Pernapasan

Benarkah Jamur Cordyceps Bermanfaat untuk Mengobati Asma?

Tri Yuniwati Lestari, 06 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jamur Cordyceps mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Namun, jamur ini memiliki banyak manfaat, termasuk untuk pengobatan asma. Berikut penjelasannya.

Benarkah Jamur Cordyceps Bermanfaat untuk Mengobati Asma?

Cordyceps adalah salah satu jamur yang dipercaya memiliki manfaat kesehatan. Jamur Cordyceps biasa digunakan sebagai pengobatan tradisional di negara Tibet dan Cina. Jamur ini termasuk langka dan memiliki harga yang mahal.

Kendati begitu, jamur Cordyceps kini sudah dikembangbiakan secara laboratorium. Suplemen jamur jenis ini diteliti dan diketahui dapat membantu mengatasi asma. 

Bagaimana mekanisme jamur Cordyceps dalam membantu meredakan asma? Simak ulasan berikut ini.

1 dari 2

Manfaat Cordyceps untuk Penderita Asma

Melansir dari Plant Medicine, beberapa penelitian menunjukkan bahwa jamur Cordyceps dapat membantu fungsi paru-paru dan meningkatkan kesehatan saluran pernapasan.

Bahkan, salah satu studi tahun 2016 menemukan bahwa Cordyceps dapat digunakan untuk mengobati asma.

Artikel Lainnya: Banyak Manfaat, Jamur Cordyceps Militaris Berpotensi Tangkal Corona?

Penelitian yang dilakukan oleh Beijing University of Chinese Medicine di Cina mengamati 120 orang yang mengidap asma kronis sedang hingga parah.

Studi ini tidak memasukkan perokok, orang dengan gangguan paru, orang hamil, dan pasien rawat inap sebagai peserta penelitian

Para peneliti membagi pasien menjadi dua kelompok secara acak dan masing-masing terdiri dari 60 orang. Kelompok kontrol diberikan resep standar inhaler kortikosteroid dan agonis beta 2 adrenergik untuk mengatasi asma.

Lalu, 60 orang sisanya diberi 1, 2 gram jamur Cordyceps sintesis sebanyak tiga kali sehari selama tiga bulan.

Kelompok yang menerima jamur Cordyceps juga diperbolehkan menggunakan inhaler dan agonis B2-adrenergik sesuai kebutuhan.

Sebelum dan setelah tiga bulan penelitian, pasien menjalani berbagai pemeriksaan. Di antaranya, pasien menjalani tes uji fungsi paru-paru, tes forced expiratory volume 1 (FEV1), tes forced vital capacity (FVC), dan tes peak expiratory flow (PEF).

Para peneliti juga memberikan kuesioner untuk mengamati gejala dan tes darah untuk menguji tingkat kekebalan serta kepekaan tubuh peserta.

Setelah tiga bulan, kelompok yang diberi pengobatan jamur Cordyceps memiliki skor fungsi paru-paru yang lebih tinggi.

Skor tes FEV1 (untuk mengukur jumlah udara yang diembuskan dalam satu detik) dan skor PEF (untuk mengukur seberapa cepat aliran udara) kelompok Cordyceps meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Tak hanya itu, gejala asma pada kelompok yang diberi Cordyceps juga dilaporkan berkurang dan sistem kekebalan tubuh mereka meningkat.

Artikel Lainnya: Jamur Enoki Tengah Ramai Dibicarakan, Intip Manfaatnya untuk Kesehatan!

Menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes., memang terdapat penelitian jamur Cordyceps terhadap hewan. Jamur Cordyceps ditemukan bisa membantu mengurangi peradangan di saluran pernapasan hewan.

Kendati begitu, jamur Cordyceps belum bisa dijadikan obat untuk mengatasi asma. Penggunaan jamur Cordyceps sifatnya masih menjadi suplemen atau pengobatan tambahan.

“Dalam panduan pengobatan asma tidak ada anjuran menggunakan jamur Cordyceps sebagai obat. Menurut penelitian, Cordyceps tidak lebih superior dibandingkan obat asma untuk mengurangi peradangan,” ucap dr. Sara.

2 dari 2

Berapa Banyak Dosis Jamur Cordyceps yang Aman?

Melansir dari Healthline, karena penelitian Cordyceps masih terbatas, maka tidak ada aturan pakai atau dosis tertentu.

Dosis Cordyceps yang kemungkinan dapat digunakan dalam penelitian manusia adalah 1.000-3.000 mg per hari.

Bagi kebanyakan orang, konsumsi jamur Cordyceps jangka pendek tidak akan menyebabkan efek samping kesehatan.

Namun bagi beberapa orang, Cordyceps dapat mengalami efek samping ringan, seperti diare, sembelit, dan ketidaknyamanan perut.

Jika Anda penderita asma dan ingin mengonsumsi pengobatan herbal, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Anda juga bisa konsultasi langsung dengan dokter menggunakan layanan Live Chat di aplikasi Klikdokter.

(OVI/AYU)

Jamur
Asma