Beberapa lokasi wisata di Indonesia, seperti Bromo dan Dieng, saat ini sedang dilanda suhu udara ekstrem. Di dua tempat wisata populer itu, suhu bahkan sudah mencapai di bawah 0 derajat Celsius. Terkait suhu dingin tersebut, apakah penderita asma boleh melancong ke lokasi dingin tersebut?
Dilansir dari Liputan6.com, kawasan wisata Bromo saat ini sedang dilanda fenomena embun es atau embun upas (frost). Kondisi tahunan saat pergantian musim hujan ke musim kemarau, membuat perubahan suhu yang drastis. Akibatnya, embun yang turun di sekitar Gunung Bromo mengkristal yang disebut embun upas oleh warga sekitar.
Bahkan, jika Anda pergi ke Dieng saat ini, Anda bisa merasakan atmosfer liburan ala Eropa saat musim dingin. Pasalnya, suhu di Dieng mencapai titik terendah, yakni -9 derajat Celsius. Cuaca esktrem ini sampai membuat tanaman dan beberapa tempat di Dieng seperti tertutup es.
Penderita asma boleh ke tempat dingin?
Tentu seru jika Anda bisa berlibur dan merasakan sensasi yang sangat langka itu di negara tropis seperti Indonesia. Akan tetapi, bagaimana dengan orang yang punya riwayat asma?
"Sebelumnya Anda harus tahu apa pencetus asmanya. Sebab, asma bisa disebabkan udara dingin, makanan, debu, atau tungau. Kalau pencetus utamanya adalah udara dingin, lebih baik hindari berlibur atau melancong ke daerah yang dingin," ujar dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.
"Kalaupun mau pergi atau berlibur ke tempat yang dingin, orang dengan asma (yang pencetusnya udara dingin) harus membawa obat asma, baik yang controller dan pelega. Jadi kalau sewaktu-waktu asmanya kambuh, bisa tertangani dengan baik," saran dr. Sepriani.
Selain membawa obat-obatan yang biasa Anda konsumsi, Anda juga perlu mempersiapkan segala perlengkapan secara detail. Misalnya, jaket tebal, topi kupluk, penghangat leher, sarung tangan, kaus kaki, serta celana panjang khusus untuk udara dingin (bukan celana jeans).
Bagaimana jika serangan asma datang?
Tentu Anda paling tidak mengharapkan serangan asma datang saat sedang menikmati sejuknya udara dingin. Namun jika ini terjadi, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut:
-
Ikuti anjuran dokter
Sebaiknya, Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum pergi berlibur. Setiap pasien asma harus mengikuti anjuran dokter, sekaligus rencana tindakan secara terstruktur jika penyakit itu kambuh. Ini penting untuk memandu Anda saat serangan asma datang tiba-tiba.
-
Posisi badan sangat menentukan
Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, saat terjadi serangan asma, segera hentikan kegiatan yang sedang Anda lakukan. Kemudian, duduklah dengan tegak. Tindakan ini memungkinkan Anda untuk bisa bernapas dengan lebih baik.
“Sebaliknya, hindari posisi bungkuk atau berbaring. Kedua posisi tersebut dapat membuat saluran napas semakin tersumbat, dan serangan asma yang Anda alami bisa semakin parah,” dia menjelaskan.
-
Tetap tenang
Saat serangan asma datang, tetaplah tenang. Pastikan tubuh bagian atas Anda dalam kondisi sesantai mungkin. Selanjutnya, perlambat pernapasan Anda selama serangan asma berlangsung. Selain itu, usahakan untuk mengendurkan pakaian yang terasa sempit. Hal ini bertujuan agar laju napas Anda tidak mengalami gangguan atau hambatan.
“Anda juga bisa mengonsumsi minuman hangat yang mengandung kafein, seperti kopi atau teh, agar dapat sedikit membantu membuka saluran napas. Pada akhirnya, serangan asma yang terjadi akan terasa lebih ringan,” dr. Nadia menganjurkan.
-
Cari bantuan medis sesegera mungkin
Dokter Nadia menyarankan jika mengi, batuk, atau sesak napas bertambah parah setelah beristirahat, segeralah cari pertolongan medis. Anda jangan menganggap sepele serangan asma. Jika dibiarkan berlanjut, nyawa Anda bisa terancam.
Anda yang mempunyai riwayat asma tetap bisa berlibur ke lokasi dingin. Dengan catatan, Anda membawa obat-obatan, pakaian khusus udara dingin, dan memperhatikan kondisi di atas. Jika Anda khawatir dan tidak yakin dengan kondisi tubuh, sebaiknya hindari berlibur ke tempat dingin untuk beberapa saat ini.
[HNS/ RVS]