga tidak dapat melakukan kerusakan lebih lanjut pada tubuh. 

Granuloma seringkali ditemukan di paru-paru ketika sedang melakukan CT scan. Namun, granuloma juga dapat terjadi di kepala, kulit, dan bagian tubuh lainnya. 

Berikut ini adalah jenis-jenis granuloma serta penyebabnya yang didasarkan pada letaknya di bagian tubuh. 

1. Granuloma Kulit

Granuloma pada kulit yang juga disebut granuloma annulare, merupakan kondisi kulit yang menyebabkan munculnya ruam atau benjolan di bawah kulit. 

Biasanya berbentuk seperti cincin, berwarna merah muda hingga seperti daging, dan  muncul pada tangan dan kaki.

Menurut dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, “Granuloma annulare penyebabnya belum jelas apa. Akan tetapi, bisa terjadi ketika seseorang mendapat gigitan serangga, vaksin, obat-obatan tertentu, atau karena infeksi lain.”

2. Granuloma Jantung 

Granuloma pada jantung disebabkan oleh sarkoidosis, yaitu kondisi autoimun akibat adanya kesalahan pada sistem kekebalan tubuh. 

Sarkoidosis menyebabkan granuloma terbentuk di dalam organ yang pada kasus ini terbentuk di jaringan jantung.

Jika jumlah granuloma banyak, maka akan mengganggu fungsi jantung, seperti detak jantung yang tidak teratur hingga menyebabkan gagal jantung. Meski begitu, granuloma pada jantung tergolong kondisi yang langka.  

3. Granuloma Hati

Granuloma hati terbentuk saat ada kelainan tertentu atau konsumsi obat tertentu. Melansir MSD Manual, granuloma hati terbentuk saat sel-sel sistem imun berkumpul untuk menangani iritasi atau mempertahankan tubuh terhadap zat asing di hati. 

Pada sebagian besar kasus, granuloma hati tidak menimbulkan gejala. BIasanya hanya berefek pada ukuran hati yang sedikit membesar atau penyakit kuning ringan. 

Granuloma ini juga tidak mengganggu fungsi hati, meskipun peradangan yang meluas berpotensi mengganggu kinerja hati.

Artikel Lainnya: Ada Bisul di Anus (Abses Perianal), Apakah Seks Anal Penyebabnya?

4. Granulomatous Tubulointerstitial Nephritis (GIN)

Pada sebagian besar kasus, GIN disebabkan oleh infeksi mikobakterium, konsumsi antibiotik, konsumsi obat anti inflamasi, atau sarkoidosis pada organ ginjal. 

Namun, penyebab lainnya seringkali sulit ditentukan dan penelitiannya pun masih terbatas. Menurut Clinical Kidney Journal, GIN pada umumnya tidak menular. 

5. Granulomatous Lymphadenitis (GLA)

Granulomatous Lymphadenitis (GLA) adalah granuloma yang terbentuk di kelenjar getah bening. 

BIasanya disebabkan oleh inflamasi kronis yang dikaitkan dengan penyakit limfoproliferatif, infeksi, atau autoimun

Sarkoidosis juga bisa menjadi penyebab GLA, namun tidak akan menular. Sementara GLA menular pada umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri pada penyakit cakar kucing dan tularemia.

Diagnosis yang akurat perlu dilakukan untuk menentukan pengobatan yang tepat. 

6. Granuloma Paru

Granuloma paru disebabkan oleh sarkoidosis dan berakibat terganggunya kinerja paru-paru. 

Jika tidak disembuhkan, jaringan paru-paru akan tetap meradang dan menyebabkan bekas luka di paru. Ini dapat mengubah struktur paru-paru dan berpengaruh buruk pada pernapasan.

Artikel Lainnya: 9 Penyebab Bintik pada Penis

7. Granuloma Kronis

Melansir Mayo Clinic, granuloma kronis merupakan kelainan bawaan yang terjadi saat jenis sel darah putih (fagosit) yang dapat membantu tubuh melawan infeksi tidak bekerja dengan baik. 

Hal ini membuat fagosit tidak dapat melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan jamur. Seseorang dengan penyakit granuloma kronis dapat mengembangkan infeksi di paru-paru, kulit, kelenjar getah bening, perut dan usus, atau bagian tubuh lainnya. 

Itulah penjelasan mengenai beberapa jenis granuloma. Umumnya, granuloma tidak berbahaya karena muncul sebagai respon tubuh terhadap infeksi. 

Jika ada gejala lain yang mengikuti, sebaiknya langsung ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan dan tindakan yang tepat. 

Chat langsung dengan dokter seputar kesehatan lainnya lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter

Kesehatan paru-parupernapasanGranuloma

Konsultasi Dokter Terkait